- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — keberadaan sejumlah pasar kaget di Kota Bertuah, mulai membuat masyarakat Kota Pekanbaru meninggalkan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah.
Bahkan menurut pengamat ekonomi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau Edyanus Herman Halim, munculnya sejumlah pasar kaget di KotaBertuah merupakan tanda-tanda bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mampu mengelola perekonomian rakyat.
- Advertisement -
Apalagi, infrastruktur pasar yang mereka sediakan ternyata tidak bersesuaian dengan pola belanja masyarakat. Belum lagi dari sisi pedagang sendiri pasar- pasar yang dibuat pemerintah itu menimbulkan beban biaya atau margin keuntungan yang kecil, kemudian mereka berdagang juga dengan jumlah atau partai kecil-kecil dan mereka merasa tidak mampu untuk masuk memanfaatkan pasar tradisional yang dibuatkan pemerintah.
Selain itu, dari sisi konsumen mereka lebih memilih berbelanja di pasar kaget, karena faktor pasar kaget ini dekat kepada pemukiman masyarakat serta harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan ke pasar tradisional.
"Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru harus bisa mengelola keberadaan pasar kaget yang kian menjamur tersebut. Pemko jangan hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga memikirkan kebutuhan masyarakat. Kalau bisa buat lah beberapa titik pasar eceran di pasar kaget tersebut, dan kelola dengan baik sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah tapi juga dapat menjamin keberlangsungan perekomonian masyarakat kecil dan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya konsumen yang tingkat ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — keberadaan sejumlah pasar kaget di Kota Bertuah, mulai membuat masyarakat Kota Pekanbaru meninggalkan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah.
Bahkan menurut pengamat ekonomi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau Edyanus Herman Halim, munculnya sejumlah pasar kaget di KotaBertuah merupakan tanda-tanda bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mampu mengelola perekonomian rakyat.
- Advertisement -
Apalagi, infrastruktur pasar yang mereka sediakan ternyata tidak bersesuaian dengan pola belanja masyarakat. Belum lagi dari sisi pedagang sendiri pasar- pasar yang dibuat pemerintah itu menimbulkan beban biaya atau margin keuntungan yang kecil, kemudian mereka berdagang juga dengan jumlah atau partai kecil-kecil dan mereka merasa tidak mampu untuk masuk memanfaatkan pasar tradisional yang dibuatkan pemerintah.
Selain itu, dari sisi konsumen mereka lebih memilih berbelanja di pasar kaget, karena faktor pasar kaget ini dekat kepada pemukiman masyarakat serta harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan ke pasar tradisional.
- Advertisement -
"Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru harus bisa mengelola keberadaan pasar kaget yang kian menjamur tersebut. Pemko jangan hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga memikirkan kebutuhan masyarakat. Kalau bisa buat lah beberapa titik pasar eceran di pasar kaget tersebut, dan kelola dengan baik sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah tapi juga dapat menjamin keberlangsungan perekomonian masyarakat kecil dan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya konsumen yang tingkat ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.(ayi)