PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Vaksinasi anak di Kota Pekanbaru sempat jadi perhatian karena belum memenuhi target yang diberikan oleh Satgas Covid-19 pusat. Kini, target itu sudah terpenuhi dengan capaian 71,3 persen anak usia 6 hingga 11 tahun di Pekanbaru mendapat suntik vaksin Covid-19.
Target yang diberikan oleh Satgas Covid-19 pusat adalah 70 persen anak usia 6-11 tahun harus sudah divaksin. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru hingga, Selasa (19/4) sebanyak 73.442 anak telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Sementara target sasaran penerima vaksin sebanyak 103.017 anak.
Lalu untuk anak yang telah mendapat suntikan vaksin dosis dua sebanyak 50.078 anak atau 48,6 persen dari total target penerima sasaran.
"Kami menggesa percepatan vaksinasi anak melalui vaksinasi massal di sekolah-sekolah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (20/4).
Menurutnya, vaksinasi massal yang telah digelar melibatkan semua pihak. Mereka melibatkan setiap kecamatan untuk pendataan jumlah sekolah hingga anak yang belum suntik vaksin.
Pada pekan kemarin, capaian vaksinasi anak masih dibawah 70 persen. Satgas Covid-19 Pekanbaru diminta melakukan percepatan dengan menggelar vaksinasi massal anak yang melibatkan seluruh kecamatan.
Vaksinasi anak diberikan mayoritas kepada murid sekolah dasar (SD). Pemberian vaksin mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) saat pandemi Covid-19 sebagai langkah penguatan kekebalan tubuh dalam antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Kami mengimbau bagi orang tua yang anaknya belum suntik vaksin, agar supaya bisa melakukan vaksinasi ke faskes terdekat," ungkapnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir untuk menjalani vaksinasi. Pasca suntik vaksin tenaga kesehatan melakukan observasi. Mereka mengobservasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Kami akan observasi sampai benar-benar aman. Kalau aman baru boleh pulang, dan itupun tetap dalam pengawasan kami. Kalau ada kendala bisa menghubungi puskesmas terdekat," tutupnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru