Kamis, 4 Juli 2024

Danrem Usulkan Wawasan Kebangsaan Jadi Pelajaran Sekolah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan berpendapat pendidikan tentang wawasan kebangsaan perlu diberikan kepada anak sekolah di semua tingkatan. Dan hal itu sudah pula diusulkan kepada Gubernur Riau.

"Pada Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) kemarin, saya menyampaikan kepada gubernur agar materi wawasan kebangsaan ini juga bisa diberikan di dalam kurikulum sekolah. Dan ini mungkin menjadi pertimbangan bagi gubernur," ungkap Danrem di Pondok Pesantren Babussalam, Jalan HR Soebrantas, Jumat (14/1).

- Advertisement -

Kunjungan Danrem ke salah satu pesantren tertua di Pekanbaru itu memiliki dua agenda. Pertama, melakukan silaturrahim karena ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar H Ahmad Royan selaku pendiri Ponpes Babussalam. Kedua, memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan kepada para santri, majelis guru dan puluhan mursyid/khalifah Tharikat Naqsandiyah Khalidiyah.

Baca Juga:  Empat Prodi D3 PCR Bertransformasi Jadi D4

Turut hadir dalam kesempatan tersebut mantan Gubernur Riau Saleh Djasit. Dan Sebagai tuan rumah Tuan Guru Syekh H Ismail Royan langsung menyambut kedua tokoh masyarakat Riau itu.

"Materi wawasan kebangsaan dan bela negara ini adalah materi yang perlu diberikan sebagai pencerahan kepada anak-anak sekolah. Agar mereka lebih mencintai terhadap negaranya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif," cakapnya.

- Advertisement -

Apalagi di zaman digitalisasi ini, lanjut Danrem, wawasan kebangsaan sangat perlu disampaikan temasuk juga kepada santri di pesantren. Di zaman ini tantangan semakin kompleks seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Jika tidak bisa memanfaatkannya dengan baik maka akan menjadi ancaman bagi integrasi bangsa.

Baca Juga:  Calon Komut dan Direksi BRK Belum Dikirim ke OJK

Sementara itu, Tuan Guru Syekh Haji Ismail Royan mengatakan saat ini seluruh santri dan guru-guru yang ada di Ponpes Babussalam sudah divaksin. "Meski kita semua sudah divaksin, namun protokol kesehatan ketat tetap dijalankan di Ponpes ini. Bahkan kita sudah hampir dua tahun tidak menerima tamu. Jadi acara hari ini adalah acara perdana. Mudah-mudahan membawa berkah bagi kita semua," sebutnya.

Tuan Guru juga menyampaikan sejak dulu Ponpes Babussalam memang sudah dekat dengan TNI. Danrem yang saat itu dekat dan bisa dibilang pertama kali masuk ke Ponpes Babussalam sekitar tahun 2000-an adalah Mazni Harun.

"Dan alhamdulillah setelah itu hampir semua Danrem silaturahim di Ponpes Babussalam hingga kini," ungkapnya.(zed)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan berpendapat pendidikan tentang wawasan kebangsaan perlu diberikan kepada anak sekolah di semua tingkatan. Dan hal itu sudah pula diusulkan kepada Gubernur Riau.

"Pada Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) kemarin, saya menyampaikan kepada gubernur agar materi wawasan kebangsaan ini juga bisa diberikan di dalam kurikulum sekolah. Dan ini mungkin menjadi pertimbangan bagi gubernur," ungkap Danrem di Pondok Pesantren Babussalam, Jalan HR Soebrantas, Jumat (14/1).

Kunjungan Danrem ke salah satu pesantren tertua di Pekanbaru itu memiliki dua agenda. Pertama, melakukan silaturrahim karena ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar H Ahmad Royan selaku pendiri Ponpes Babussalam. Kedua, memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan kepada para santri, majelis guru dan puluhan mursyid/khalifah Tharikat Naqsandiyah Khalidiyah.

Baca Juga:  Calon Komut dan Direksi BRK Belum Dikirim ke OJK

Turut hadir dalam kesempatan tersebut mantan Gubernur Riau Saleh Djasit. Dan Sebagai tuan rumah Tuan Guru Syekh H Ismail Royan langsung menyambut kedua tokoh masyarakat Riau itu.

"Materi wawasan kebangsaan dan bela negara ini adalah materi yang perlu diberikan sebagai pencerahan kepada anak-anak sekolah. Agar mereka lebih mencintai terhadap negaranya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif," cakapnya.

Apalagi di zaman digitalisasi ini, lanjut Danrem, wawasan kebangsaan sangat perlu disampaikan temasuk juga kepada santri di pesantren. Di zaman ini tantangan semakin kompleks seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Jika tidak bisa memanfaatkannya dengan baik maka akan menjadi ancaman bagi integrasi bangsa.

Baca Juga:  Unilak Bagi-Bagi Paket Internet Gratis ke Mahasiswa

Sementara itu, Tuan Guru Syekh Haji Ismail Royan mengatakan saat ini seluruh santri dan guru-guru yang ada di Ponpes Babussalam sudah divaksin. "Meski kita semua sudah divaksin, namun protokol kesehatan ketat tetap dijalankan di Ponpes ini. Bahkan kita sudah hampir dua tahun tidak menerima tamu. Jadi acara hari ini adalah acara perdana. Mudah-mudahan membawa berkah bagi kita semua," sebutnya.

Tuan Guru juga menyampaikan sejak dulu Ponpes Babussalam memang sudah dekat dengan TNI. Danrem yang saat itu dekat dan bisa dibilang pertama kali masuk ke Ponpes Babussalam sekitar tahun 2000-an adalah Mazni Harun.

"Dan alhamdulillah setelah itu hampir semua Danrem silaturahim di Ponpes Babussalam hingga kini," ungkapnya.(zed)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari