Jumat, 22 November 2024
spot_img

Stok Premium Langka

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pekanbaru kehabisan stok BBM jenis premium. Jika pun ada, terjadi antrean kendaraan cukup panjang.

Di SPBU Jalan Jenderal Sudirman dekat Kantor DPRD Provinsi Riau, Rabu (18/11), antrean kendaraan tidak terlihat di jalur pengisian premium. Sementara untuk BBM jenis lainnya seperti Pertalite dan Pertamax tersedia.

Beberapa pengendara yang hendak mengisi BBM jenis premium memilih putar haluan. "Premiumnya habis," ungkap Yono dijumpai Riau Pos di lokasi.

Menurutnya, akhir-akhir ini premium memang mulai sulit dicari. Jikapun tersedia, akan ada antrean panjang.

Yono berharap, pemerintah menjamin ketersediaan premium di tengah kondisi ekonomi yang melemah sejak pandemi Covid-19. "Harapannya, ya stabil lah, jangan sampai langka," katanya.

Di lokasi lain, SPBU Jalan Kaharuddin Nasution juga terlihat sepi. Beberapa pengendara sepeda motor juga terlihat putar haluan karena premium  kosong. 

Baca Juga:  Camat Rumbai Timur Tinjau Vaksinasi Massal

Sementara, pedagang eceran BBM di sekitar Jalan Kaharuddin Nasution masih menyediakan BBM jenis premium. Para pedagang ecer ini rata-rata menjual premium seharga Rp10 ribu per liter.

Di SPBU Jalan Thamrin, antrean panjang terlihat di jalur pengisian premium. Tak hanya sepeda motor, mobil pun ikut antre membeli premium.

Seorang pembeli premium, Nindayana mengaku, dirinya tak masalah mengantre. "Gapapa ngantri. Gimana lagi ekonomi sedang sulit. Kalau harus ganti ke pertalite, nambah lagi uangnya," katanya.

Mahasiswa itu berharap agar ada kejelasan terkait kelangkaan premium ini.  "Semoga saja bukan karena ada yang menimbun. Mengingat ini akhir tahun," terangnya.

Temannya Clara Novita juga mengaku beberapa hari terakhir ini merasakan membeli premium harus mengantre panjang. "Semoga cepat kembali normal," harapnya.

Baca Juga:  Pria Pingsan Tak Makan Dua Hari Dikira Kena Virus Corona

Pertamina: Tidak Ada Pengurangan

Menanggapi kelangkaan BBM jenis premium tersebut, pihak Pertamina menampik jika melakukan pengurangan kuota untuk BBM premium.

"Tidak ada pengurangan sama sekali. Mungkin yang terjadi di lapangan karena peningkatan konsumsi masyarakat," kata Officer Communicatipn Relation Pertamina Sumbagut Haris Yanuanza, kepada Riau Pos, kemarin.

Haris juga mengatakan, dilansir dari situs resmi Pertamina bahwa kuota premium 2020 (KL) untuk Riau adalah 751.020 KL dan hingga Oktober 2020 realisasinya sudah mencapai 562.601 KL.

"Penyaluran masih lancar. Cuma memang jadi PR (pekerjaan rumah, red) kita bersama, kadang mobil mewah juga ikutan antre. Mereka yang tak seharusnya isi premium, namun isi di situ," jelas Haris.(p/sof/anf)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pekanbaru kehabisan stok BBM jenis premium. Jika pun ada, terjadi antrean kendaraan cukup panjang.

Di SPBU Jalan Jenderal Sudirman dekat Kantor DPRD Provinsi Riau, Rabu (18/11), antrean kendaraan tidak terlihat di jalur pengisian premium. Sementara untuk BBM jenis lainnya seperti Pertalite dan Pertamax tersedia.

- Advertisement -

Beberapa pengendara yang hendak mengisi BBM jenis premium memilih putar haluan. "Premiumnya habis," ungkap Yono dijumpai Riau Pos di lokasi.

Menurutnya, akhir-akhir ini premium memang mulai sulit dicari. Jikapun tersedia, akan ada antrean panjang.

- Advertisement -

Yono berharap, pemerintah menjamin ketersediaan premium di tengah kondisi ekonomi yang melemah sejak pandemi Covid-19. "Harapannya, ya stabil lah, jangan sampai langka," katanya.

Di lokasi lain, SPBU Jalan Kaharuddin Nasution juga terlihat sepi. Beberapa pengendara sepeda motor juga terlihat putar haluan karena premium  kosong. 

Baca Juga:  Al Izhar School Laksanakan Salat Istisqo

Sementara, pedagang eceran BBM di sekitar Jalan Kaharuddin Nasution masih menyediakan BBM jenis premium. Para pedagang ecer ini rata-rata menjual premium seharga Rp10 ribu per liter.

Di SPBU Jalan Thamrin, antrean panjang terlihat di jalur pengisian premium. Tak hanya sepeda motor, mobil pun ikut antre membeli premium.

Seorang pembeli premium, Nindayana mengaku, dirinya tak masalah mengantre. "Gapapa ngantri. Gimana lagi ekonomi sedang sulit. Kalau harus ganti ke pertalite, nambah lagi uangnya," katanya.

Mahasiswa itu berharap agar ada kejelasan terkait kelangkaan premium ini.  "Semoga saja bukan karena ada yang menimbun. Mengingat ini akhir tahun," terangnya.

Temannya Clara Novita juga mengaku beberapa hari terakhir ini merasakan membeli premium harus mengantre panjang. "Semoga cepat kembali normal," harapnya.

Baca Juga:  Gencarkan Koperasi Syariah

Pertamina: Tidak Ada Pengurangan

Menanggapi kelangkaan BBM jenis premium tersebut, pihak Pertamina menampik jika melakukan pengurangan kuota untuk BBM premium.

"Tidak ada pengurangan sama sekali. Mungkin yang terjadi di lapangan karena peningkatan konsumsi masyarakat," kata Officer Communicatipn Relation Pertamina Sumbagut Haris Yanuanza, kepada Riau Pos, kemarin.

Haris juga mengatakan, dilansir dari situs resmi Pertamina bahwa kuota premium 2020 (KL) untuk Riau adalah 751.020 KL dan hingga Oktober 2020 realisasinya sudah mencapai 562.601 KL.

"Penyaluran masih lancar. Cuma memang jadi PR (pekerjaan rumah, red) kita bersama, kadang mobil mewah juga ikutan antre. Mereka yang tak seharusnya isi premium, namun isi di situ," jelas Haris.(p/sof/anf)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari