Kamis, 18 September 2025
spot_img

Siswa SMA di Pekanbaru Diduga Jadi Korban Bullying, Hidung Patah dan Mata Lebam

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Kasus dugaan perundungan kembali mencuat di Pekanbaru. Seorang siswa kelas X SMA Negeri 9 Pekanbaru diduga menjadi korban pengeroyokan sejumlah temannya hingga mengalami patah tulang hidung dan memar parah di mata kiri. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru.

Menurut penuturan sang ibu, Lisa, peristiwa bermula Senin (15/9) petang di lingkungan sekolah. Anaknya awalnya dilempar dengan pena, lalu didorong hingga terjatuh, sebelum akhirnya ditantang duel di Jalan Diponegoro. Di lokasi itu, korban dikeroyok hingga menderita luka serius yang memaksanya menjalani operasi.

Lisa juga menyebut, sebelumnya anaknya pernah mengalami insiden lain: didorong hingga jatuh ke parit saat mengambil air wudu di sekolah. “Sekarang hidungnya patah, mata kirinya lebam sampai penglihatannya kabur. Kondisinya masih pemulihan,” ujarnya, Rabu (17/9).

Baca Juga:  Tarik Minat Investor dan Wisatawan Ikut Riau Expo 2019 di Pekanbaru

Sayangnya, pihak keluarga mengaku belum mendapat sikap tegas dari sekolah. “Hanya sekadar menanyakan kondisi lewat WhatsApp, tanpa ada penjelasan atau langkah nyata,” kata Lisa. Atas kejadian ini, keluarga pun melapor ke Polresta Pekanbaru.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menyatakan telah menerima laporan dan meminta sekolah segera melakukan mediasi dengan pihak keluarga. “Saya minta orang tua kedua pihak dipertemukan agar bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra SIK, menyebut pihaknya masih memeriksa laporan tersebut. “Saya cek dulu laporannya,” katanya singkat.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Kasus dugaan perundungan kembali mencuat di Pekanbaru. Seorang siswa kelas X SMA Negeri 9 Pekanbaru diduga menjadi korban pengeroyokan sejumlah temannya hingga mengalami patah tulang hidung dan memar parah di mata kiri. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru.

Menurut penuturan sang ibu, Lisa, peristiwa bermula Senin (15/9) petang di lingkungan sekolah. Anaknya awalnya dilempar dengan pena, lalu didorong hingga terjatuh, sebelum akhirnya ditantang duel di Jalan Diponegoro. Di lokasi itu, korban dikeroyok hingga menderita luka serius yang memaksanya menjalani operasi.

Lisa juga menyebut, sebelumnya anaknya pernah mengalami insiden lain: didorong hingga jatuh ke parit saat mengambil air wudu di sekolah. “Sekarang hidungnya patah, mata kirinya lebam sampai penglihatannya kabur. Kondisinya masih pemulihan,” ujarnya, Rabu (17/9).

Baca Juga:  Ajang Pererat Tali Silaturahmi

Sayangnya, pihak keluarga mengaku belum mendapat sikap tegas dari sekolah. “Hanya sekadar menanyakan kondisi lewat WhatsApp, tanpa ada penjelasan atau langkah nyata,” kata Lisa. Atas kejadian ini, keluarga pun melapor ke Polresta Pekanbaru.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menyatakan telah menerima laporan dan meminta sekolah segera melakukan mediasi dengan pihak keluarga. “Saya minta orang tua kedua pihak dipertemukan agar bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

- Advertisement -

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra SIK, menyebut pihaknya masih memeriksa laporan tersebut. “Saya cek dulu laporannya,” katanya singkat.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Kasus dugaan perundungan kembali mencuat di Pekanbaru. Seorang siswa kelas X SMA Negeri 9 Pekanbaru diduga menjadi korban pengeroyokan sejumlah temannya hingga mengalami patah tulang hidung dan memar parah di mata kiri. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru.

Menurut penuturan sang ibu, Lisa, peristiwa bermula Senin (15/9) petang di lingkungan sekolah. Anaknya awalnya dilempar dengan pena, lalu didorong hingga terjatuh, sebelum akhirnya ditantang duel di Jalan Diponegoro. Di lokasi itu, korban dikeroyok hingga menderita luka serius yang memaksanya menjalani operasi.

Lisa juga menyebut, sebelumnya anaknya pernah mengalami insiden lain: didorong hingga jatuh ke parit saat mengambil air wudu di sekolah. “Sekarang hidungnya patah, mata kirinya lebam sampai penglihatannya kabur. Kondisinya masih pemulihan,” ujarnya, Rabu (17/9).

Baca Juga:  Dukung UNBK, PLN Siapkan Pasokan Listrik Sekolah

Sayangnya, pihak keluarga mengaku belum mendapat sikap tegas dari sekolah. “Hanya sekadar menanyakan kondisi lewat WhatsApp, tanpa ada penjelasan atau langkah nyata,” kata Lisa. Atas kejadian ini, keluarga pun melapor ke Polresta Pekanbaru.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menyatakan telah menerima laporan dan meminta sekolah segera melakukan mediasi dengan pihak keluarga. “Saya minta orang tua kedua pihak dipertemukan agar bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra SIK, menyebut pihaknya masih memeriksa laporan tersebut. “Saya cek dulu laporannya,” katanya singkat.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari