PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Jejak kaki Harimau Sumatera kembali ditemukan warga. Kali ini jejak kaki tersebut ditemukan warga atas nama Yuli Hasibuan di kebunnya di Desa Trimanunggal dan Desa Mukti Sari, Kacamatan Tapung, Kampar.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Besar KSDA Riau, Bintang Hutajulu mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait temuan tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, Rabu, (22/1) kemarin tim Balai BKSDA Riau langsung menuju ke lokasi di mana ditemukannya jejak kaki Harimau Sumatera itu.
"Setelah dilakukan pengecekan, memang betul ternyata itu adalah jejak Harimau Sumatera. Dari ukuran jejaknya panjang 14 centimeter dan lebar 12 centimeter. Kemungkinan ini adalah Harimau Sumatera dewasa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/1) kemarin.
Pihaknya menduga, harimau ini berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) Minas. Kalau dihitung jaraknya dari Tahura ke lokasi temuan jejak itu kurang lebih 20 kilometer dan jalan yang dilalui harimau adalah hutan.
"Memang sawit itu berada di pinggir kawasan hutan. Diperkirakan untuk populasi tidak tahu berapa jumlahnya. Dari temuan jejak harimau di plasma sawit tersebut diperkirakan hanya satu ekor, "ujarnya.
Untuk itu, Balai BKSDA Riau menganjurkan kepada masyarakat agar saat menjelang petang jangan berjalan sendirian ke kebun atau pada saat subuh dan pagi hari, karena itu adalah waktu aktifnya Harimau Sumatera beraktivitas.
"Setelah ditanyakan kepada masyarakat sekitar memang tidak ada yang yang pernah melihat langsung keberadaan Harimau Sumatera di tempat tersebut. Ini baru pertama kali ditemukan jejak harimau di sana," terangnya.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Jejak kaki Harimau Sumatera kembali ditemukan warga. Kali ini jejak kaki tersebut ditemukan warga atas nama Yuli Hasibuan di kebunnya di Desa Trimanunggal dan Desa Mukti Sari, Kacamatan Tapung, Kampar.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Besar KSDA Riau, Bintang Hutajulu mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait temuan tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, Rabu, (22/1) kemarin tim Balai BKSDA Riau langsung menuju ke lokasi di mana ditemukannya jejak kaki Harimau Sumatera itu.
- Advertisement -
"Setelah dilakukan pengecekan, memang betul ternyata itu adalah jejak Harimau Sumatera. Dari ukuran jejaknya panjang 14 centimeter dan lebar 12 centimeter. Kemungkinan ini adalah Harimau Sumatera dewasa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/1) kemarin.
Pihaknya menduga, harimau ini berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) Minas. Kalau dihitung jaraknya dari Tahura ke lokasi temuan jejak itu kurang lebih 20 kilometer dan jalan yang dilalui harimau adalah hutan.
- Advertisement -
"Memang sawit itu berada di pinggir kawasan hutan. Diperkirakan untuk populasi tidak tahu berapa jumlahnya. Dari temuan jejak harimau di plasma sawit tersebut diperkirakan hanya satu ekor, "ujarnya.
Untuk itu, Balai BKSDA Riau menganjurkan kepada masyarakat agar saat menjelang petang jangan berjalan sendirian ke kebun atau pada saat subuh dan pagi hari, karena itu adalah waktu aktifnya Harimau Sumatera beraktivitas.
"Setelah ditanyakan kepada masyarakat sekitar memang tidak ada yang yang pernah melihat langsung keberadaan Harimau Sumatera di tempat tersebut. Ini baru pertama kali ditemukan jejak harimau di sana," terangnya.(dof)