PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru akan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) akhir Juni ini. Dari lulusan sekolah dasar (SD) yang ada di Pekanbaru, hanya 60 persennya yang bisa ditampung SMP negeri.
Sama seperti tahun lalu, PPDB SMP tahun ini masih menggunakan sistem online. Pembukaan PPDB dilakukan mulai 27 Juni nanti. "PPDB (SMP negeri, red) 27 Juni ini dimulai. Sistim online," kata Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru Muzailis, Kamis (16/6).
Dalam rangka PPDB tahun ini, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masing-masing kepala sekolah. "Kami sudah sosialisasikan sekaligus menyampaikan dengan kepala sekolah untuk melakukan persiapan sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan," imbuhnya.
Dalam proses PPDB, ia menekankan agar sekolah melakukan sesuai dengan petunjuk dan teknis (juknis) yang ditetapkan Disdik Pekanbaru.
"Kami sampaikan, kami tekankan kepada kepala sekolah harus mengikuti juknis ataupun peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait alurnya," ujar Muzailis.
Menurut Muzailis, pada prinsipnya sekolah sudah siap dan dinas juga sudah siap untuk melakukan PPDB tahun ini. Sementara terkait daya tampung SMP negeri, pihaknya mengaku ada sekitar 8 ribuan pelajar peserta didik baru. Namun, jumlah itu tidak bisa menampung semua murid SD yang lulus tahun ini.
Dikatakannya, murid SD yang lulus tahun ini sekitar 14 ribuan. Sementara daya tampung SMP negeri hanya 8 ribuan. "Murid yang tamat SD sekitar 14 ribu orang, termasuk dari SD swasta. Sehingga yang tertampung di SMP negeri hanya sekitar 60 persen," sebutnya.
Sisanya, sekitar 40 persen yang tak tertampung di SMP negeri, lanjut Muzailis, kemungkinan akan masuk di sekolah swasta. "Untuk sekolah negeri mungkin kita lakukan seleksi sesuai dengan persyaratan. Karena kekurangan daya tampung ini kita adakan seleksi," urainya.
Selain PPDB SMP, di Pekanbaru PPDB tingkat sekolah dasar (SD) negeri akan digelar mulai Senin (20/6) hingga Jumat (25/6). Jika PPDB SMP digelar online, maka PPDB SD hanya semi online.
Batalnya PPDB SD negeri digelar full online karena vendor yang dikerjasamakan tidak siap dalam waktu yang ditetapkan. "Awalnya, untuk SD kan rencananya dengan sistem online. Tapi karena ada sesuatu hal yang belum memungkinkan untuk online. Karena ada persiapan-persiapan dari pihak vendor tidak selesai dalam waktu yang ditentukan," ungkap Muzailis.
Karena itu, pihaknya pun tidak memaksakan PPDB online ini diterapkan pada SD. Ia juga mengkhawatirkan hasilnya tidak baik jika dipaksakan secara online. "Kami juga tidak ingin memaksakan. Kalau dipaksakan nanti hasilnya juga tidak akan baik. Jadi kami lakukan untuk SD ini semi online," imbuhnya.
Sistem semi online ini, kata Muzailis, memungkinkan dengan menggunakan google drive di sekolah masing-masing. Pihaknya dari dinas juga akan memantau pelaksanaan PPDB semi online ini. "Nanti ini bisa kami pantau dari dinas. Kami menggunakan akun yang sudah ada di masing-masing sekolah, sehingga dinas bisa memantau pelaksanaan PPDB di masing-masing sekolah. Baik dari perangkingannya, maupun pada penyesuaian daya tampung yang ada," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk daya tampung peserta didik baru di SD negeri di Pekanbaru ada sekitar 13 ribu lebih. Dari daya tampung tersebut, tidak semua sekolah terpenuhi kuotanya. "Terutama di SD pinggiran, karena ada SD di pinggiran mungkin penduduk sedikit dan usia anak sekolah tidak memenuhi kuota yang ada," singkatnya.(ali)