(RIAUPOS.CO) — Ria dan Lia sedang mengendarai motor dari Jalan Garuda Sakti menuju Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Senin (17/6).
Ketika sampai di sekitar SPBU Jalan Soebrantas yang tak jauh dari Pasar Selasa, hujan mulai turun semakin deras. Ria menepikan sepeda motornya untuk mengenakan mantel agar bisa meneruskan perjalanan. Begitu juga dengan Lia yang turut memakai mantel.
Setelah melewati lampu merah Simpang Tobek Godang, hujan perlahan-lahan mulai reda dan tak lama kemudian menjadi benar-benar reda. Lia yang duduk di boncengan melepaskan mantel dan menyarankan Ria untuk menepi dan melepaskan mantel seperti dirinya.
Kendati demikian, Ria tidak menggubris dan tetap mempertahankan laju sepeda motornya. Selang beberapa lama kemudian, dua orang pemuda yang tak memakai helm mendekati motor Ria dan Lia.
“Dek, Dek… Gak hujan kok pakai mantel?†kata salah satu dari mereka disusul tawa dari temannya.
Setelah kedua pemuda itu menjauh, Lia menegur Ria untuk segera melepas mantelnya.
“Biarin ajalah. Kan orang gak kenal juga kita. Ngapain malu?†pungkas Ria dengan santainya.
“Alamaak, dasar gak tahu malu. Kan akunya yang malu,†jawab Lia dengan kesal.(*2)
(RIAUPOS.CO) — Ria dan Lia sedang mengendarai motor dari Jalan Garuda Sakti menuju Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Senin (17/6).
Ketika sampai di sekitar SPBU Jalan Soebrantas yang tak jauh dari Pasar Selasa, hujan mulai turun semakin deras. Ria menepikan sepeda motornya untuk mengenakan mantel agar bisa meneruskan perjalanan. Begitu juga dengan Lia yang turut memakai mantel.
- Advertisement -
Setelah melewati lampu merah Simpang Tobek Godang, hujan perlahan-lahan mulai reda dan tak lama kemudian menjadi benar-benar reda. Lia yang duduk di boncengan melepaskan mantel dan menyarankan Ria untuk menepi dan melepaskan mantel seperti dirinya.
Kendati demikian, Ria tidak menggubris dan tetap mempertahankan laju sepeda motornya. Selang beberapa lama kemudian, dua orang pemuda yang tak memakai helm mendekati motor Ria dan Lia.
- Advertisement -
“Dek, Dek… Gak hujan kok pakai mantel?†kata salah satu dari mereka disusul tawa dari temannya.
Setelah kedua pemuda itu menjauh, Lia menegur Ria untuk segera melepas mantelnya.
“Biarin ajalah. Kan orang gak kenal juga kita. Ngapain malu?†pungkas Ria dengan santainya.
“Alamaak, dasar gak tahu malu. Kan akunya yang malu,†jawab Lia dengan kesal.(*2)