Senin, Tarif Tol Pekanbaru-Dumai Naik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan tarif Tol Pekanbaru-Dumai diterapkan awal pekan ketiga Maret 2024, atau tepatnya Senin (18/3) pukul 12.00 WIB. Kepastian ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR 415/KPTS/M/2024 tentang Penyesuaian Tarif Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

PT Hutama Karya (HK) pun akan melakukan penyesuaian tarif Tol Pekanbaru-Dumai yang naik sebesar Rp53 ribu untuk kendaraan kecil atau Golongan I. Dengan demikian maka, kendaraan Golongan I yang melintasi jalan tol dari Pekanbaru menuju Dumai atau sebaliknya dikenakan tarif sebesar Rp171.500. Sebelumnya hanya Rp118.500.

- Advertisement -

Sedangkan tarif untuk kendaraan Golongan II naik menjadi Rp257.000, Golongan III menjadi Rp257.000, serta Golongan IV dan V menjadi Rp343 ribu. Hal ini disampaikan Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Kamis (14/3).

Tjahjo Purnomo mengatakan, sejak dioperasikan pada Oktober 2020, Tol Permai belum pernah dilakukan penyesuaian tarif. Padahal, seharusnya sudah dilakukan pada 2022 lalu. “Pertimbangan penundaannya dilakukan karena pada tahun 2022 masih dalam tahap recovery setelah pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga BBM pada Oktober 2022,’’ ujarnya.

- Advertisement -

‘’Sementara untuk tahun 2023, adanya kenaikan harga bahan pokok seperti beras membuat kami mempertimbangkan ulang dan melakukan penundaan penyesuaian tarif Tol Pekanbaru-Dumai agar tidak memberatkan masyarakat. Melihat saat ini perekonomian telah pulih kembali, maka tahun ini kami perlu melakukan penyesuaian tarif,” tambahnya.

Selain Tol Permai, ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lain juga mengalami kenaikan dan diberlakukan kenaikan tarif baru yakni Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Untuk Tol Palindra sesuai regulasi sudah saatnya dilakukan penyesuaian tarif kembali setelah sebelumnya pernah dilakukan penyesuaian pada 2021.

HK mengklaim, penyesuaian tarif pada dua ruas tol tersebut telah diikuti dengan pemenuhan dan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dengan rutin melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.

Saat ini tol Palindra telah dilengkapi dengan 25 gardu yang terdapat di empat gerbang tol (GT) yakni GT Palembang, GT Pemulutan, dan GT KTM Rambutan & GT Indralaya. Terdapat pula 13 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), 42 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, delapan Variable Message Sign (VMS), dan dua rest area mini dengan fasilitas seperti toilet, musala, dan kantin kejujuran.

Sedangkan untuk tol Pekanbaru-Dumai sendiri telah dilengkapi dengan 30 gardu serta 17 mobile reader yang terdapat di tujuh GT yakni GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Batin Solapan & GT Dumai. Juga ada 58 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), road sweeper & water tank, 297 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 18 VMS, dan empat rest area sementara yang beroperasi dengan fasilitas seperti toilet, musala, dan kantin.

Pada kedua ruas tol ini juga telah dilakukan pemeliharaan jalan dan beautifikasi secara rutin seperti pemeliharaan jalan dengan pengelupasan dan pelapisan kembali, pengecatan marka dan barrier, penambahan ornamen-ornamen kearifan lokal, beautifikasi pagar pembatas jalan hingga jembatan penyeberangan orang (JPO), serta penanaman pohon secara rutin di sepanjang ruas tol. “Pemeliharaan rutin tersebut kami lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan tol,” tutur Tjahjo Purnomo.

Dalam keterangan resmi, pihak HK juga menyebutkan keterangan dari Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S Atmawidjaja yang menyampaikan sebelum kepmen terkait penyesuaian tarif ini dikeluarkan, telah diuji kelayakan terkait peningkatan pelayanan dan pemenuhan SPM kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Tidak semua BUJT yang mengajukan penyesuaian tarif langsung mendapatkan kepmen. Sebelumnya dilakukan serangkaian pengujian terlebih dahulu. Adapun besaran tarif baru dari kedua ruas tol ini bukan hanya berdasarkan inflasi seperti biasa tetapi adanya perubahan ruang lingkup membuat besarannya sedikit lebih tinggi,” tutur Endra S Atmawidjaja.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyampaikan, penyesuaian tarif merupakan hak yang boleh dilakukan bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sesuai dengan UU Jalan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Pada Pasal 48 Ayat 3 yang menyebutkan bahwa penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol.

“Kalau dilihat dari rentang waktunya, kedua jalan tol ini memang sudah jadwalnya harus disesuaikan tarifnya, utamanya Tol Pekanbaru-Dumai yang sejak awal beroperasi kan belum berubah tarifnya. Terlebih, jalan tol ini merupakan investasi di mana BUJT juga memiliki tanggung jawab memastikan kondisi iklim investasi jalan tol kondusif sehingga jalan tol ini dapat terus berlanjut,” tutur Agus Pambagio.

Pemprov dan Polda Riau Bakal Koordinasi Kesiapan Mudik

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto akan berkoordinas dengan jajaran Polda Riau terkait kesiapan jelang Idulfitri 2024. Di antaranya, memeriksa keamananan dan ketersediaan angkutan karena sangat penting untuk mendukung perjalanan mudik.

“Kita akan berkoordinasi dengan Polda Riau untuk melakukan peninjauan terhadap angkutan mudik dalam rangka Idulfitri. Jangan sampai ada angkutan yang tidak layak jalan malah ikut beroperasi dalam mudik,” ujar Pj Gubri SF Hariyanto, Kamis (14/3).

Selain itu, SF Hariyanto juga berharap Polda Riau melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah wisata yang ada di Riau. Adapun tujuan dilakukannya pengawasan tersebut untuk menjaga objek wisata tetap aman dan terkendali saat masyarakat memadati tempat wisata saat Idulfitri.

“Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Polda Riau melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kapasitas angkutan saat mudik Idulfitri. Misalnya angkutan kapal, jangan sampai kapasitas 100 diisi 200,” jelasnya.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting, Pj Gubri juga berharap Polda Riau untuk mengawasi dan memantau potensi lonjakan harga tiket mudik. Apalagi, kenaikan harga tiket jelang Idulfitri selalu saja terjadi.

Dikhawatirkan SF Hariyanto, jika terjadi lonjakan harga tiket maka akan menjadi penyebab terjadi peningkatan angka inflasi di Riau.

“Lalu, harga tiket juga diawasi. Jangan harga tertinggi melebihi HET. Ini memicu inflasi. Ya kalau harga tiket naik, ya naik, tapi yang wajar,” ujar Pj Gubri.

Selain berkoordinasi pengawasan, Pj Gubri juga menginformasikan kesiapan Pemprov Riau dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri 1445 H. Ia memastikan bahan pokok aman saat puasa dan Idulfitri. “Untuk bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, daging, BBM, hingga elpiji, Alhamdulillah stok cukup,” tuturnya.(das)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan tarif Tol Pekanbaru-Dumai diterapkan awal pekan ketiga Maret 2024, atau tepatnya Senin (18/3) pukul 12.00 WIB. Kepastian ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR 415/KPTS/M/2024 tentang Penyesuaian Tarif Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

PT Hutama Karya (HK) pun akan melakukan penyesuaian tarif Tol Pekanbaru-Dumai yang naik sebesar Rp53 ribu untuk kendaraan kecil atau Golongan I. Dengan demikian maka, kendaraan Golongan I yang melintasi jalan tol dari Pekanbaru menuju Dumai atau sebaliknya dikenakan tarif sebesar Rp171.500. Sebelumnya hanya Rp118.500.

Sedangkan tarif untuk kendaraan Golongan II naik menjadi Rp257.000, Golongan III menjadi Rp257.000, serta Golongan IV dan V menjadi Rp343 ribu. Hal ini disampaikan Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Kamis (14/3).

Tjahjo Purnomo mengatakan, sejak dioperasikan pada Oktober 2020, Tol Permai belum pernah dilakukan penyesuaian tarif. Padahal, seharusnya sudah dilakukan pada 2022 lalu. “Pertimbangan penundaannya dilakukan karena pada tahun 2022 masih dalam tahap recovery setelah pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga BBM pada Oktober 2022,’’ ujarnya.

‘’Sementara untuk tahun 2023, adanya kenaikan harga bahan pokok seperti beras membuat kami mempertimbangkan ulang dan melakukan penundaan penyesuaian tarif Tol Pekanbaru-Dumai agar tidak memberatkan masyarakat. Melihat saat ini perekonomian telah pulih kembali, maka tahun ini kami perlu melakukan penyesuaian tarif,” tambahnya.

Selain Tol Permai, ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lain juga mengalami kenaikan dan diberlakukan kenaikan tarif baru yakni Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Untuk Tol Palindra sesuai regulasi sudah saatnya dilakukan penyesuaian tarif kembali setelah sebelumnya pernah dilakukan penyesuaian pada 2021.

HK mengklaim, penyesuaian tarif pada dua ruas tol tersebut telah diikuti dengan pemenuhan dan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dengan rutin melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.

Saat ini tol Palindra telah dilengkapi dengan 25 gardu yang terdapat di empat gerbang tol (GT) yakni GT Palembang, GT Pemulutan, dan GT KTM Rambutan & GT Indralaya. Terdapat pula 13 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), 42 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, delapan Variable Message Sign (VMS), dan dua rest area mini dengan fasilitas seperti toilet, musala, dan kantin kejujuran.

Sedangkan untuk tol Pekanbaru-Dumai sendiri telah dilengkapi dengan 30 gardu serta 17 mobile reader yang terdapat di tujuh GT yakni GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Batin Solapan & GT Dumai. Juga ada 58 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), road sweeper & water tank, 297 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 18 VMS, dan empat rest area sementara yang beroperasi dengan fasilitas seperti toilet, musala, dan kantin.

Pada kedua ruas tol ini juga telah dilakukan pemeliharaan jalan dan beautifikasi secara rutin seperti pemeliharaan jalan dengan pengelupasan dan pelapisan kembali, pengecatan marka dan barrier, penambahan ornamen-ornamen kearifan lokal, beautifikasi pagar pembatas jalan hingga jembatan penyeberangan orang (JPO), serta penanaman pohon secara rutin di sepanjang ruas tol. “Pemeliharaan rutin tersebut kami lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan tol,” tutur Tjahjo Purnomo.

Dalam keterangan resmi, pihak HK juga menyebutkan keterangan dari Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S Atmawidjaja yang menyampaikan sebelum kepmen terkait penyesuaian tarif ini dikeluarkan, telah diuji kelayakan terkait peningkatan pelayanan dan pemenuhan SPM kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Tidak semua BUJT yang mengajukan penyesuaian tarif langsung mendapatkan kepmen. Sebelumnya dilakukan serangkaian pengujian terlebih dahulu. Adapun besaran tarif baru dari kedua ruas tol ini bukan hanya berdasarkan inflasi seperti biasa tetapi adanya perubahan ruang lingkup membuat besarannya sedikit lebih tinggi,” tutur Endra S Atmawidjaja.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyampaikan, penyesuaian tarif merupakan hak yang boleh dilakukan bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sesuai dengan UU Jalan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Pada Pasal 48 Ayat 3 yang menyebutkan bahwa penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol.

“Kalau dilihat dari rentang waktunya, kedua jalan tol ini memang sudah jadwalnya harus disesuaikan tarifnya, utamanya Tol Pekanbaru-Dumai yang sejak awal beroperasi kan belum berubah tarifnya. Terlebih, jalan tol ini merupakan investasi di mana BUJT juga memiliki tanggung jawab memastikan kondisi iklim investasi jalan tol kondusif sehingga jalan tol ini dapat terus berlanjut,” tutur Agus Pambagio.

Pemprov dan Polda Riau Bakal Koordinasi Kesiapan Mudik

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto akan berkoordinas dengan jajaran Polda Riau terkait kesiapan jelang Idulfitri 2024. Di antaranya, memeriksa keamananan dan ketersediaan angkutan karena sangat penting untuk mendukung perjalanan mudik.

“Kita akan berkoordinasi dengan Polda Riau untuk melakukan peninjauan terhadap angkutan mudik dalam rangka Idulfitri. Jangan sampai ada angkutan yang tidak layak jalan malah ikut beroperasi dalam mudik,” ujar Pj Gubri SF Hariyanto, Kamis (14/3).

Selain itu, SF Hariyanto juga berharap Polda Riau melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah wisata yang ada di Riau. Adapun tujuan dilakukannya pengawasan tersebut untuk menjaga objek wisata tetap aman dan terkendali saat masyarakat memadati tempat wisata saat Idulfitri.

“Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Polda Riau melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kapasitas angkutan saat mudik Idulfitri. Misalnya angkutan kapal, jangan sampai kapasitas 100 diisi 200,” jelasnya.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting, Pj Gubri juga berharap Polda Riau untuk mengawasi dan memantau potensi lonjakan harga tiket mudik. Apalagi, kenaikan harga tiket jelang Idulfitri selalu saja terjadi.

Dikhawatirkan SF Hariyanto, jika terjadi lonjakan harga tiket maka akan menjadi penyebab terjadi peningkatan angka inflasi di Riau.

“Lalu, harga tiket juga diawasi. Jangan harga tertinggi melebihi HET. Ini memicu inflasi. Ya kalau harga tiket naik, ya naik, tapi yang wajar,” ujar Pj Gubri.

Selain berkoordinasi pengawasan, Pj Gubri juga menginformasikan kesiapan Pemprov Riau dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri 1445 H. Ia memastikan bahan pokok aman saat puasa dan Idulfitri. “Untuk bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, daging, BBM, hingga elpiji, Alhamdulillah stok cukup,” tuturnya.(das)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya