PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polresta Pekanbaru kembali menegaskan bahwa tidak benar pihaknya meminta uang Rp40 juta sebagai biaya pengamanan laga persahabatan antara PSPS Riau dan Kelantan FC. Belakangan pertandingan yang sedianya digelar di Stadion Utama Riau itu batal digelar.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Purwanto saat ditemui pada sebuah acara seminar pada Kamis (14/7) siang menyebutkan, dirinya hanya ingin meluruskan isu-isu yang berkembang liar beberapa hari terakhir. Terutama ada narasi seakan-akan pertandingan itu batal karena manajemen PSPS Riau menolak permintaan bayaran yang ditudingkan ke arah instansi Polri.
"Kami tetap pada posisi bahwa kami memberikan pelayanan. Ini kan persahabatan, bukan liga. Bahwa kami sudah berada di lokasi pertandingan satu jam lebih awal, baik di dalam maupun di luar stadion untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin menonton pertandingan itu," kata Henky.
Ketika ditanya apakah kepolisian akan mengambil langkah hukum terkait tudingan soal meminta uang Rp40 juta seperti yang ada di akun sosial media resmi PSPS Riau, Henky menyebutkan belum. Polresta Pekanbaru menurut Henky memilih untuk tidak tergesa-gesa dalam permasalahan ini.
"Belum ke sana. Yang jelas kami saat ini sedang berada di posisi yang benar dalam hal ini," tutup Henky yang enggan berkomemtar lebih jauh terkait kisruh tersebut.
Henky juga memilih tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait apakah ada perwira Polresta Pekanbaru yang diperiksa Propam Polda Riau. Pasalnya, pada Rabu (13/7) sempat beredar isu ada dua perwira Polresta Pekanbaru yang diperiksa terkait isu ini. Henky memilih tidak menjawab, karena merasa sudah menjelaskan tentang hal itu pada hari yang sama isu itu mencuat.
Eks GM PSPS Bantah Tudingan
Sementara itu, batalnya pertandingan antara PSPS Riau melawan Kelantan FC berbuntut panjang dengan di nonaktifkannya General Menager (GM) PSPS Raih Edward Riansyah oleh Presiden Klub PSPS Riau Norizam Tukiman.
Akun Instagram (IG) resmi PSPS Riau yang saat ini telah dikelola oleh Top Manajemen PSPS Riau memposting seputar isu batalnya pelaksanaan pertandingan antara PSPS Riau VS Kelantan FC.
Di dalam postingan tersebut juga disebutkan kalau Presiden Klub PSPS Riau Norizam Tukiman telah memberhentikan GM PSPS Riau Edward Riansyah sejak Senin (11/7). Kemudian juga ditulis adanya aliran uang tiket yang masuk ke salah satu oknum Asprov PSSI Riau.
Selanjutnya, mengenai pembatalan pertandingan yang disebabkan oleh adanya permintaan uang keamanan sebesar Rp40 juta. Kemudian juga pembentukan panitia pelaksana pertandingan tanpa pemberitahuan Top Manajemen PSPS Riau.
Menanggapi hal itu, GM PSPS Riau nonaktif Edward Riansyah atau yang akrab disapa Edu membantah pernyataan Presiden Klub PSPS Riau Norizam Tukiman yang menyatakan bahwa adanya aliran uang tiket yang masuk ke salah satu oknum Asprov PSSI Riau.
"Saya tegaskan itu tidak benar," tegas Edward Riansyah dalam konferensi pers, Kamis (14/7).
Dikatakannya, terkait isu yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Ditegaskannya, bahwa ini berbeda antara Panitia Pelaksana (Panpel) dan PSPS. Bahwa pihaknya selaku GM PSPS telah menyerahkan apa yang terjadi di pertandingan kepada panpel.
"Artinya, ini murni seluruh pelaksanaan ada di panpel," terangnya.
Kemudian, dirinya juga membantah bahwa pembentukan panitia pelaksana pertandingan tanpa pemberitahuan Top Manajemen PSPS Riau. Dirinya menegaskan bahwa pelaksanaan pembentukan panitia telah diketahui oleh Top Manajemen.
"Saya tegaskan, kalau ada isu pembentukan panitia tidak diketahui oleh Top Manajemen, saya sampaikan itu salah, bahwa kepanitiaan yang telah dibentuk diketahui oleh Manajemen PSPS dan bahkan telah digelar rapat perdana panitia dilaksanakan 7 Juli dan 10 Juli 2022 kembali menggelar rapat dengan Menagemen PSPS," tegasnya.
Dirinya juga menjelaskan sudah memberikan kuasa kepada pihak ketiga (Panpel). "Kenapa kita menggunakan panpel? Karena ini didasari oleh regulasi kompetisi. Dalam setiap pelaksanaan pertandingan sepak bola itu diurus oleh panpel," jelasnya.
Edu mengaku memiliki tanggung jawab moral kepada klub PSPS Riau meski telah dinonaktifkan oleh pemilik klub Nurizam Tukiman sehari sebelum pelaksanaan pertandingan dimulai.
"Saya telah dinonaktifkan atau diberhentikan oleh PSPS Riau pada hari Senin. Namun karena tanggung jawab, saya sebagai orang yang cinta kepada PSPS Riau, saya tetap mendampingi klub untuk bertanding walau batal bertanding," ujar Edu.
Edu menjelaskan perihal pembatalan pertandingan uji coba PSPS Riau vs Kelantan FC. Ia menyebut ada kelalaian pihak manajemen PSPS Riau terkait waktu pengurusan izin keamanan yang begitu mepet.
Ditambah lagi, pengawasan keamanan pada pertandingan lokal sangat berbeda pengamanannya dengan pertandingan uji coba internasional.
"Namun itu tidak menjadi masalah dan bisa diatasi oleh Panpel," katanya.
Karena ini pertandingan beda negara, Edu sebutkan tentu beda pengamanannya. "Tidak bisa disamakan dengan pertandingan lokal. Makanya Polresta Pekanbaru menyiapkan 500 orang personel untuk pengamanan," terangnya lagi.
Hal senada juga dikatakan Ketua Panitia Pelaksana pertandingan, Bambang. Dijelaskannya, sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) PSPS Riau, panitia pertandingan hanya mampu membayar uang Rp5 juta dengan 100 orang personel.
Namun karena pertandingan ini bukan pertandingan uji coba lokal, melainkan antardua negara, tentu membutuhkan pengamanan yang lebih besar hingga 500 orang personel kepolisian. Sehingga dengan waktu yang mepet, panitia terlambat mendapatkan izin ditambah dengan visa pemain Kelantan adalah visa wisata.
"Jadi ini bukan pertandingan lokal biasa, namun ini antardua negara sehingga membutuhkan pengamanan ekstra terhadap pemain," ujar Bambang.
Perihal adanya postingan di instagram PSPS Riau adanya permintaan uang Rp40 juta, Bambang mengaku kalau Polresta Pekanbaru tidak ada meminta seperti itu.
"Uang Rp40 juta hasil rundingan atau diskusi kita bersama antara manajemen dengan panitia pelaksana, karena personel yang diturunkan jumlahnya lumayan banyak. Kami awalnya hanya menganggarkan untuk konsumsi bagi 100 personel, namun ternyata di luar dugaan karena ini bukan laga lokal jadi harus menambah kekuatan personel mencapai 500 personel otomatis menambah konsumsi," terangnya.
Refund Tiket 15-17 Juli
Karena pertandingan batal digelar, maka panitia pelaksana pertandingan PSPS Riau Vs Kelantan FC menyampaikan bahwa untuk pengembalian uang tiket atau refund tiket sudah bisa dilakukan mulai besok, Jumat (15/7) hingga Ahad (17/7).
"Untuk refund tiket kami mulai besok mulai pukul 11.00 WIB-15.00 WIB di Stadion Rumbai," ujar Ketua Panpel Bambang.
Ia mengatakan pihaknya sengaja memilih Stadion Rumbai, karena tempat tersebut dinilai netral. "Kami akan standby mulai besok hingga tiga hari ke depan," ungkapnya.
Dijelaskan Bambang, yang diberikan refund nantinya adalah untuk pembelian tanggal 8 hingga 12 Juli 2022, di mana pembelian dilakukan melalui panitia.
"Total jumlahnya itu 1.159 tiket dengan perincian 41 VIP, 352 Barat dan 766 di Timur. Kita sudah menyiapkan total Rp37 juta untuk pembayaran refund tersebut," ungkapnya.
Untuk refund melalui kelompok suporter Curva Nord, Asykar TheKing, East Gate dan yang di Hotel Aquatic, pihaknya sudah berkomunikasi untuk melakukan refund kepada anggota masing-masing.
"Jadi kita memang belum ada terima dari Asykar TheKing, Curva Nord dan East Gate. Jadi kita sudah berkomunikasi, tinggal Asykar TheKing yang belum berkomunikasi untuk segera di refund-kan dengan segera ke anggotanya masing-masing. Karena kami belum menerima uang itu," jelasnya.
Disampaikan Bambang, untuk syarat refund ini yang pertama adalah harus membawa KTP dan juga potongan tiket. "Karena inikan sensitif. Kalau tidak ada potongan tiket, ya kami tak bisa berbuat apa-apa. Kami tak bisa memberikan refund-nya," pungkasnya.
Sementara itu, Media Officer PSPS Riau Muhammad Teza Taufik menegaskan bahwa terkait postingan akun PSPS Riau perihal Polresta Pekanbaru dan lainnya, mengatakan, "Saya Muhammad Teza Taufik, Sekretaris dan Media Manager PSPS 2021 mengklarifikasi bahwasannya postingan tersebut bukan berasal dari saya dan tim. Username dan password ig PSPS sudah saya serahkan kepada pihak yang beratas nama Presiden PSPS Riau sejak Ahad (10/7) atau dapat dipastikan ada yang bisa akses selain saya".
Ia menegaskan, sejak Ahad (10/7) lalu, dirinya dan tim tidak melalukan aktivitas postingan apapun di IG PSPS Riau. "Bisa dilihat dari bedanya feed instagram PSPS Riau sejak Iduladha (10 Juli 2022, red)," sebutnya.(dof/end)