PEKANBARU ( RIAUPOS.CO) — Chief Executive Officer (CEO) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V Jatmiko K Santosa terpilih memimpin Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Riau Riau periode 2021-2025. Jatmiko menggantikan Plt Ketua Gapki Cabang Riau periode sebelumnya Lichwan Hartono setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang GAPKI Riau VI yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru, Rabu (16/12).
Dalam sambutannya, Jatmiko mengucapkan terima kasih atas kepengurusan yang lama serta berkomitmen akan memajukan Gapki melalui soliditas antaranggota.
"Terima kasih kepada ketua dan pengurus Gapki Cabang Riau periode 2017-2020 yang menurut kami sudah luar biasa memimpin GAPKI di masa-masa sulit," kata Jatmiko.
"Kami berharap ke depannya kita dapat memajukan GAPKI bersama-sama. Sebab jika dilihat dari luasan, anggota GAPKICabang Riau belum mewakili luasan yang ada. Sehingga bagaimana ke depannya dapat menarik (pengusaha kelapa sawit di Riau) untuk bergabung. Tentu kita harus mampu menunjukkan adanya nilai tambah jika bergabung dengan Gapki," sebutnya lagi.
Untuk itu, CEO PTPN V ini menyebutkan bahwa telah memiliki sejumlah program kerja penting dalam memajukan GAPKI serta memberikan kontribusi positif bagi seluruh stakeholder dan negara. Dia menempatkan akselerasi program PSR menjadi poin utama.
"Kita akan berupaya mengakselerasi program peremajaan sawit rakyat. Ini bukan hanya pengabdian, tapi juga manfaat kita buat petani dan merupakan peluang dalam supply chain serta membesarkan industri sawit secara keseluruhan," jelasnya.
Jatmiko juga menyampaikan dukungan kepada GAPKIPusat dalam memberikan masukan dan saran kepada pemerintah atas aturan perundang-undangan yang berkaitan dengan industri. Untuk itu menurutnya GAPKI Cabang Riau perlu bersinergi dengan pemerintah daerah.
"Kita akan mengawal peraturan-peraturan daerah yang menjadi turunan dari aturan pusat tersebut," ujarnya.
Selain program-program tersebut, Jatmiko turut menyatakan ke depan Gapki akan terus proaktif terlibat dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS) di Provinsi Riau sesuai dengan Pergub yang akan disahkan. Terutama terkait penetapan harga TBS sawit mitra swadaya, serta mengkoordinir bantuan dari anggota GAPKImelalui program CSR untuk penanganan pandemi Covid-19 di Cabang Riau.
Selanjutnya, Jatmiko yang sukses menyabet penghargaan Top CEO in Digital Transformation for Agro Palm Oil Industri 2020 turut fokus pada pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama Pemerintah Provinsi Riau secara berkelanjutan.
"Kami juga berkomitmen mendorong seluruh anggota GAPKI dalam penerapan sertifikasi ISPO dan RSPO," ujarnya.
Di waktu yang sama, secara virtual dalam sambutannya Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono menyebutkan bahwa GAPKI Riau sudah waktunya untuk muncul di kancah nasional.
"GAPKI Riau harus menonjol di kancah nasional," kata dia.
Sebagai provinsi dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia dengan total mencapai 3,4 juta hektare, dia mengatakan Riau menjadi andalan Indonesia, terutama dari sisi devisa yang kini berhasil menjaring 15 miliar dolar AS melalui ekspor produk kelapa sawit.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa masih cukup banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh GAPKI. Termasuk salah satunya terkait program peremajaan sawit rakyat. Untuk itu, ia berpesan agar program PSR yang telah diusung PTPN V dapat ditularkan ke seluruh anggota GAPKI yang terdiri dari beragam perusahaan sawit di Bumi Lancang Kuning.
"Saya berharap agar program PSR dipercepat. PTPN V yang telah melaksanakan PSR agar dapat menularkan apa yang telah dilakukan. Untuk itu, lakukan sinergi dengan multi stakeholders, terutama pemerintah provinsi dan kabupaten agar terus ditingkatkan," imbuhnya.(eca/ifr)