Minggu, 7 Juli 2024

Penyakit LSD Belum Ditemukan di Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meskipun Pemerintah Provinsi Riau sudah menemukan masuknya penyakit lumpy skin disease (LSD) di sejumlah daerah di Riau, namun Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru memastikan hingga kini penyakit kulit yang terjadi pada sapi tersebut belum ditemukan di Kota Pekanbaru, Rabu (23/3).

Menurut Kepala Bidang Distankan Kota Pekanbaru Herlandria S, hingga kini petugas terus melakukan pantauan di lapangan untuk mendeteksi adanya hewan yang memiliki gejala LSD. Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan adanya indikasi terkait penyebab penyakit kulit pada sapi tersebut.

- Advertisement -

"In sya Allah, LSD belum ada di Kota Pekanbaru. Kami doakan saja semua sapi di Kota Pekanbaru dalam keadaan sehat," kata dia.

Baca Juga:  Perempuan yang Ditemukan Gantung Diri Diduga Depresi

Herlandria juga meminta kepada para peternak, agar tetap menjaga kebersihan kandang ternak dan melakukan pengasapan guna meminimalisir penyebaran penyakit tersebut.

Pasalnya, LSD ini disebabkan virus yang penularannya melalui insektisida, lalat, caplak dan sejenisnya. Sehingga pihaknya menyarankan agar menjaga kebersihan kandang, lakukan pengasapan, dan pakan minum ternak secukupnya.

- Advertisement -

Tak hanya itu, dirinya juga meminta para peternak untuk memberikan informasi kepada Distankan bila menemukan sapi yang sakit dengan memiliki ciri-ciri penyakit LSD, sehingga dapat ditangani dengan cepat agar penyakit tersebut tidak menular ke hewan ternak lainnya.

"Kalau ada silahkan segera melapor jika menemukan hewannya terpapar virus tersebut. Agar kami tindaklanjuti," tutupnya.(lim)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, pekanbaru

Baca Juga:  Sabu Milik Pekerja Instalasi Listrik Dimusnahkan

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meskipun Pemerintah Provinsi Riau sudah menemukan masuknya penyakit lumpy skin disease (LSD) di sejumlah daerah di Riau, namun Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru memastikan hingga kini penyakit kulit yang terjadi pada sapi tersebut belum ditemukan di Kota Pekanbaru, Rabu (23/3).

Menurut Kepala Bidang Distankan Kota Pekanbaru Herlandria S, hingga kini petugas terus melakukan pantauan di lapangan untuk mendeteksi adanya hewan yang memiliki gejala LSD. Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan adanya indikasi terkait penyebab penyakit kulit pada sapi tersebut.

"In sya Allah, LSD belum ada di Kota Pekanbaru. Kami doakan saja semua sapi di Kota Pekanbaru dalam keadaan sehat," kata dia.

Baca Juga:  152.056 Warga Pekanbaru Tunggu Vaksin Kedua

Herlandria juga meminta kepada para peternak, agar tetap menjaga kebersihan kandang ternak dan melakukan pengasapan guna meminimalisir penyebaran penyakit tersebut.

Pasalnya, LSD ini disebabkan virus yang penularannya melalui insektisida, lalat, caplak dan sejenisnya. Sehingga pihaknya menyarankan agar menjaga kebersihan kandang, lakukan pengasapan, dan pakan minum ternak secukupnya.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta para peternak untuk memberikan informasi kepada Distankan bila menemukan sapi yang sakit dengan memiliki ciri-ciri penyakit LSD, sehingga dapat ditangani dengan cepat agar penyakit tersebut tidak menular ke hewan ternak lainnya.

"Kalau ada silahkan segera melapor jika menemukan hewannya terpapar virus tersebut. Agar kami tindaklanjuti," tutupnya.(lim)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, pekanbaru

Baca Juga:  Dua Pekan Berlabuh, RSA Belum Beroperasi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari