Kamis, 24 Juli 2025

Tak Mampu Kelola Perekonomian Rakyat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€” keberadaan sejumlah pasar kaget di Kota Bertuah, mulai membuat masyarakat Kota Pekanbaru meninggalkan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah.

Bahkan menurut pengamat ekonomi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau Edyanus Herman Halim, munculnya sejumlah pasar kaget di KotaBertuah merupakan tanda-tanda bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mampu mengelola perekonomian rakyat.

Apalagi, infrastruktur pasar yang mereka sediakan ternyata tidak bersesuaian dengan pola belanja masyarakat. Belum lagi dari sisi pedagang sendiri pasar- pasar yang dibuat pemerintah itu menimbulkan beban biaya atau margin keuntungan yang kecil, kemudian mereka berdagang juga dengan jumlah atau partai kecil-kecil dan mereka merasa tidak mampu untuk masuk memanfaatkan pasar tradisional yang dibuatkan pemerintah.

Baca Juga:  Penting Sosialisasikan Pemekaran

Selain itu, dari sisi konsumen mereka lebih memilih berbelanja di pasar kaget, karena faktor pasar kaget ini dekat kepada pemukiman masyarakat serta harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan ke pasar tradisional.

"Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru harus bisa mengelola keberadaan pasar kaget yang kian menjamur tersebut. Pemko jangan hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga memikirkan kebutuhan masyarakat. Kalau bisa buat lah beberapa titik pasar eceran di pasar kaget tersebut, dan kelola dengan baik sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah tapi juga dapat menjamin keberlangsungan perekomonian masyarakat kecil dan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya konsumen yang tingkat ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.(ayi)

Baca Juga:  Liburan Panjang Sebaiknya untuk Isolasi Mandiri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€” keberadaan sejumlah pasar kaget di Kota Bertuah, mulai membuat masyarakat Kota Pekanbaru meninggalkan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah.

Bahkan menurut pengamat ekonomi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau Edyanus Herman Halim, munculnya sejumlah pasar kaget di KotaBertuah merupakan tanda-tanda bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mampu mengelola perekonomian rakyat.

Apalagi, infrastruktur pasar yang mereka sediakan ternyata tidak bersesuaian dengan pola belanja masyarakat. Belum lagi dari sisi pedagang sendiri pasar- pasar yang dibuat pemerintah itu menimbulkan beban biaya atau margin keuntungan yang kecil, kemudian mereka berdagang juga dengan jumlah atau partai kecil-kecil dan mereka merasa tidak mampu untuk masuk memanfaatkan pasar tradisional yang dibuatkan pemerintah.

Baca Juga:  Pasien Positif Baru Corona Riau Punya Riwayat Perjalanan dari Jakarta

Selain itu, dari sisi konsumen mereka lebih memilih berbelanja di pasar kaget, karena faktor pasar kaget ini dekat kepada pemukiman masyarakat serta harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan ke pasar tradisional.

"Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru harus bisa mengelola keberadaan pasar kaget yang kian menjamur tersebut. Pemko jangan hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga memikirkan kebutuhan masyarakat. Kalau bisa buat lah beberapa titik pasar eceran di pasar kaget tersebut, dan kelola dengan baik sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah tapi juga dapat menjamin keberlangsungan perekomonian masyarakat kecil dan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya konsumen yang tingkat ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.(ayi)

Baca Juga:  Perbaikan PJU, Ginda Burnama Realisasikan Janji Reses
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€” keberadaan sejumlah pasar kaget di Kota Bertuah, mulai membuat masyarakat Kota Pekanbaru meninggalkan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah.

Bahkan menurut pengamat ekonomi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau Edyanus Herman Halim, munculnya sejumlah pasar kaget di KotaBertuah merupakan tanda-tanda bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mampu mengelola perekonomian rakyat.

Apalagi, infrastruktur pasar yang mereka sediakan ternyata tidak bersesuaian dengan pola belanja masyarakat. Belum lagi dari sisi pedagang sendiri pasar- pasar yang dibuat pemerintah itu menimbulkan beban biaya atau margin keuntungan yang kecil, kemudian mereka berdagang juga dengan jumlah atau partai kecil-kecil dan mereka merasa tidak mampu untuk masuk memanfaatkan pasar tradisional yang dibuatkan pemerintah.

Baca Juga:  MUI Ajak Perbanyak Amal Kebajikan

Selain itu, dari sisi konsumen mereka lebih memilih berbelanja di pasar kaget, karena faktor pasar kaget ini dekat kepada pemukiman masyarakat serta harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan ke pasar tradisional.

"Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru harus bisa mengelola keberadaan pasar kaget yang kian menjamur tersebut. Pemko jangan hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga memikirkan kebutuhan masyarakat. Kalau bisa buat lah beberapa titik pasar eceran di pasar kaget tersebut, dan kelola dengan baik sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah tapi juga dapat menjamin keberlangsungan perekomonian masyarakat kecil dan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya konsumen yang tingkat ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.(ayi)

Baca Juga:  Wako Buka MTQ XVI 2019 Tingkat Kota Dumai

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari