Pemko Cegah Pengungsi Ilegal Masuk Kembali

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan pengungsi Rohingya tak lagi tinggal di gubuk-gubuk di atas trotoar Jalan Wan Abdul Jamal, Kecamatan Bukit Raya. Kini mereka tinggal di lahan kosong yang ada di dekat Rudenim tepatnya di belakang Bandar Serai. Mereka mendirikan gubuk sama halnya saat tinggal di trotoar beberapa bulan terakhir.

Ratusan pengungsi Rohingya ini datang secara ilegal ke Pekanbaru sehingga menjadi masalah baru bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, Pemko Pekanbaru bersama TNI dan Polri berencana akan membentuk pos pengawasan di pintu masuk kota.

- Advertisement -

Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, keberadaan para pengungsi Rohingya di Kota Pekanbaru ini sudah sangat meresahkan masyarakat dan menjadi beban bagi pemerintah. ”Jelas mereka itu menjadi beban pemerintah dan masyarakat. Mereka datang ke sini secara ilegal tapi dapat biaya kehidupan dari pihak terkait, sedangkan masih banyak masyarakat di Pekanbaru yang berada di posisi mereka namun sampai sekarang minim mendapatkan bantuan dari pemerintah. Rasanya tidak adil bagi masyarakat pribumi,” ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun mengaku telah melakukan dari rapat yang difasilitasi oleh Gubernur Riau bersama Forkopimda Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau untuk mengambil sikap tegas terhadap keberadaan para pengungsi Rohingya yang meresahkan masyarakat.

- Advertisement -

Bahkan dari hasil rapat tersebut, Pemko Pekanbaru diminta untuk mencarikan lahan kosong sebagi lokasi tempat tinggal mereka selama di Pekanbaru.

Selain mencari lahan kosong, Pemko Pekanbaru juga diminta untuk mengantisipasi masuknya WNA Rohingya ke Pekanbaru tanpa izin. Pasalnya, ratusan WNA Rohingya yang terlantar di Kota Pekanbaru saat ini datang dengan sendiri tanpa ada pendampingan dari pihak manapun.

Pasalnya, kedatangan pengungsi Rohingnya ke Pekanbaru tanpa ada dokumen apa pun. Sehingga untuk bertahan hidup di Kota Pekanbaru, mereka mendirikan tenda di trotoar jalan dan bersinggungan langsung dengan masyarakat khususnya pengguna jalan.

Itu sebabnya, Pj Wako katakan Pemerintah Kota  Pekanbaru akan melakukan langkah antisipasi agar mereka tidak datang lagi ke Pekanbaru. Pihaknya juga akan mencari solusinya dengan  berkoordinasi bersama Kapolres dan Dandim.

”Mungkin kami akan coba buat pos-pos di pinggir pintu masuk kota. Jika ada yang dikira aneh kita bisa menanyakan langsung. Karena yang kami takutkan itu mereka ini ada yang menjembatani sehingga merasa nyaman di Kota Pekanbaru,” ucapnya.

Lanjut Muflihun, pengungsi Rohingya yang berada di luar kota terus berdatangan ke Pekanbaru. ”Langkah tegas memang harus kami ambil karena jangan sampai mereka merasa enak di Pekanbaru dan malah semakin ramai di sini. Makanya kami akan tindak tegas dengan membuat pos pengamanan bersama pihak penegak hukum,” ujarnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan pengungsi Rohingya tak lagi tinggal di gubuk-gubuk di atas trotoar Jalan Wan Abdul Jamal, Kecamatan Bukit Raya. Kini mereka tinggal di lahan kosong yang ada di dekat Rudenim tepatnya di belakang Bandar Serai. Mereka mendirikan gubuk sama halnya saat tinggal di trotoar beberapa bulan terakhir.

Ratusan pengungsi Rohingya ini datang secara ilegal ke Pekanbaru sehingga menjadi masalah baru bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, Pemko Pekanbaru bersama TNI dan Polri berencana akan membentuk pos pengawasan di pintu masuk kota.

Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, keberadaan para pengungsi Rohingya di Kota Pekanbaru ini sudah sangat meresahkan masyarakat dan menjadi beban bagi pemerintah. ”Jelas mereka itu menjadi beban pemerintah dan masyarakat. Mereka datang ke sini secara ilegal tapi dapat biaya kehidupan dari pihak terkait, sedangkan masih banyak masyarakat di Pekanbaru yang berada di posisi mereka namun sampai sekarang minim mendapatkan bantuan dari pemerintah. Rasanya tidak adil bagi masyarakat pribumi,” ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun mengaku telah melakukan dari rapat yang difasilitasi oleh Gubernur Riau bersama Forkopimda Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau untuk mengambil sikap tegas terhadap keberadaan para pengungsi Rohingya yang meresahkan masyarakat.

Bahkan dari hasil rapat tersebut, Pemko Pekanbaru diminta untuk mencarikan lahan kosong sebagi lokasi tempat tinggal mereka selama di Pekanbaru.

Selain mencari lahan kosong, Pemko Pekanbaru juga diminta untuk mengantisipasi masuknya WNA Rohingya ke Pekanbaru tanpa izin. Pasalnya, ratusan WNA Rohingya yang terlantar di Kota Pekanbaru saat ini datang dengan sendiri tanpa ada pendampingan dari pihak manapun.

Pasalnya, kedatangan pengungsi Rohingnya ke Pekanbaru tanpa ada dokumen apa pun. Sehingga untuk bertahan hidup di Kota Pekanbaru, mereka mendirikan tenda di trotoar jalan dan bersinggungan langsung dengan masyarakat khususnya pengguna jalan.

Itu sebabnya, Pj Wako katakan Pemerintah Kota  Pekanbaru akan melakukan langkah antisipasi agar mereka tidak datang lagi ke Pekanbaru. Pihaknya juga akan mencari solusinya dengan  berkoordinasi bersama Kapolres dan Dandim.

”Mungkin kami akan coba buat pos-pos di pinggir pintu masuk kota. Jika ada yang dikira aneh kita bisa menanyakan langsung. Karena yang kami takutkan itu mereka ini ada yang menjembatani sehingga merasa nyaman di Kota Pekanbaru,” ucapnya.

Lanjut Muflihun, pengungsi Rohingya yang berada di luar kota terus berdatangan ke Pekanbaru. ”Langkah tegas memang harus kami ambil karena jangan sampai mereka merasa enak di Pekanbaru dan malah semakin ramai di sini. Makanya kami akan tindak tegas dengan membuat pos pengamanan bersama pihak penegak hukum,” ujarnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya