- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga cabai merah berangsur-angsur menuju normal. Setelah sempat melambung melewati Rp150 ribu per kilogram, pada pekan kedua Ramadan berangsur turun drastis. Bahkan pada Kamis (21/3) sudah ada pedagang yang membandrol cabai Rp40 ribu.
Seperti di Pasar Tangor, Kecamatan Tenayan Raya, harga berkisar antara Rp40 ribu-Rp47 ribu per kg. Variasi harga tergantung kondisi dan jenis cabai yang dijual.
- Advertisement -
Pagi kemarin di pasar yang berada di pinggir jalan lintas timur itu, cabai merah asal dari Medan diperjualbelikan pada kisaran Rp40 ribu per kg. Sedangkan cabai mudik atau cabai asal Bukittinggi masih berada pada harga Rp47 ribu per kg.
Seorang pedagang yang biasa dipanggil Butet di pasar tersebut menyebutkan, kendati hari sudah turun, namun belum stabil.
”Kemarin harga cabai merah itu di atas Rp50 ribu per kg, bahkan cabai bukit hampir Rp60 ribu per kg, cuma beda sehari bisa turun sampai Rp10 ribu per kg. Jadi besok (hari ini, red) biasa turun, bisa aja naik lagi,” kata dia.
- Advertisement -
Ketidakstabilan harga ini menurut Butet bagus untuk pembeli, tapi tidak untuk para pedagang. Karena cabai yang dibeli dari penyalur belum tentu habis dalam 24 jam.
”Harga cabai yang tiap bentar turun, tiap bentar naik ini buat aku bingung nyediain stok untuk jualan besok. Ini saja cabai yang aku beli kemarin dengan modal di atas pembelian hari ini (kemarin, red) di gudang, terpaksa aku jual sama harganya. Padahal modalnya saja sudah jelas berbeda ya sudah jelas buat aku rugi,” keluh Butet.(yls)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Tenayan Raya
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga cabai merah berangsur-angsur menuju normal. Setelah sempat melambung melewati Rp150 ribu per kilogram, pada pekan kedua Ramadan berangsur turun drastis. Bahkan pada Kamis (21/3) sudah ada pedagang yang membandrol cabai Rp40 ribu.
Seperti di Pasar Tangor, Kecamatan Tenayan Raya, harga berkisar antara Rp40 ribu-Rp47 ribu per kg. Variasi harga tergantung kondisi dan jenis cabai yang dijual.
- Advertisement -
Pagi kemarin di pasar yang berada di pinggir jalan lintas timur itu, cabai merah asal dari Medan diperjualbelikan pada kisaran Rp40 ribu per kg. Sedangkan cabai mudik atau cabai asal Bukittinggi masih berada pada harga Rp47 ribu per kg.
Seorang pedagang yang biasa dipanggil Butet di pasar tersebut menyebutkan, kendati hari sudah turun, namun belum stabil.
- Advertisement -
”Kemarin harga cabai merah itu di atas Rp50 ribu per kg, bahkan cabai bukit hampir Rp60 ribu per kg, cuma beda sehari bisa turun sampai Rp10 ribu per kg. Jadi besok (hari ini, red) biasa turun, bisa aja naik lagi,” kata dia.
Ketidakstabilan harga ini menurut Butet bagus untuk pembeli, tapi tidak untuk para pedagang. Karena cabai yang dibeli dari penyalur belum tentu habis dalam 24 jam.
”Harga cabai yang tiap bentar turun, tiap bentar naik ini buat aku bingung nyediain stok untuk jualan besok. Ini saja cabai yang aku beli kemarin dengan modal di atas pembelian hari ini (kemarin, red) di gudang, terpaksa aku jual sama harganya. Padahal modalnya saja sudah jelas berbeda ya sudah jelas buat aku rugi,” keluh Butet.(yls)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Tenayan Raya