Jumat, 11 April 2025

BPKP Apresiasi Penurunan Angka Tengkes di Riau 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka prevalensi kasus stunting (tengkes) di Provinsi Riau pada tahun 2022 berada pada level 17 persen. Angka tersebut turun 5,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih pada angka 22,3 persen. 

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Raden Suhartono memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Raden Suhartono menilai, Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting tersebut. Turunnya prevalensi stunting di Riau, juga dipengaruhi oleh kondisi tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kami mengapresiasi penanganan stunting di Riau yang telah berhasil menurunkan angka cukup drastis, yaitu dari 22,3 persen ditahun 2021, menjadi 17 persen ditahun 2022,” ujar Suhartono.

Baca Juga:  Sakit Hati, Seorang Lansia di Pekanbaru Molotov Rumah Tetangga

Suhartono menyebut, tata kelola pemerintahan yang baik di Riau pada 2023 menunjukkan perbaikan yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning, yaitu berada pada angka 4,02 persen pada Triwulan III tahun 2023.

“Selain itu, Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia, dan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, nilainya berada pada angka Rp256 triliun dengan kontribusi sebesar 22,34 persen,” jelas Raden.

Diungkapkan dia, bukti lainnya bahwa good governance Riau semakin positif yakni, meningkatnya angka gini ratio. Gini ratio Riau pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,324, sedikit meningkat jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 0,323.

Baca Juga:  Perkuat Integritas, Pemprov Riau Lakukan Pembinaan Desa Antikorupsi di Meranti

“Angka ini secara nasional berada pada  ketimpangan yang relatif rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Riau pada 2023 juga termasuk dalam kategori tinggi, yakni mencapai 74,95, angka ini naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini artinya IPM Riau terus mengalami kemajuan, yang didukung oleh semua dimensi penyusunnya terutama standar hidup layak dan pengetahuan.

“Data capaian makro diatas dipengaruhi pada kondisi tata kelola pemerntahan yang menunjukkan peningkatan yang relatif positif di Provinsi Riau,” tuturnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka prevalensi kasus stunting (tengkes) di Provinsi Riau pada tahun 2022 berada pada level 17 persen. Angka tersebut turun 5,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih pada angka 22,3 persen. 

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Raden Suhartono memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Raden Suhartono menilai, Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting tersebut. Turunnya prevalensi stunting di Riau, juga dipengaruhi oleh kondisi tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kami mengapresiasi penanganan stunting di Riau yang telah berhasil menurunkan angka cukup drastis, yaitu dari 22,3 persen ditahun 2021, menjadi 17 persen ditahun 2022,” ujar Suhartono.

Baca Juga:  Komitmen Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia untuk Turut Serta Memajukan Pendidikan Indonesia

Suhartono menyebut, tata kelola pemerintahan yang baik di Riau pada 2023 menunjukkan perbaikan yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning, yaitu berada pada angka 4,02 persen pada Triwulan III tahun 2023.

“Selain itu, Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia, dan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, nilainya berada pada angka Rp256 triliun dengan kontribusi sebesar 22,34 persen,” jelas Raden.

Diungkapkan dia, bukti lainnya bahwa good governance Riau semakin positif yakni, meningkatnya angka gini ratio. Gini ratio Riau pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,324, sedikit meningkat jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 0,323.

Baca Juga:  Ajak Sukseskan Gerakan Satu Juta Vaksinasi Booster

“Angka ini secara nasional berada pada  ketimpangan yang relatif rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Riau pada 2023 juga termasuk dalam kategori tinggi, yakni mencapai 74,95, angka ini naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini artinya IPM Riau terus mengalami kemajuan, yang didukung oleh semua dimensi penyusunnya terutama standar hidup layak dan pengetahuan.

“Data capaian makro diatas dipengaruhi pada kondisi tata kelola pemerntahan yang menunjukkan peningkatan yang relatif positif di Provinsi Riau,” tuturnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

BPKP Apresiasi Penurunan Angka Tengkes di Riau 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka prevalensi kasus stunting (tengkes) di Provinsi Riau pada tahun 2022 berada pada level 17 persen. Angka tersebut turun 5,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih pada angka 22,3 persen. 

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Raden Suhartono memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Raden Suhartono menilai, Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting tersebut. Turunnya prevalensi stunting di Riau, juga dipengaruhi oleh kondisi tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kami mengapresiasi penanganan stunting di Riau yang telah berhasil menurunkan angka cukup drastis, yaitu dari 22,3 persen ditahun 2021, menjadi 17 persen ditahun 2022,” ujar Suhartono.

Baca Juga:  Wako Cari Pejabat yang Loyal

Suhartono menyebut, tata kelola pemerintahan yang baik di Riau pada 2023 menunjukkan perbaikan yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning, yaitu berada pada angka 4,02 persen pada Triwulan III tahun 2023.

“Selain itu, Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia, dan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, nilainya berada pada angka Rp256 triliun dengan kontribusi sebesar 22,34 persen,” jelas Raden.

Diungkapkan dia, bukti lainnya bahwa good governance Riau semakin positif yakni, meningkatnya angka gini ratio. Gini ratio Riau pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,324, sedikit meningkat jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 0,323.

Baca Juga:  Gepeng Masih Menjamur di Kota Bertuah

“Angka ini secara nasional berada pada  ketimpangan yang relatif rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Riau pada 2023 juga termasuk dalam kategori tinggi, yakni mencapai 74,95, angka ini naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini artinya IPM Riau terus mengalami kemajuan, yang didukung oleh semua dimensi penyusunnya terutama standar hidup layak dan pengetahuan.

“Data capaian makro diatas dipengaruhi pada kondisi tata kelola pemerntahan yang menunjukkan peningkatan yang relatif positif di Provinsi Riau,” tuturnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka prevalensi kasus stunting (tengkes) di Provinsi Riau pada tahun 2022 berada pada level 17 persen. Angka tersebut turun 5,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih pada angka 22,3 persen. 

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Raden Suhartono memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Raden Suhartono menilai, Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting tersebut. Turunnya prevalensi stunting di Riau, juga dipengaruhi oleh kondisi tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kami mengapresiasi penanganan stunting di Riau yang telah berhasil menurunkan angka cukup drastis, yaitu dari 22,3 persen ditahun 2021, menjadi 17 persen ditahun 2022,” ujar Suhartono.

Baca Juga:  Gepeng Masih Menjamur di Kota Bertuah

Suhartono menyebut, tata kelola pemerintahan yang baik di Riau pada 2023 menunjukkan perbaikan yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning, yaitu berada pada angka 4,02 persen pada Triwulan III tahun 2023.

“Selain itu, Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia, dan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, nilainya berada pada angka Rp256 triliun dengan kontribusi sebesar 22,34 persen,” jelas Raden.

Diungkapkan dia, bukti lainnya bahwa good governance Riau semakin positif yakni, meningkatnya angka gini ratio. Gini ratio Riau pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,324, sedikit meningkat jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 0,323.

Baca Juga:  Jalan Delima Banyak Lubang

“Angka ini secara nasional berada pada  ketimpangan yang relatif rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Riau pada 2023 juga termasuk dalam kategori tinggi, yakni mencapai 74,95, angka ini naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini artinya IPM Riau terus mengalami kemajuan, yang didukung oleh semua dimensi penyusunnya terutama standar hidup layak dan pengetahuan.

“Data capaian makro diatas dipengaruhi pada kondisi tata kelola pemerntahan yang menunjukkan peningkatan yang relatif positif di Provinsi Riau,” tuturnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari