- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menipisnya stok membuat vaksinasi Covid-19 di Kota Pekanbaru terkendala. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini meminta tambahan 82 ribu dosis vaksin ke pemerintah pusat. Vaksinasi dijanjikan sudah normal kembali pada Agustus nanti.
Karena vaksin yang menipis ini, warga yang akan mendapatkan suntikan dosis kedua mengalami penundaan. Saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menanti tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
- Advertisement -
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Rabu (21/7) tidak menampik pelayanan vaksinasi di Pekanbaru terganggu. Warga yang ingin mendapatkan vaksinasi suntikan pertama pun harus mengalami penundaan. "Kalau untuk pelayanan dan petugas kami siap. Tapi persoalannya kuota untuk vaksin itu sendiri,"kata dia.
Pihaknya sudah mengajukan 82 ribu dosis vaksin tambahan. Namun, hingga saat ini pemerintah kota masih menanti distribusi vaksin ini. Ia menyebut, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengirim 41 ribu vial vaksin ke Provinsi Riau. "Ini dibagi lagi dengan Kabupaten/Kota di Riau. Kebutuhan kita saja untuk vaksin suntikan kedua 80 ribu,” jelasnya.
Jika vaksin ini telah didistribusikan, maka peruntukannya diprioritaskan bagi suntikan dosis kedua. Firdaus mengaku, distribusi vaksin terkendala dari pemerintah pusat.
- Advertisement -
Secara nasional, pembelian vaksin ke pabrik juga rebutan dengan negara lain. Keterbatasan vaksin juga menjadi perhatian pemerintah pusat. "Maka distribusi (vaksin) disesuaikan dengan kondisi wilayah. Saat ini yang diprioritaskan daerah Jawa – Bali yang menerapkan PPKM darurat atau yang disebut dengan kondisi level 4,"ungkapnya.
Ia menilai, pengendalian sebaran kasus juga harus dicegah dari hulu. Yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. "Lalu dengan cara vaksin, untuk membentuk imunitas. Namun untuk vaksin ini kita mau kejar ada kendala. In sha Allah kita dapat, di Agustus sudah normal lagi setelah kita rapat dengan Presiden pekan kemarin,"singkatnya.(ali)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menipisnya stok membuat vaksinasi Covid-19 di Kota Pekanbaru terkendala. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini meminta tambahan 82 ribu dosis vaksin ke pemerintah pusat. Vaksinasi dijanjikan sudah normal kembali pada Agustus nanti.
Karena vaksin yang menipis ini, warga yang akan mendapatkan suntikan dosis kedua mengalami penundaan. Saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menanti tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
- Advertisement -
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Rabu (21/7) tidak menampik pelayanan vaksinasi di Pekanbaru terganggu. Warga yang ingin mendapatkan vaksinasi suntikan pertama pun harus mengalami penundaan. "Kalau untuk pelayanan dan petugas kami siap. Tapi persoalannya kuota untuk vaksin itu sendiri,"kata dia.
Pihaknya sudah mengajukan 82 ribu dosis vaksin tambahan. Namun, hingga saat ini pemerintah kota masih menanti distribusi vaksin ini. Ia menyebut, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengirim 41 ribu vial vaksin ke Provinsi Riau. "Ini dibagi lagi dengan Kabupaten/Kota di Riau. Kebutuhan kita saja untuk vaksin suntikan kedua 80 ribu,” jelasnya.
- Advertisement -
Jika vaksin ini telah didistribusikan, maka peruntukannya diprioritaskan bagi suntikan dosis kedua. Firdaus mengaku, distribusi vaksin terkendala dari pemerintah pusat.
Secara nasional, pembelian vaksin ke pabrik juga rebutan dengan negara lain. Keterbatasan vaksin juga menjadi perhatian pemerintah pusat. "Maka distribusi (vaksin) disesuaikan dengan kondisi wilayah. Saat ini yang diprioritaskan daerah Jawa – Bali yang menerapkan PPKM darurat atau yang disebut dengan kondisi level 4,"ungkapnya.
Ia menilai, pengendalian sebaran kasus juga harus dicegah dari hulu. Yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. "Lalu dengan cara vaksin, untuk membentuk imunitas. Namun untuk vaksin ini kita mau kejar ada kendala. In sha Allah kita dapat, di Agustus sudah normal lagi setelah kita rapat dengan Presiden pekan kemarin,"singkatnya.(ali)