PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Beberapa hari terakhir, kabut asap mulai terlihat menyelimuti langit Kota Pekanbaru. Asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan ini berpotensi menurunkan kualitas udara dan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kota Pekanbaru tengah mencermati kondisi tersebut dengan serius. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pengurangan jam belajar atau bahkan peliburan aktivitas belajar mengajar di sekolah, jika situasi udara memburuk.
“Kondisi udara saat ini masih cukup stabil. Siang ini kami akan menggelar rapat untuk mengevaluasi perkembangan terbaru. Tidak bisa ambil keputusan terburu-buru,” kata Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, Rabu (23/7).
Ia menjelaskan bahwa kualitas udara di Pekanbaru masih terpantau baik, apalagi hujan sempat turun di sejumlah wilayah kota. Saat ini belum ada anjuran wajib menggunakan masker bagi pelajar, tapi pemerintah masih menunggu hasil penilaian lebih lanjut dari instansi terkait.
“Kita lihat dulu bagaimana hasil evaluasi. Kalau memang perlu masker, tentu akan kita arahkan. Kita semua ingin mencegah risiko ISPA,” tambah Agung.
Rapat yang akan dilaksanakan nanti juga akan membahas rekomendasi pengaturan kegiatan belajar di sekolah, menyesuaikan dengan kondisi terkini. Jika dibutuhkan, Pemerintah Kota akan menerbitkan surat edaran resmi sebagai panduan bagi seluruh sekolah.
“Sejauh ini kondisinya masih stabil, dan semoga bisa terus membaik. Kemarin juga sudah turun hujan, mudah-mudahan membantu meredakan asap,” tutupnya dengan harapan.