RUMBAI (RIAUPOS.CO) – BANJIR yang merendam rumah-rumah warga di wilayah Kecamatan Rumbai sejak awal Januari lalu kini mulai surut. Warga terdampak banjir tak lagi mengungsi dan sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Kondisi terkini tersebut diutarakan Camat Rumbai Vemi Herliza kepada Riau Pos, Jumat (19/1). Ia memastikan tidak ada lagi warga di Kecamatan Rumbai yang mengungsi ke tenda pengungsian akibat banjir.
Ada empat kelurahan di Kecamatan Rumbai yang sebelumnya terdampak banjir. Yakni di Kelurahan Sri Meranti, Meranti Pandak, Palas dan Umban Sari.
Vemi Herliza mengatakan, saat ini ketinggian air sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi masih ada beberapa di daerah Rumbai yang masih tergenang tetapi tidak terlalu tinggi lagi.
”Warga di Perumahan Witayu yang sebelumnya mengungsi di tenda pengungsian, saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Tadi malam terakhir, tetapi untuk tenda pengungsian masih berada di lokasi, mungkin hari ini sudah mulai dibongkar karena warga yang terdampak banjir sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar Vemi Herliza.
Terkait bantuan untuk warga di Kecamatan Rumbai yang terdampak banjir, Vemi katakan pihaknya telah melakukan pendataan. Menurutnya,ada sekitar 2263 orang yang sudah terkumpul berdasarkan NIK yang nantinya akan diajukan untuk mendapatkan bantuan.
”Yang penting kan kami ajukan dulu, apakah nanti mereka mendapatkan bantuan seperti bantuan cadangan pangan, atau bantuan apalah namanya,” katanya.
Sebelumnya, banjir terjadi di permukiman dan ruas jalan di beberapa wilayah di Kota Bertuah Pekanbaru. Warga pun harus mengungsi akibat banjir. Pasalnya, ketinggian air, khususnya di Perumahan Witayu, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pekanbaru sudah mencapai sepinggang orang dewasa.
Susi, salah seorang warga di Perumahan Witayu RT 05/RW 11 Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai yang mengungsi di tenda pengungsian Jalan Nelayan mengatakan, ada sebanyak 150 kepala keluarga (KK) di Perumahan Witayu telah mengungsi. Ada yang mengungsi di tenda Jalan Nelayan, Jalan Gotong-Royong dan ada juga yang telah mengungsi ke rumah sanak saudaranya.
Ekskavator Amfibi Keruk Parit Jalan Sudirman Ujung
Sementara itu, mengatasi genangan di Jalan Jenderal Sudirman ujung setelah Jembatan Siak IV, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan pengerukan terhadap sejumlah drainase dan parit besar di lokasi tersebut dengan menggunakan ekskavator amfibi.
Pengawas dari Dinas PUPR Provinsi Riau Arif mengatakan, diturunkannya ekskavator amfibi tersebut di Jalan Sudirman ujung merupakan tindak lanjut dari intruksi Gubernur Riau dalam upaya penanganan banjir di di Riau termasuk Kota Pekanbaru.
Di mana di Jalan Jenderal Sudirman ukur tersebut kerap terjadi genangan air akibat pasang keling Sungai Siak serta pengaruh tingginya curah hujan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
”Kami diperintahkan untuk menurunkan ekskavator amfibi untuk membersihkan saluran drainase jalan dan Parit Belanda. Sehingga diharapkan ketika drainase dan parit tersebut dibersihkan, maka air bisa lebih cepat mengalir ke Sungai Siak,” terangnya.
Meksipun begitu, diungkapkan Arif, dalam proses pengerjaan normalisasi terhadap parit dan drainase di Jalan Jenderal Sudirman ujung tersebut, pihaknya kerap menemukan hambatan.
Pasalnya terdapat bangunan di sekitar lokasi aliran sungai yang tidak dibarengi dengan pembuatan saluran air yang sesuai sehingga aliran air yang ada di parit besar tersebut tidak dapat menuju secara langsung ke parit sebelahnya, lantaran gorong-gorong air yang ada sangat kecil.
”Seharusnya itu salurannya besar, tapi yang dibuat sama pemilik bangunan malah tidak sesuai, makanya air di badan jalan tidak mampu mengalir dengan deras walaupun sudah kami keruk endapan lumpurnya,” jelasnya. (dof/ayi/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Rumbai