Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Menusantara

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) memberikan penghargaan Promoter Reward kepada Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Reward ini diberikan atas keberhasilan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menciptakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning sebagai solusi penanganan karhutla secara terukur, terstruktur dan efisiensi di Riau serta di Indonesia.

Piagam penghargaan Promoter Reward tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif Lemkapi, DR Edi Saputra Hasibuan kepada Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi di Kecamatan Koto Gasib, Kebupaten Siak. Kegiatan tersebut, turut dihadiri Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Siak, Alfedri, para pejabat utama Polda Riau, seluruh Kapolres/ta se-Riau, serta para tamu undangan lainnya.

- Advertisement -

Direktur Eksekutif Lemkapi, DR Edi Saputra Hasibuan mengatakan, program aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang digagas Kapolda Riau ini banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Begitu pula, peranan Polri, TNI, Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi lainnya yang berkolaborasi dalam penanganan karhutla banyak mendapat apresiasi. "Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi kepada Polda Riau beserta jajarannya dalam penanganan karhuta," ungkap Edi Saputra Hasibuan.

Edi menambahkan, saat ini aplikasi Dashboard Lancang Kuning telah menasional. Bahkan, tidak hanya pakai oleh Provinsi Riau, melainkan sudah digunakan lembaga kementerian dan instansi di pemerintahan pusat dalam menonitoring serta penanganan karhutla.

- Advertisement -

"Banyak juga Polda lain yang datang ke sini (Riau, red) untuk belajar apa yang sudah dilakukan Polda Riau dalam penanganan karhutla. Ke depan, saya berharap ini dipertahankan dan ditingkatkan, karena Dashboard Lancang Kuning ini solusi permanen dalam penanganan karhutla secara efektif dan efesien," imbuhnya.

Edi Saputra Hasibuan menambahkan, pihaknya juga telah melakukan penelitian dan pengkajian, termasuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan karhutla dalam beberapa bulan terakhir. Tingkat kepuasan masyarakat, kata dia, mencapai 83,6 persen.

"Angka ini cukup tinggi. Sehingga apa yang dilakukan Polda Riau bersama Satgas Karhutla banyak mendapat dukungan dari masyarakat. Berdasarkan pemantauan kami, Riau merupakan provinsi yang terbaik dalam penanganan karhutla," sebut Direktur Eksektuf Lemkapi.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, pencapaian ini merupakan atas kerja sama Polri, TNI, Pemda, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, mahasiswa dan masyarakat dalam penanganan karhutla. Integritas ini, sebut dia, tidak bisa dipisahkan, karena penerapan Dashboard Lancang Kuning memadukan sistem, sumber daya manusia (SDM) dan teknologi. "Promoter Reward ini penghargaan untuk kita semua. Kolaborasi antara SDM,  sistem dan teknologi sehingga penanganan karhutla lebih terintegras," ujar Kapolda Riau.

Meski mendapatkan pengakuan dari Presiden, Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Aziz sehingga dijadikan Dashboard Lancang Kuning Nusantara, Agung menyatakan aplikasi yang digagasnya ini terus berbenah. Jenderal bintang dua itu, tak ingin aplikasi tersebut menjadi kering inovasi mengikuti perkembangan zaman. Aplikasi ini terus diperbarui sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, walaupun nanti dirinya tak menjabat Kapolda lagi. "Kalau tidak berinovasi akan mati dengan sendirinya seperti aplikasi lainnya," kata Agung.

Selain teknologi, Agung selalu minta pendapat kepada ahli, datuk atau pemangku adat serta masyarakat. Semua pihak diajak berdiskusi untuk melihat api kebakaran lahan seperti apa dan seperti apa solusi yang diperlukan. Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak atas terwujudnya Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi ini, kata dia, harus menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat Provinsi Riau.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah ikut serta. Kami ingin menuntaskna karhutla di Riau. Kami juga ada PR (pekerjan rumah, red) untuk penanganan Covid-19, kita akan berkolaborasi dalam panganannya," tambah mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).

Aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini menggunakan empat satelit yakni Terra, Aqua, Lapan serta Noaa. Dengan satelit tersebut dapat memonitoring serta memberikan informasi akurat terhadap hotspot dan firespot. Sehingga, secara bersama-sama bisa dilakukan memobilisasi orang di lapangan, termasuk mobilisasi persone l Polri yang terlihat di lokasi melalui nomor handphone serta mobilasisai peralatan dan sumber lainnya yang digunakan untuk keperluan pemadaman.

Tak hanya bisa memberikan informasi hotspot, Dashboard Lancang Kuning, memberikan informasi hotspot secara nasional, arah angin, perkiraan cuaca, data perusahaan, siapa pemiik lahan. Lalu, lokasi sumber air seperti kanal maupun embung, sekolah, helipad, jumlah peralatan pemadaman, penegakan hukum karhulta dan lainnya.

Dalam aplikasi tersebut, ditambahkan mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri, sudah ada ribuan personil Korps Bhayangkara Riau yang telah bergabung. Selain itu, ada juga personel TNI, BPBD, Manggala Agni dan lainnya. Mereka sebut Kapolda Riau, setiap hari melaporkan kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla mulai dari upaya pemadaman, pendingingan, pascapemadaman, menyebarkan maklumat serta sosialiasai kepada masyarakat terkait larangan membakar lahan. "Saat ini, sudah ada 12 Polda yang menggunakan Dashboard Lancang Kuning ini," sebut Alumni Akpol 1988.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyebutkan, sudah menyediakan aplikasi ini di ruang kerjanya untuk memantau kebakaran lahan di Riau. Diapun mengapresiasi Dashboard Lancang Kuning dalam membaca titik api tiap harinya. "Tahun lalu itu ada 5.036 hektare terbakar, tahun ini dalam bulan yang sama kebakaran la han 1.473 hektare," ucap Syamsuar.

Syamsuar menyatakan, Pemprov Riau lebih cepat menetapkan status siaga karhutla dibanding tahun lalu. Tujuannya agar bupati dan wali kota lebih cepat mengkonsolidasikan personel Satgas Karhutla di daerah. Selain TNI dan Polri, Syamsuar juga mengakomodir keterlibatan perguruan tinggi tahun ini. Setiap mahasiswa  melaksanakan penyuluhan karhutla saat kuliah kerja nyata.

Sebelum penyerahan piagam penghargaan Promoter  Reward, dilakukan simulasi penanggulangan karhutla dengan deteksi dini lewat aplikasi Dashboard Lancang Kuning. Kegiatan yang dipusatkan di sebuah lapangan di daerah Pangkalan Pisang, diikuti oleh tim Satgas gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Pemadam Kebakaran, Manggala Agni, MPA dan Relawan Karhutla.

Di kegiatan simulasi diawali dengan upaya petugas memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar membuka lahan dengan cara membakar. Petugas memberikan pemahaman dan sanski jika melakukan pembakaran lahan.

Tiba-tiba, tim mendapatkan informasi tentang kejadian Karhutla di salah satu lokasi. Karhutla disebabkan oleh perbuatan seorang oknum masyarakat yang masih nekat melakukan pembakaran. Dia bermaksud untuk membersihkan kebunnya. Api yang semula kecil kian membesar dan merembet ke lahan lain serta tak mampu dipadamkan oleh pemilik lahan.

Salah seorang warga melihat kejadian tersebut langsung melaporkan melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning, yang telah diunduh di smartphone miliknya. Petugas yang juga terkoneksi di aplikasi yang kini sudah menasional itu, dengan cepat merespon laporan yang masuk dari masyarakat.

Beberapa personel gabungan, lalu dikerahkan ke lokasi untuk mengecek kebenaran akan kejadian karhutla itu. Setelah dipastikan, tim gabungan datang dengan peralatan lengkap dan melakukan upaya pemadaman. Bahkan 1 unit heli water bombing, ikut membantu memadamkan api yang membara di lahan gambut. Setelah api berhasil dipadamkan, petugas memasang police line di area lahan terbakar terbakar dan plang tanda penyelidikan. Sedangkan, pemilik kebun, diamankan ke kantor polisi setempat.(rir)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) memberikan penghargaan Promoter Reward kepada Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Reward ini diberikan atas keberhasilan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menciptakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning sebagai solusi penanganan karhutla secara terukur, terstruktur dan efisiensi di Riau serta di Indonesia.

Piagam penghargaan Promoter Reward tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif Lemkapi, DR Edi Saputra Hasibuan kepada Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi di Kecamatan Koto Gasib, Kebupaten Siak. Kegiatan tersebut, turut dihadiri Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Siak, Alfedri, para pejabat utama Polda Riau, seluruh Kapolres/ta se-Riau, serta para tamu undangan lainnya.

Direktur Eksekutif Lemkapi, DR Edi Saputra Hasibuan mengatakan, program aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang digagas Kapolda Riau ini banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Begitu pula, peranan Polri, TNI, Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi lainnya yang berkolaborasi dalam penanganan karhutla banyak mendapat apresiasi. "Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi kepada Polda Riau beserta jajarannya dalam penanganan karhuta," ungkap Edi Saputra Hasibuan.

Edi menambahkan, saat ini aplikasi Dashboard Lancang Kuning telah menasional. Bahkan, tidak hanya pakai oleh Provinsi Riau, melainkan sudah digunakan lembaga kementerian dan instansi di pemerintahan pusat dalam menonitoring serta penanganan karhutla.

"Banyak juga Polda lain yang datang ke sini (Riau, red) untuk belajar apa yang sudah dilakukan Polda Riau dalam penanganan karhutla. Ke depan, saya berharap ini dipertahankan dan ditingkatkan, karena Dashboard Lancang Kuning ini solusi permanen dalam penanganan karhutla secara efektif dan efesien," imbuhnya.

Edi Saputra Hasibuan menambahkan, pihaknya juga telah melakukan penelitian dan pengkajian, termasuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan karhutla dalam beberapa bulan terakhir. Tingkat kepuasan masyarakat, kata dia, mencapai 83,6 persen.

"Angka ini cukup tinggi. Sehingga apa yang dilakukan Polda Riau bersama Satgas Karhutla banyak mendapat dukungan dari masyarakat. Berdasarkan pemantauan kami, Riau merupakan provinsi yang terbaik dalam penanganan karhutla," sebut Direktur Eksektuf Lemkapi.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, pencapaian ini merupakan atas kerja sama Polri, TNI, Pemda, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, mahasiswa dan masyarakat dalam penanganan karhutla. Integritas ini, sebut dia, tidak bisa dipisahkan, karena penerapan Dashboard Lancang Kuning memadukan sistem, sumber daya manusia (SDM) dan teknologi. "Promoter Reward ini penghargaan untuk kita semua. Kolaborasi antara SDM,  sistem dan teknologi sehingga penanganan karhutla lebih terintegras," ujar Kapolda Riau.

Meski mendapatkan pengakuan dari Presiden, Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Aziz sehingga dijadikan Dashboard Lancang Kuning Nusantara, Agung menyatakan aplikasi yang digagasnya ini terus berbenah. Jenderal bintang dua itu, tak ingin aplikasi tersebut menjadi kering inovasi mengikuti perkembangan zaman. Aplikasi ini terus diperbarui sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, walaupun nanti dirinya tak menjabat Kapolda lagi. "Kalau tidak berinovasi akan mati dengan sendirinya seperti aplikasi lainnya," kata Agung.

Selain teknologi, Agung selalu minta pendapat kepada ahli, datuk atau pemangku adat serta masyarakat. Semua pihak diajak berdiskusi untuk melihat api kebakaran lahan seperti apa dan seperti apa solusi yang diperlukan. Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak atas terwujudnya Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi ini, kata dia, harus menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat Provinsi Riau.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah ikut serta. Kami ingin menuntaskna karhutla di Riau. Kami juga ada PR (pekerjan rumah, red) untuk penanganan Covid-19, kita akan berkolaborasi dalam panganannya," tambah mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).

Aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini menggunakan empat satelit yakni Terra, Aqua, Lapan serta Noaa. Dengan satelit tersebut dapat memonitoring serta memberikan informasi akurat terhadap hotspot dan firespot. Sehingga, secara bersama-sama bisa dilakukan memobilisasi orang di lapangan, termasuk mobilisasi persone l Polri yang terlihat di lokasi melalui nomor handphone serta mobilasisai peralatan dan sumber lainnya yang digunakan untuk keperluan pemadaman.

Tak hanya bisa memberikan informasi hotspot, Dashboard Lancang Kuning, memberikan informasi hotspot secara nasional, arah angin, perkiraan cuaca, data perusahaan, siapa pemiik lahan. Lalu, lokasi sumber air seperti kanal maupun embung, sekolah, helipad, jumlah peralatan pemadaman, penegakan hukum karhulta dan lainnya.

Dalam aplikasi tersebut, ditambahkan mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri, sudah ada ribuan personil Korps Bhayangkara Riau yang telah bergabung. Selain itu, ada juga personel TNI, BPBD, Manggala Agni dan lainnya. Mereka sebut Kapolda Riau, setiap hari melaporkan kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla mulai dari upaya pemadaman, pendingingan, pascapemadaman, menyebarkan maklumat serta sosialiasai kepada masyarakat terkait larangan membakar lahan. "Saat ini, sudah ada 12 Polda yang menggunakan Dashboard Lancang Kuning ini," sebut Alumni Akpol 1988.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyebutkan, sudah menyediakan aplikasi ini di ruang kerjanya untuk memantau kebakaran lahan di Riau. Diapun mengapresiasi Dashboard Lancang Kuning dalam membaca titik api tiap harinya. "Tahun lalu itu ada 5.036 hektare terbakar, tahun ini dalam bulan yang sama kebakaran la han 1.473 hektare," ucap Syamsuar.

Syamsuar menyatakan, Pemprov Riau lebih cepat menetapkan status siaga karhutla dibanding tahun lalu. Tujuannya agar bupati dan wali kota lebih cepat mengkonsolidasikan personel Satgas Karhutla di daerah. Selain TNI dan Polri, Syamsuar juga mengakomodir keterlibatan perguruan tinggi tahun ini. Setiap mahasiswa  melaksanakan penyuluhan karhutla saat kuliah kerja nyata.

Sebelum penyerahan piagam penghargaan Promoter  Reward, dilakukan simulasi penanggulangan karhutla dengan deteksi dini lewat aplikasi Dashboard Lancang Kuning. Kegiatan yang dipusatkan di sebuah lapangan di daerah Pangkalan Pisang, diikuti oleh tim Satgas gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Pemadam Kebakaran, Manggala Agni, MPA dan Relawan Karhutla.

Di kegiatan simulasi diawali dengan upaya petugas memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar membuka lahan dengan cara membakar. Petugas memberikan pemahaman dan sanski jika melakukan pembakaran lahan.

Tiba-tiba, tim mendapatkan informasi tentang kejadian Karhutla di salah satu lokasi. Karhutla disebabkan oleh perbuatan seorang oknum masyarakat yang masih nekat melakukan pembakaran. Dia bermaksud untuk membersihkan kebunnya. Api yang semula kecil kian membesar dan merembet ke lahan lain serta tak mampu dipadamkan oleh pemilik lahan.

Salah seorang warga melihat kejadian tersebut langsung melaporkan melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning, yang telah diunduh di smartphone miliknya. Petugas yang juga terkoneksi di aplikasi yang kini sudah menasional itu, dengan cepat merespon laporan yang masuk dari masyarakat.

Beberapa personel gabungan, lalu dikerahkan ke lokasi untuk mengecek kebenaran akan kejadian karhutla itu. Setelah dipastikan, tim gabungan datang dengan peralatan lengkap dan melakukan upaya pemadaman. Bahkan 1 unit heli water bombing, ikut membantu memadamkan api yang membara di lahan gambut. Setelah api berhasil dipadamkan, petugas memasang police line di area lahan terbakar terbakar dan plang tanda penyelidikan. Sedangkan, pemilik kebun, diamankan ke kantor polisi setempat.(rir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya