PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Libur sekolah berakhir, Ahad (21/4). Volume kendaraan di beberapa jalan di Pekanbaru pun meningkat. Bahkan,Libur Sekolah Berakhir, Kemacetan Muncul di Sejumlah Titik.
Bahkan kemacetan pun terjadi di sejumlah titik, terutama di pintu masuk Kota Pekanbaru. Kondisi ini terjadi diduga akibat sudah berakhirnya masa libur sekolah.
Pada Ahad (21/4), kemacetan parah terjadi di pintu masuk Kota Pekanbaru, tepatnya di persimpangan Jalan Garuda Sakti-HR Soebrantas-Kubang Raya, Simpang Tobek Godang atau persimpangan Jalan HR Soebrantas-Jalan SM Amin hingga Simpang SKA pada sisi Jalan Tuanku Tambusai Ujung.
Pantauan Riau Pos, Ahad (21/4), kemacetan terjadi mulai dari arah simpang Pasar Pagi Arengka menuju arah Simpang Tobek Godang. Berlanjut dari Simpang Tobek Godang ke arah Simpang Garuda Sakti.
Lalu, kendaraan dari arah Simpang Garuda Sakti juga terjebak macet saat menuju ke arah Simpang Tobek Godang. Sementara dari Simpang Tobek Godang ke arah Simpang Pasar Pagi Arengka cukup lancar.
Kemacetan tak hanya terjadi di Jalan HR Soebrantas. Namun berdampak ke jalan-jalan sekitarnya. Seperti Jalan SM Amin, Jalan Cipta Karya, Jalan Purwodadi dan lainnya. Tak sedikit pengendara yang berusaha mencari jalan alternatif sehingga kemacetan pun terjadi di jalan alternatif tersebut.
Pengendara, khususnya kendaraan roda empat dan lebih terpaksa terjebak macet hingga hitungan jam. Kemacetan terjadi sejak siang hingga malam hari.
Naldi, warga Jalan Purwodadi mengatakan kemacetan di Jalan HR Soebrantas sudah semakin parah. Menurutnya, meski jumlah kendaraan yang terus meningkat, pemerintah seharusnya mencarikan solusi agar kemacetan tidak bertambah parah.
Ia menceritakan, saat kemacetan terjadi pada Sabtu (20/1), dari rumahnya di Jalan Purwodadi, Kecamatan Tuah Madani hingga sampai ke tempat tujuannya di Jalan Darma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki, ia memerlukan waktu tiga jam.
”Bayangkan saja, jarak segitu biasanya bisa ditempuh dalam 20 menit. Kemarin (Sabtu, red) saat hujan, ada genangan dan macet parah, jadi perlu waktu tiga jam,” ungkapnya, kemarin.
Ia mengaku, untuk menghindari kemacetan, dirinya memilih jalan-jalan alternatif. Tapi, ternyata banyak pengendara yang juga memilih jalan alternatif sehingga kemacetan tetap saja terjadi.
Warga lainnya, Heni juga mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan HR Soebrantas. Apalagi, hampir di semua u-turn di jalan tersebut ada Pak Ogah yang menurutnya semakin memperparah kemacetan. ”Dan saat macet sedang parah-parahnya, kemarin (Ahad, red), saya tak melihat ada petugas kepolisian di lokasi. Seharusnya begitu mulai macet, polisi turun mengatur lalu lintas, sehingga tak perlu sampai parah kemacetannya,” ujarnya.
Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa mengakui memang terjadi kemacetan yang sedikit berbeda dengan akhir-akhir pekan biasa, kemarin. Volume kendaraan yang berada di jalan raya lebih banyak. Namun dirinya memastikan bukan bagian dari arus balik mudik. ‘’Iya, ada peningkatan volume kendaraan lebih banyak dari weekend biasanya. Jadi memang wilayah Panam (Kecamatan Tuan Madani dan Bina Widya) ini menjadi atensi kami. Kami selalu menurunkan tim dan backup,’’ sebut Kompol Alvin, Ahad (21/4).
Untuk mengatasi masalah macet ini Satlantas melakukan rekayasa lalu lintas. Namun kondisi padat rayap yang sudah terpantau sejak pukul 15.00 WIB hingga langit gelap. Kompol Alvin menyebutkan, kepadatan ini diprediksinya tidak terjadi setiap akhir pekan.
‘’Prediksi kami, ini ada kaitan dengan anak-anak akan mulai masuk sekolah besok (hari ini, red). Dari pola tumpukan volume kendaraan, yaitu pusat belanja, pintu masuk dan pintu keluar kota, dan wilayah padat penduduk, ini bisa jadi para orang tua mengajak anak-anak menghabiskan liburan terakhir sebelum sekolah,’’ kata Kompol Alvin. (end/yls)