Sabtu, 18 Oktober 2025
spot_img

Kericuhan di Kampus, Ini Penjelasan Presma Unilak Terpilih

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polemik pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang dilangsungkan sejak beberapa waktu lalu belum berakhir. Setelah beredar video kericuhan antar mahasiswa di lingkungan kampus, baru-baru ini puluhan mahasiswa sempat melangsungkan aksi menginap di kampus agar bisa bertemu rektor.

Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Jimmy Saputra, mengatakan, pihaknya sangat menghargai kubu yang belum memenangkan kontestasi pemilihan Presma dan Wapresma Unilak.

"Namun saya sangat berharap ketika menyampaikan aspirasi sebagaimana layaknya mahasiswa yang berintelektual dengan mengedepankam adab dengan tidak merusak sarana prasarana yang ada dikampus," ujar Jimmy, Jumat (19/2/2021).

Menurut Jimmy, Rektor Unilak sendiri telah mengambil kebijakan dengan penuh pertimbangan. Sebab, Plt Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lancang Kuning yang sebelumnya menggelar kongres pertama, dinilai tidak mampu menyelenggarakan sesuai dengan kesepakatan 9 Ketua DPM tingkat fakultas. Oleh karena itu terjadilah dualisme kepemimpinan dengan dilaksanakannya dua kongres.

Baca Juga:  Bupati Alfedri Serahkan Remisi 68 Narapidana

"Dengan kondisi pihak saya yang kala itu Alhamdulillah didukung 6 fakultas kemudian mendapatkan dukungan 10 organisasi mahasiswa tingkat Universitas serta dukungan dari elemen mahasiswa seluruh fakultas Universitas Lancang Kuning. Nah jika seperti ini kalau rektor kala itu melakukan keberpihakan pasti kami yang dimenangkan dengan posisi dukungan yang sangat banyak dari sisi organisasi mahasiswa yang ada di Unilak. Namun rektor tidak ada satupun mengesahkan kongres yang mengakibatkan dualisme kepemimpinan tersebut," jelasnya.

Wakil Presiden Mahasiswa Rahmad Hidayat yang mendampingi Jimmy kemudian menjelaskan terkait bentrok yang terjadi Kamis (11/2/2021) lalu.

"Jangan terlalu mendramatisir kejadian terlalu berlebihan. Kami tidak ada sama sekali menghadang kubu Cep Permana Galih jika ingin menemui Wakil Rektor III. Itu tidak urusan kami sama sekali, berita yang beredar mengenai hal tersebut sama sekali tidaklah tepat terhadap kejadian yang sudah terjadi. Kami sedang melaksanakan pelantikan lalu pihak Cep Permana Galih mau masuk, wajar dari pihak keamanan melarang masuk apalagi ini suasana wabah Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Sumbang 4 Tangki Air dan Semprot Disinfektan di Rumpes

Dengan kejadian seperti ini, Jimmy Saputra yang sudah resmi dilantik mengaku tetap melanjutkan roda organisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tanpa adanya hambatan.

Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polemik pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang dilangsungkan sejak beberapa waktu lalu belum berakhir. Setelah beredar video kericuhan antar mahasiswa di lingkungan kampus, baru-baru ini puluhan mahasiswa sempat melangsungkan aksi menginap di kampus agar bisa bertemu rektor.

Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Jimmy Saputra, mengatakan, pihaknya sangat menghargai kubu yang belum memenangkan kontestasi pemilihan Presma dan Wapresma Unilak.

"Namun saya sangat berharap ketika menyampaikan aspirasi sebagaimana layaknya mahasiswa yang berintelektual dengan mengedepankam adab dengan tidak merusak sarana prasarana yang ada dikampus," ujar Jimmy, Jumat (19/2/2021).

Menurut Jimmy, Rektor Unilak sendiri telah mengambil kebijakan dengan penuh pertimbangan. Sebab, Plt Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lancang Kuning yang sebelumnya menggelar kongres pertama, dinilai tidak mampu menyelenggarakan sesuai dengan kesepakatan 9 Ketua DPM tingkat fakultas. Oleh karena itu terjadilah dualisme kepemimpinan dengan dilaksanakannya dua kongres.

Baca Juga:  Sumbang 4 Tangki Air dan Semprot Disinfektan di Rumpes

"Dengan kondisi pihak saya yang kala itu Alhamdulillah didukung 6 fakultas kemudian mendapatkan dukungan 10 organisasi mahasiswa tingkat Universitas serta dukungan dari elemen mahasiswa seluruh fakultas Universitas Lancang Kuning. Nah jika seperti ini kalau rektor kala itu melakukan keberpihakan pasti kami yang dimenangkan dengan posisi dukungan yang sangat banyak dari sisi organisasi mahasiswa yang ada di Unilak. Namun rektor tidak ada satupun mengesahkan kongres yang mengakibatkan dualisme kepemimpinan tersebut," jelasnya.

- Advertisement -

Wakil Presiden Mahasiswa Rahmad Hidayat yang mendampingi Jimmy kemudian menjelaskan terkait bentrok yang terjadi Kamis (11/2/2021) lalu.

"Jangan terlalu mendramatisir kejadian terlalu berlebihan. Kami tidak ada sama sekali menghadang kubu Cep Permana Galih jika ingin menemui Wakil Rektor III. Itu tidak urusan kami sama sekali, berita yang beredar mengenai hal tersebut sama sekali tidaklah tepat terhadap kejadian yang sudah terjadi. Kami sedang melaksanakan pelantikan lalu pihak Cep Permana Galih mau masuk, wajar dari pihak keamanan melarang masuk apalagi ini suasana wabah Covid-19," ungkapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Festival Lampu Colok Pekanbaru Dibatalkan, Tradisi di Kecamatan Tetap Berlanjut

Dengan kejadian seperti ini, Jimmy Saputra yang sudah resmi dilantik mengaku tetap melanjutkan roda organisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tanpa adanya hambatan.

Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polemik pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang dilangsungkan sejak beberapa waktu lalu belum berakhir. Setelah beredar video kericuhan antar mahasiswa di lingkungan kampus, baru-baru ini puluhan mahasiswa sempat melangsungkan aksi menginap di kampus agar bisa bertemu rektor.

Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Jimmy Saputra, mengatakan, pihaknya sangat menghargai kubu yang belum memenangkan kontestasi pemilihan Presma dan Wapresma Unilak.

"Namun saya sangat berharap ketika menyampaikan aspirasi sebagaimana layaknya mahasiswa yang berintelektual dengan mengedepankam adab dengan tidak merusak sarana prasarana yang ada dikampus," ujar Jimmy, Jumat (19/2/2021).

Menurut Jimmy, Rektor Unilak sendiri telah mengambil kebijakan dengan penuh pertimbangan. Sebab, Plt Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lancang Kuning yang sebelumnya menggelar kongres pertama, dinilai tidak mampu menyelenggarakan sesuai dengan kesepakatan 9 Ketua DPM tingkat fakultas. Oleh karena itu terjadilah dualisme kepemimpinan dengan dilaksanakannya dua kongres.

Baca Juga:  MAN 4 Siapkan Duta Bahasa Asing

"Dengan kondisi pihak saya yang kala itu Alhamdulillah didukung 6 fakultas kemudian mendapatkan dukungan 10 organisasi mahasiswa tingkat Universitas serta dukungan dari elemen mahasiswa seluruh fakultas Universitas Lancang Kuning. Nah jika seperti ini kalau rektor kala itu melakukan keberpihakan pasti kami yang dimenangkan dengan posisi dukungan yang sangat banyak dari sisi organisasi mahasiswa yang ada di Unilak. Namun rektor tidak ada satupun mengesahkan kongres yang mengakibatkan dualisme kepemimpinan tersebut," jelasnya.

Wakil Presiden Mahasiswa Rahmad Hidayat yang mendampingi Jimmy kemudian menjelaskan terkait bentrok yang terjadi Kamis (11/2/2021) lalu.

"Jangan terlalu mendramatisir kejadian terlalu berlebihan. Kami tidak ada sama sekali menghadang kubu Cep Permana Galih jika ingin menemui Wakil Rektor III. Itu tidak urusan kami sama sekali, berita yang beredar mengenai hal tersebut sama sekali tidaklah tepat terhadap kejadian yang sudah terjadi. Kami sedang melaksanakan pelantikan lalu pihak Cep Permana Galih mau masuk, wajar dari pihak keamanan melarang masuk apalagi ini suasana wabah Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Festival Lampu Colok Pekanbaru Dibatalkan, Tradisi di Kecamatan Tetap Berlanjut

Dengan kejadian seperti ini, Jimmy Saputra yang sudah resmi dilantik mengaku tetap melanjutkan roda organisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tanpa adanya hambatan.

Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari