- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Kota Pekanbaru, berbagai sektor kehidupan dan ekonomi terdampak. Di Kota Bertuah, separuh dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merasakan dampak langsung.
- Advertisement -
Terdata, ada sekitar 14 ribu pelaku UMKM di Kota Pekanbaru. Dari jumlah itu, 7.000 di antara terdampak. Ini berdasarkan pendataan langsung yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.
"Untuk jumlah pelaku UMKM di Kota Pekanbaru ada 14.000. Yang terdampak hampir separuh, jadi sekitar 7 ribuanlah," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru Sarbaini, Kamis (14/7).
Dia mengatakan, untuk jumlah pelaku UMKM di Kota Pekanbaru tetap. Hanya saja kegiatan para pelaku UMKM banyak terdampak. "Tidak bisa melaksanakan kegiatan karena adanya pembatasan. Contohnya malam tidak bisa jualan, kalaupun boleh tidak boleh makan di tempat, dibungkus dan dibawa pulang. Itu akan berpengaruh kepada omzet dari pada pelaku UMKM," imbuhnya.
- Advertisement -
Dalam memajukan ekonomi pelaku UMKM, dikatakan Sarbaini, pihaknya saat ini rutin menggelar pelatihan. "Upaya kami melakukan pelatihan digital untuk pemasaran produk-produk para pelaku usaha. Kami bekerja sama dengan Balai Besar Kominfo Medan dan Kominfo Kota Pekanbaru. Pesertanya adalah pelaku UMKM dibawah binaan Dinas Koperasi Kota Pekanbaru," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Kota Pekanbaru, berbagai sektor kehidupan dan ekonomi terdampak. Di Kota Bertuah, separuh dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merasakan dampak langsung.
- Advertisement -
Terdata, ada sekitar 14 ribu pelaku UMKM di Kota Pekanbaru. Dari jumlah itu, 7.000 di antara terdampak. Ini berdasarkan pendataan langsung yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.
"Untuk jumlah pelaku UMKM di Kota Pekanbaru ada 14.000. Yang terdampak hampir separuh, jadi sekitar 7 ribuanlah," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru Sarbaini, Kamis (14/7).
- Advertisement -
Dia mengatakan, untuk jumlah pelaku UMKM di Kota Pekanbaru tetap. Hanya saja kegiatan para pelaku UMKM banyak terdampak. "Tidak bisa melaksanakan kegiatan karena adanya pembatasan. Contohnya malam tidak bisa jualan, kalaupun boleh tidak boleh makan di tempat, dibungkus dan dibawa pulang. Itu akan berpengaruh kepada omzet dari pada pelaku UMKM," imbuhnya.
Dalam memajukan ekonomi pelaku UMKM, dikatakan Sarbaini, pihaknya saat ini rutin menggelar pelatihan. "Upaya kami melakukan pelatihan digital untuk pemasaran produk-produk para pelaku usaha. Kami bekerja sama dengan Balai Besar Kominfo Medan dan Kominfo Kota Pekanbaru. Pesertanya adalah pelaku UMKM dibawah binaan Dinas Koperasi Kota Pekanbaru," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota