PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC) berlangsung, Ahad, (21/06/2020). Di Riau, durasi penampakannya sekitar dari awal hingga akhir berkisar di angka 117 menit, atau 1 jam 57 menit.
Hal itu disebutkan, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Fitri saat dihubungi Riaupos.co.
- Advertisement -
Dijelaskannya, Provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang bisa menyaksikan fenomena tersebut, namun fenomena gerhana matahari cincin ini teramati di Riau sebagai gerhana matahari sebagian.
"Fenomena gerhana matahari cincin ini bisa diamati hampir diseluruh wilayah Riau, secara umum durasi yang teramati dimulai pukul 13.53 WIB dan puncak gerhana terjadi pada pukul, 14.57 WIB dan berakhir pada pukul, 15.50 WIB,"terang Fitri.
Dengan demikian, gerhana terlihat 1 jam 57 menit atau 117 menit. Untuk diketahui, fenomena GMC ini bisa diamati hampir di seluruh wilayah di Riau.
- Advertisement -
Fenomena ini dapat terjadi ketika bulan terletak di titik paling jauh dari bumi pada orbitnya serta lewat di antara bumi dan matahari, sehingga bulan menutupi sebagian bumi.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin
PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC) berlangsung, Ahad, (21/06/2020). Di Riau, durasi penampakannya sekitar dari awal hingga akhir berkisar di angka 117 menit, atau 1 jam 57 menit.
Hal itu disebutkan, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Fitri saat dihubungi Riaupos.co.
Dijelaskannya, Provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang bisa menyaksikan fenomena tersebut, namun fenomena gerhana matahari cincin ini teramati di Riau sebagai gerhana matahari sebagian.
"Fenomena gerhana matahari cincin ini bisa diamati hampir diseluruh wilayah Riau, secara umum durasi yang teramati dimulai pukul 13.53 WIB dan puncak gerhana terjadi pada pukul, 14.57 WIB dan berakhir pada pukul, 15.50 WIB,"terang Fitri.
Dengan demikian, gerhana terlihat 1 jam 57 menit atau 117 menit. Untuk diketahui, fenomena GMC ini bisa diamati hampir di seluruh wilayah di Riau.
Fenomena ini dapat terjadi ketika bulan terletak di titik paling jauh dari bumi pada orbitnya serta lewat di antara bumi dan matahari, sehingga bulan menutupi sebagian bumi.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin
