- Advertisement -
TUAH MADANI (RIAUPOS.CO) – Tumpukan sampah sepanjang hampir 50 meter mengotori badan Jalan Purwodadi ujung, Kecamatan Tuah Madani, Kamis (18/7). Tumpukan sampah itu didominasi limbah plastik, sampah rumah tangga dan juga berbagai bangkai hewan peliharaan seperti jeroan ayam dan kambing.
Aroma tidak sedap langsung tercium begitu melewati lokasi tumpukan sampah. Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga sekitar karena dinilai sudah menganggu kenyamanan masyarakat.
- Advertisement -
Menurut salah seorang warga yang juga berjualan di sekitar lokasi, Tumiyem tumpukan sampah yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari lapaknya berjualan jagung dan juga ubi kayu itu baru muncul selama beberapa pekan terakhir.
Di mana sebelumnya hanya beberapa kantong plastik sampah yang dibuang ke badan jalan di sekitar lokasi.
Ia mengaku kerap mengejar dan melarang pengendara sepeda motor dan juga mobil untuk membuang sampah di sekitar lokasi tersebut. ”Kalau bau sudah pastilah. Kami sudah pernah menghalau agar mereka tidak buang sampah di sini tapi tetap saja ada lagi. Biasanya mereka buang sampah ini malam hari, jadi tiba-tiba besok pagi sudah menumpuk di pinggir jalan,”katanya.
- Advertisement -
Tumiyem mengatakan, ada beberapa kali petugas dari dinas terkait melakukan pengangkutan sampah menggunakan mobil truk berukuran besar. Tetapi sampah terus ada
”Kami tak tahan itu bau bangkai sama isi jeroan hewan yang dibuang ke parit. Kadang ada buku ayam dan jeroannya kadang juga ada isi perut kambing yang dilempar ke saluran air, entah siapa yang membuang kami pun tidak tahu,” terangnya.(ayi)
TUAH MADANI (RIAUPOS.CO) – Tumpukan sampah sepanjang hampir 50 meter mengotori badan Jalan Purwodadi ujung, Kecamatan Tuah Madani, Kamis (18/7). Tumpukan sampah itu didominasi limbah plastik, sampah rumah tangga dan juga berbagai bangkai hewan peliharaan seperti jeroan ayam dan kambing.
Aroma tidak sedap langsung tercium begitu melewati lokasi tumpukan sampah. Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga sekitar karena dinilai sudah menganggu kenyamanan masyarakat.
- Advertisement -
Menurut salah seorang warga yang juga berjualan di sekitar lokasi, Tumiyem tumpukan sampah yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari lapaknya berjualan jagung dan juga ubi kayu itu baru muncul selama beberapa pekan terakhir.
Di mana sebelumnya hanya beberapa kantong plastik sampah yang dibuang ke badan jalan di sekitar lokasi.
- Advertisement -
Ia mengaku kerap mengejar dan melarang pengendara sepeda motor dan juga mobil untuk membuang sampah di sekitar lokasi tersebut. ”Kalau bau sudah pastilah. Kami sudah pernah menghalau agar mereka tidak buang sampah di sini tapi tetap saja ada lagi. Biasanya mereka buang sampah ini malam hari, jadi tiba-tiba besok pagi sudah menumpuk di pinggir jalan,”katanya.
Tumiyem mengatakan, ada beberapa kali petugas dari dinas terkait melakukan pengangkutan sampah menggunakan mobil truk berukuran besar. Tetapi sampah terus ada
”Kami tak tahan itu bau bangkai sama isi jeroan hewan yang dibuang ke parit. Kadang ada buku ayam dan jeroannya kadang juga ada isi perut kambing yang dilempar ke saluran air, entah siapa yang membuang kami pun tidak tahu,” terangnya.(ayi)