Jumat, 22 November 2024
spot_img

Mahasiswa Unri Perkenalkan Cara Membuat Sabun Colek

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tim Abdi Masyarakat (Abdimas) Universitas Riau (Unri) terdiri dari mahasiswa Falkutas Teknik, FKIP, FISIP dan FMIPA berjumlah 10 orang, melakukan sosialisasi dan penyuluhan cara pembuatan sabun colek kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya peningkatan pendapatan keluarga masyarakat di Desa Pulau Payung, Rumbio Jaya, Kampar, Rabu (17/7).
Tim Abdimas ini adalah Reno Susanto, Ilman Azhari, Muhammad Alfi Syahri, Dewi Fatimah, Dwi Juniar Putri Sitorus, Ninda Setia Tanti, Ninit Massagala Saman, Ulfa Dwi Artha, Ulya Putri Ningsih dan Lini Pratiwi .
Sosialisasi dan penyuluhan cara pembuatan sabun colek diketuai Reno Susanto dan dibimbing Dr Desi Heltina ST MT, merupakan rangkaian dari kegiatan Abdimas Unri, berupa pengenalan pembuatan sabun colek.
Reno Susanto mengungkapkan, sabun colek merupakan benda yang akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Demikian mudahnya mendapatkan sabun colek di warung sehingga masyarakat tidak sadar telah membelanjakan uang untuk membelinya. Padahal sabun colek dapat dibuat sendiri sebagai industri rumah tangga.
‘’Melihat fenomena itu, tentu sabun colek dapat dijadikan usaha baru dikarenakan pembuatannya yang mudah dan bernilai ekonomis. Ini bisa menjadi usaha bisnis rumahan yang dapat menambah pendapatan masyarakat,’’ ujarnya di Pekanbaru, Kamis (18/7).
Dijelaskannya, pada tahap persiapan, dimulai dari survei bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan sabun colek di beberapa toko industri kimia. Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat sabun colek adalah soda api, soda abu, ABS, sagu, kaolin, garam, silikat, air, pewarna dan pewangi.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Wati mengatakan, setelah mendapat penjelasan dari mahasiswa Unri, maka berkeinginan untuk mencoba membuat sabun colek di rumah dan jika berjalan baik, tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan usaha rumahan.
Olah Cemilan Ikan
Mahasiswa Universitas Riau (Unri) juga menggelar penyuluhan kepada warga terutama ibu-ibu PKK untuk mengolah produk cemilan berbasis ikan dan Nangka, di Desa Koto Tuo, Kabupaten Kampar. 
Hal itu disampaikan Ketua Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Rinando Aulia Putra kepada Riau Pos, Kamis (18/7). ‘’Selain membantu perekonomian warga, juga memaksimalkan potensi ikan patin dan nangka yang menang banyak di sini,’’ ucapnya. 
Untuk penyuluhan ini, lanjut Rinando, beberapa dosen Unri dilibatkan guna memberikan demontrasi maupun penjelasan kepada ibu-ibu di sana. Di antaranya, Dr Ir Mery Sukmiwati MSi dan lainnya. 
‘’Kemarin itu ibu-ibu diajarkan untuk membuat nugget dari bahan-bahan tersebut. Tentu dengan itu, kami berharap ada manfaatnya bagi ibu-ibu di sana,’’ sambungnya.(rnl/*1)
Baca Juga:  Jadwal Paripurna LKPj 2021 Masih Tertunda
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tim Abdi Masyarakat (Abdimas) Universitas Riau (Unri) terdiri dari mahasiswa Falkutas Teknik, FKIP, FISIP dan FMIPA berjumlah 10 orang, melakukan sosialisasi dan penyuluhan cara pembuatan sabun colek kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya peningkatan pendapatan keluarga masyarakat di Desa Pulau Payung, Rumbio Jaya, Kampar, Rabu (17/7).
Tim Abdimas ini adalah Reno Susanto, Ilman Azhari, Muhammad Alfi Syahri, Dewi Fatimah, Dwi Juniar Putri Sitorus, Ninda Setia Tanti, Ninit Massagala Saman, Ulfa Dwi Artha, Ulya Putri Ningsih dan Lini Pratiwi .
Sosialisasi dan penyuluhan cara pembuatan sabun colek diketuai Reno Susanto dan dibimbing Dr Desi Heltina ST MT, merupakan rangkaian dari kegiatan Abdimas Unri, berupa pengenalan pembuatan sabun colek.
Reno Susanto mengungkapkan, sabun colek merupakan benda yang akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Demikian mudahnya mendapatkan sabun colek di warung sehingga masyarakat tidak sadar telah membelanjakan uang untuk membelinya. Padahal sabun colek dapat dibuat sendiri sebagai industri rumah tangga.
‘’Melihat fenomena itu, tentu sabun colek dapat dijadikan usaha baru dikarenakan pembuatannya yang mudah dan bernilai ekonomis. Ini bisa menjadi usaha bisnis rumahan yang dapat menambah pendapatan masyarakat,’’ ujarnya di Pekanbaru, Kamis (18/7).
Dijelaskannya, pada tahap persiapan, dimulai dari survei bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan sabun colek di beberapa toko industri kimia. Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat sabun colek adalah soda api, soda abu, ABS, sagu, kaolin, garam, silikat, air, pewarna dan pewangi.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Wati mengatakan, setelah mendapat penjelasan dari mahasiswa Unri, maka berkeinginan untuk mencoba membuat sabun colek di rumah dan jika berjalan baik, tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan usaha rumahan.
Olah Cemilan Ikan
Mahasiswa Universitas Riau (Unri) juga menggelar penyuluhan kepada warga terutama ibu-ibu PKK untuk mengolah produk cemilan berbasis ikan dan Nangka, di Desa Koto Tuo, Kabupaten Kampar. 
Hal itu disampaikan Ketua Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Rinando Aulia Putra kepada Riau Pos, Kamis (18/7). ‘’Selain membantu perekonomian warga, juga memaksimalkan potensi ikan patin dan nangka yang menang banyak di sini,’’ ucapnya. 
Untuk penyuluhan ini, lanjut Rinando, beberapa dosen Unri dilibatkan guna memberikan demontrasi maupun penjelasan kepada ibu-ibu di sana. Di antaranya, Dr Ir Mery Sukmiwati MSi dan lainnya. 
‘’Kemarin itu ibu-ibu diajarkan untuk membuat nugget dari bahan-bahan tersebut. Tentu dengan itu, kami berharap ada manfaatnya bagi ibu-ibu di sana,’’ sambungnya.(rnl/*1)
Baca Juga:  Diskes Optimalkan Pelacakan Pasien Covid-19
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari