Kamis, 4 Juli 2024

Jalan Delima Banyak Lubang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Para pengguna jalan di Jalan Delima, Kelurahan Tobekgodang, Kecamatan Binawidya semakin resah karena banyaknya jalan yang berlubang. Parahnya lagi, lubang-lubang yang menghiasi jalan delima sudah mencapai setengah badan jalan dan kedalaman lubang sudah mencapai 30 centimeter.

Salah satu lubang yang paling parah berada di depan sekolah SMKS Analis Kesehatan Yayasan Abdurrab Pekanbaru dan di depan Masjid Al Ikhlas. Posisi jalan berlubang ini pas di depan sekolah. Saat ini kondisi lubang dipasang kursi oleh warga karena kondisi jalan tersebut masih tergenang air.

- Advertisement -

Ketua RT 04 RW 16 Sartoni menyebutkan, jika hujan jalan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Sudah beberapa pesepeda motor yang jatuh akibat tidak mengetahui adanya lubang di jalan.

"Yang jatuh di sana rata rata para ibu-ibu dan anak sekolah. Dan setiap hari ada kecelakaan di sana. Makanya kami di RT 04 RW 16 memasang kursi rusak sebagai tanda agar para pengguna jalan berhati hati saat melewati jalan rusak tersebut," ujar Sartoni, Rabu (15/12).

Baca Juga:  Apresiasi 10 Tahun Kepemimpinan Firdaus-Ayat

Warga pernah melihat beberapa kali penutupan lubang yang ada di sepanjang Jalan Delima dilakukan Pemko Pekanbaru. "Namun penutupan jalan dengan menggunakan semen atau aspal tidak bertahan lama. Hal ini karena tidak lancarnya drainase yang  ada disepanjang jalan delima," tambah Sartoni.

- Advertisement -

Senada dengan Ketua RT 04, Ketua RW 16, Thamril, juga menyebutkan bahwa pengerjaan tambal sulam yang sudah berulang kali di jalan delima ini tidak efektif, karena tidak bertahan lama. Apalagi cuaca yang saat ini di Pekanbaru yang sedang musim hujan, mengakibatkan jalan yang sudah di tambal sulam cepat hancur.

"Kami berharap kepada pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera melakukan tindakan untuk bisa memperbaiki jalan yang rusak. Apalagi Jalan Delima ini jalur padat dan banyaknya warga yang berada di Kelurahan Tobekgodang ini," ujarnya.

Baca Juga:  Empat Orang Ditangkap terkait Senjata Api Ilegal

Tidak hanya jalan berlubang di depan sekolah, beberapa lubang juga banyak di sepanjang Jalan Delima. Seperti di depan Masjid Al Iklas. Warga hanya bisa menutup jalan berlubang itu dengan sisa sisa material bangunan.

Terpisah, Kepala PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution dikonfirmasi menyebut dia sudah memerintahkan kerusakan Jalan Delima untuk ditangani. "Itu sudah kami perintahkan untuk tambal sulam," kata dia.

Kepadanya, Riau Pos kemudian menyampaikan bahwa warga menilai Pemko Pekanbaru tidak peduli karena tak kunjung menangani kerusakan tersebut. "Tidak betul itu. Tidak begitu,"  bantahnya.

Untuk kerusakan jalan di sana, sambung dia, survei sudah dilakukan sebelum perbaikan dikerjakan. "Kemarin sudah disurvei anggota supaya tahu apa penanganan nya. Yang jelas tambal sulam  di sana. Di sana lebih dari satu titik. Ada beberapa," singkatnya.(yls)

Lapoaran M ALI NURMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Para pengguna jalan di Jalan Delima, Kelurahan Tobekgodang, Kecamatan Binawidya semakin resah karena banyaknya jalan yang berlubang. Parahnya lagi, lubang-lubang yang menghiasi jalan delima sudah mencapai setengah badan jalan dan kedalaman lubang sudah mencapai 30 centimeter.

Salah satu lubang yang paling parah berada di depan sekolah SMKS Analis Kesehatan Yayasan Abdurrab Pekanbaru dan di depan Masjid Al Ikhlas. Posisi jalan berlubang ini pas di depan sekolah. Saat ini kondisi lubang dipasang kursi oleh warga karena kondisi jalan tersebut masih tergenang air.

Ketua RT 04 RW 16 Sartoni menyebutkan, jika hujan jalan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Sudah beberapa pesepeda motor yang jatuh akibat tidak mengetahui adanya lubang di jalan.

"Yang jatuh di sana rata rata para ibu-ibu dan anak sekolah. Dan setiap hari ada kecelakaan di sana. Makanya kami di RT 04 RW 16 memasang kursi rusak sebagai tanda agar para pengguna jalan berhati hati saat melewati jalan rusak tersebut," ujar Sartoni, Rabu (15/12).

Baca Juga:  Motivasi Ayah yang Sudah Tiada Penyemangat Syahira Ukir Prestasi

Warga pernah melihat beberapa kali penutupan lubang yang ada di sepanjang Jalan Delima dilakukan Pemko Pekanbaru. "Namun penutupan jalan dengan menggunakan semen atau aspal tidak bertahan lama. Hal ini karena tidak lancarnya drainase yang  ada disepanjang jalan delima," tambah Sartoni.

Senada dengan Ketua RT 04, Ketua RW 16, Thamril, juga menyebutkan bahwa pengerjaan tambal sulam yang sudah berulang kali di jalan delima ini tidak efektif, karena tidak bertahan lama. Apalagi cuaca yang saat ini di Pekanbaru yang sedang musim hujan, mengakibatkan jalan yang sudah di tambal sulam cepat hancur.

"Kami berharap kepada pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera melakukan tindakan untuk bisa memperbaiki jalan yang rusak. Apalagi Jalan Delima ini jalur padat dan banyaknya warga yang berada di Kelurahan Tobekgodang ini," ujarnya.

Baca Juga:  Alumni UNS Solo Berperan dalam Membangun Riau

Tidak hanya jalan berlubang di depan sekolah, beberapa lubang juga banyak di sepanjang Jalan Delima. Seperti di depan Masjid Al Iklas. Warga hanya bisa menutup jalan berlubang itu dengan sisa sisa material bangunan.

Terpisah, Kepala PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution dikonfirmasi menyebut dia sudah memerintahkan kerusakan Jalan Delima untuk ditangani. "Itu sudah kami perintahkan untuk tambal sulam," kata dia.

Kepadanya, Riau Pos kemudian menyampaikan bahwa warga menilai Pemko Pekanbaru tidak peduli karena tak kunjung menangani kerusakan tersebut. "Tidak betul itu. Tidak begitu,"  bantahnya.

Untuk kerusakan jalan di sana, sambung dia, survei sudah dilakukan sebelum perbaikan dikerjakan. "Kemarin sudah disurvei anggota supaya tahu apa penanganan nya. Yang jelas tambal sulam  di sana. Di sana lebih dari satu titik. Ada beberapa," singkatnya.(yls)

Lapoaran M ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari