PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berkomitmen menyelesaikan permasalahan kemacetan panjang yang kerap terjadi di jalanan protokol Kota Pekanbaru. Salah satu caranya dengan segera melakukan pengembangan Bus Rapid Transit (BRT).
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setko Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan, BRT merupakan sebuah sistem transportasi berbasis bus yang beroperasi dalam suatu koridor dengan memanfaatkan salah satu jalur pada jalan utama sebagai jalur khususnya. Sistem ini tidak mengizinkan kendaraan lain memasuki jalur tersebut.
”Dengan adanya sistem ini menjadi jawaban dari Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengatasi kemacetan,” ujar Ingot, Senin (22/1).
Pengembangan BRT ini menjadi komitmen Pemko Pekanbaru dalam menyediakan transportasi publik yang terkoneksi. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan BRT sebagai moda transportasi yang nyaman dan cepat.“Pengembangan BRT di Kota Pekanbaru mendapat dukungan dari Dirjen Perhubungan Darat. Mereka bekerja sama dengan GIZ Indonesia melalui program Sutri Nama dan Indobus,” katanya lagi.
Selain itu, lanjut Ingot, Kota Pekanbaru mendapat kehormatan sebagai satu wilayah percontohan di Indonesia sehingga keberadaan BRT ini nantinya bisa diakses masyarakat di wilayah metropolitan Pekanbaru.
Dari tren pertumbuhan ekonomi Pekanbaru serta ditambah kajian dan fakta di lapangan ternyata Kota Pekanbaru punya tekanan cukup kuat untuk transportasi massal. Ini juga harus mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat yang nantinya menjadi pengguna moda transportasi darat tersebut.
”Pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen untuk mendorong pengembangan BRT bersama semua pihak, agar semuanya terwujud,” ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa komitmen ini diperlihatkan dengan menggelar FGD Sosialisasi Angkutan Massal Metropolitan Pekanbaru. Kegiatan ini berlangsung dua hari dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat dan berbagai sektor.
Ingot menambahkan bahwa keberadaan BRT nantinya bukan sekadar prestise saja. Ia menyebut komitmen ini untuk mewujudkan transportasi massal yang jadi kebutuhan masyarakat.
Apalagi rata-rata pendapatan per kapita di kota Pekanbaru kebanyakan untuk biaya transportasi, sehingga Pemerintah kota pun berupaya menghadirkan wadah transportasi bagi orang banyak yang bersifat inklusif.
”Semoga ini bisa menjadi solusi dari kemacetan panjang yang terjadi di kota Pekanbaru. Karena tarifnya pun terjangkau, apabila kita bisa mengoperasikan ini tentu sangat bermanfaat bagi mayarakat,” katanya.(ayi)