Kamis, 4 Juli 2024

Sawit Penggerak Ekonomi Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Provinsi Riau dengan areal perkebunan sawit yang luas telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah pengeskpor CPO terbesar di Indonesia, bahkan saat ini ekspor CPO telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Repubulik Indonesia.

Pekebunan sawit juga telah menjadi penggerak roda ekonomi di Riau, di mana jutaan warga terlibat baik langsung maupun tidak langsung di sektor perkebunan sawit.

- Advertisement -

‘’Sawit kini menjadi primadona usaha perkebunan bagi masyarakat petani, sehingga jika ada penurunan harga TBS pada tingkat petani, maka dampaknya langsung dirasakan masyarakat,’’ ucap Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung saat bertemu Direktur Riau Posyang juga Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang di Pekanbaru, Jumat (21/6).

Dalam kesempatan tersebut, Gulat mengungkapkan pentingnya peran pers dalam memberikan pemahaman yang baik tentang sawit pada masyarakat luas dan melakukan counter terhadap kampanye nagatif yang kadang kerap dialamatkan terhadap komoditas sawit Indonesia oleh pihak luar negeri.

Baca Juga:  Pemulung TPA Muara Fajar Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Sejumah isu mengemuka dalam pertemuan tersebut, di antaranya persoalan lahan petani kelapa sawit yang berada di kawasan hutan, harga tandan buah segar (TBS) sawit yang saat ini sedang turun, hingga peran pemerintah  Presiden RI Joko Widodo yang terus memberikan dukungan terhadap perkembangan pekebunan sawit swadaya masyarakat.

- Advertisement -

‘’Apkasindo ini adalah organisasi sosial tempat petani kelapa sawit berkumpul, sehingga banyak keluhan petani yang diadukan pada Apkasindo, dan kami biasanya melakukan pendampingan. Begitu juga soal harga TBS perlu adanya Perda Niaga TBS yang dapat melindungi TBS petani sawit swadaya. Ke depan sektor sawit masih tetap menjanjikan, apalagi saat ini pemerintah sangat getol untuk mewujudkan Bio solar atau dari sawit hingga pada tahap B-30 bahkan lebih sebagai BBM,” ujarnya.

Baca Juga:  Touring, Jajal Performa Aerox 155 VVA

Menurutnya, jika program biodiesel ini tercapai, maka akan langsung berdampak pada peningkatan harga TBS petani.

Sementara itu, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan peran pers di Rau yang telah memberikan ruang yang luas pada sektor perkebunan.

‘’Kami juga menyadari bahwa roda ekonomi masyarakat daerah ini ada pada sektor sawit dan ini harus diperhatikan, bahkan banyak petani sawit yang telah sukses meningkatkan taraf kehidupan keluarganya,’’ ucap Zulmansyah.

Zulmansyah, juga siap menjalin kerja sama dan bersinergi dengan pihak Apkasindo. (izl)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Provinsi Riau dengan areal perkebunan sawit yang luas telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah pengeskpor CPO terbesar di Indonesia, bahkan saat ini ekspor CPO telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Repubulik Indonesia.

Pekebunan sawit juga telah menjadi penggerak roda ekonomi di Riau, di mana jutaan warga terlibat baik langsung maupun tidak langsung di sektor perkebunan sawit.

‘’Sawit kini menjadi primadona usaha perkebunan bagi masyarakat petani, sehingga jika ada penurunan harga TBS pada tingkat petani, maka dampaknya langsung dirasakan masyarakat,’’ ucap Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung saat bertemu Direktur Riau Posyang juga Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang di Pekanbaru, Jumat (21/6).

Dalam kesempatan tersebut, Gulat mengungkapkan pentingnya peran pers dalam memberikan pemahaman yang baik tentang sawit pada masyarakat luas dan melakukan counter terhadap kampanye nagatif yang kadang kerap dialamatkan terhadap komoditas sawit Indonesia oleh pihak luar negeri.

Baca Juga:  Digunakan untuk Lima Item Kegiatan

Sejumah isu mengemuka dalam pertemuan tersebut, di antaranya persoalan lahan petani kelapa sawit yang berada di kawasan hutan, harga tandan buah segar (TBS) sawit yang saat ini sedang turun, hingga peran pemerintah  Presiden RI Joko Widodo yang terus memberikan dukungan terhadap perkembangan pekebunan sawit swadaya masyarakat.

‘’Apkasindo ini adalah organisasi sosial tempat petani kelapa sawit berkumpul, sehingga banyak keluhan petani yang diadukan pada Apkasindo, dan kami biasanya melakukan pendampingan. Begitu juga soal harga TBS perlu adanya Perda Niaga TBS yang dapat melindungi TBS petani sawit swadaya. Ke depan sektor sawit masih tetap menjanjikan, apalagi saat ini pemerintah sangat getol untuk mewujudkan Bio solar atau dari sawit hingga pada tahap B-30 bahkan lebih sebagai BBM,” ujarnya.

Baca Juga:  Perayaan Imlek Bersama Hadirkan Segudang Hadiah

Menurutnya, jika program biodiesel ini tercapai, maka akan langsung berdampak pada peningkatan harga TBS petani.

Sementara itu, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan peran pers di Rau yang telah memberikan ruang yang luas pada sektor perkebunan.

‘’Kami juga menyadari bahwa roda ekonomi masyarakat daerah ini ada pada sektor sawit dan ini harus diperhatikan, bahkan banyak petani sawit yang telah sukses meningkatkan taraf kehidupan keluarganya,’’ ucap Zulmansyah.

Zulmansyah, juga siap menjalin kerja sama dan bersinergi dengan pihak Apkasindo. (izl)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari