JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pj Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto mengikuti sekaligus memberikan laporan antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Karhutla 2024 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis (14/3).
Rakorsus kali ini diadakan secara langsung dan daring (dalam jaringan), serta diikuti sembilan gubernur yang diundang. Yakni Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Riau, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Selatan, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur Papua Selatan.
Rakorsus Karhutla 2024 ini dipimpin langsung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri )Tito Karnavian dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Riau memberikan laporan tentang bagaimana antisipasi karhutla di Riau. Kemudian ia juga menyampaikan permohonan bantuan helikopter maupun pesawat untuk penanganan karhutla di Riau.
“Rapat tadi (kemarin, red), kami minta ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) helikopter patroli satu unit dan water bombing enam unit. Kemarin juga ada dari KLHK satu unit sudah sampai di Lanud Roesmin Nurjadin,” kata SF Hariyanto.
Pj Gubri menambahkan, ada beberapa kendala yang dihadapi Riau dalam antisipasi karhutla. Di antaranya adalah sebagian besar wilayah Riau adalah lahan gambut. Kemudian jelasnya, kendala lainnya adalah lokasi kabakaran yang sulit diakses dan sumber air yang kering.
“Persoalan timbul sekarang banyak wilayah banjir dan air surut, rumputnya banyak mati. Ini juga bisa menimbulkan potensi dan kami buat edaran kabupaten/kota untuk lebih mengantisipasi,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini Pj Gubri telah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Provinsi Riau hingga 30 November 2024 mendatang. Penetapan status tersebut menjadikan Riau sebagai provinsi pertama yang menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla. Salah satu alasan penetapan status ini adalah minimnya curah hujan, hotspot terus meningkat, dan banyak lahan terbakar.
Dalam Rakorsus Karhutla 2024 ini, Pj Gubri turut didampingi Danrem Wirabima 031 Brigjen TNI Dany Racka Andalasawan, Wakapolda Riau Brigjen Pol K Rahmadi, dan lainnya.(adv/sol)