Senin, 8 Juli 2024

269 Kasus Kejahatan Terjadi Sepanjang Operasi Ketupat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Opera­si Ketupat Lancang Kuning (LK) 2022 yang digelar Polda Riau selama 12 hari sejak 28 April 2022 lalu, dinyatakan selesai pada 9 Mei 2022. Hasilnya, Korps Bhayangkara menyatakan secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat relatif terjaga dan kondisi kondusif.  Termasuk juga pengamanan arus mudik dan arus balik pelaksanaan mudik Idulfitri 1443 H.

Hal itu sebagaimana di­sam­paikan Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Firman Darmansyah, Rabu (11/5). Diakuinya kondusivitas yang berhasil dipertahankan merupakan jerih payah dan segenap upaya kerja bersama, hasil kolaborasi Polri bersama TNI dan semua pihak atau stakeholder serta peran altif masyarakat di Provinsi Riau.

- Advertisement -

“Sebagaimana semangat yang selalu digelorakan oleh Bapak Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal, yakni together we are strong, kita bangun kekuatan dan kebersamaan dengan semua pihak, berkolaborasi dan bersinergi. Alhamdulillah semua berjalan aman dan lancar dan kita pastikan bahwa semua mesin-mesin organisasi berjalan dengan baik," ucap Kombes Firman.

Selain para instansi yang terlibat, Firman juga mengakui peran serta yang diberikan oleh masyarakat Riau sangat membantu upaya dalam menjaga kamtibmas dan kamseltibcar lantas selama mudik hari raya. Pihaknya sangat mengapresiasi dan ucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Baca Juga:  Tempatkan Personel di Titik Rawan Macet

Secara data, Firman menerangkan terdapat beberapa gangguan kejahatan seperti tindak pidana yang ditindak oleh kepolisian. Di antaranta kejahatan konvensional terjadi sebanyak 220 kasus. Ini mengalami penurunan sebanyak 62 kasus dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 282 kasus.

- Advertisement -

Untuk kejahatan transnasional sebanyak 11 kasus, juga menurun 11 kasus dari periode tahun sebelumnya 22 kasus. Sedangkan jenis kejahatan menonjol, narkoba turun 11 kasus dari sebelumnya sebanyak 22 kasus. Pencurian dengan pemberatan turun 21 kasus dari sebelumnya 64 kasus. Pencurian dengan kekerasan turun 7 kasus dari sebelumnya 13 kasus. Pencurian kendaraan bermotor juga turun 20 kasus dari sebelumnya 39 kasus.

"Untuk arus lalu lintas, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 relatif lancar, apalagi dengan dibukanya sementara Tol Pekanbaru-Bangkinan ini sangat membantu mengurai kemacetan," paparnya.

Baca Juga:  Cari Ketua Baru, DPH LAMR Pekanbaru Lakukan Musdalub

Menyinggung kasus kecelakaan lalu lintas, perwira jebolan Akpol 1997 tersebut menerangkan, terjadi penurunan angka kecelakaan maupun tingkat fatalitasnya.

“Jumlah lakalantas selama operasi digelar adalah sebanyak 24 kejadian, hal ini menurun jika dibanding dengan periode sebelumnya yakni 29 kejadian. Dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 25 orang serta kerugian material Rp141.900.000," ungkap Firman.

Dirlantas menegaskan bahwa dari 13 korban meninggal tersebut, hanya 1 korban merupakan pemudik.

"Jadi bukan semua korban tersebut merupakan masyarakat pemudik ya. Ada 1 korban saja yang merupakan pemudik (hendak mudik ke Sumatera Barat dari Pelalawan dan mengalami kecelakaan di wilayah Polres Kampar). Sedangkan 12 korban meninggal lainnya adalah pengguna jalan biasa, bukan pemudik," terang Firman.

Firman mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bersama seluruh jajarannya untuk perbaikan lagi tugas ke depannya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Opera­si Ketupat Lancang Kuning (LK) 2022 yang digelar Polda Riau selama 12 hari sejak 28 April 2022 lalu, dinyatakan selesai pada 9 Mei 2022. Hasilnya, Korps Bhayangkara menyatakan secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat relatif terjaga dan kondisi kondusif.  Termasuk juga pengamanan arus mudik dan arus balik pelaksanaan mudik Idulfitri 1443 H.

Hal itu sebagaimana di­sam­paikan Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Firman Darmansyah, Rabu (11/5). Diakuinya kondusivitas yang berhasil dipertahankan merupakan jerih payah dan segenap upaya kerja bersama, hasil kolaborasi Polri bersama TNI dan semua pihak atau stakeholder serta peran altif masyarakat di Provinsi Riau.

“Sebagaimana semangat yang selalu digelorakan oleh Bapak Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal, yakni together we are strong, kita bangun kekuatan dan kebersamaan dengan semua pihak, berkolaborasi dan bersinergi. Alhamdulillah semua berjalan aman dan lancar dan kita pastikan bahwa semua mesin-mesin organisasi berjalan dengan baik," ucap Kombes Firman.

Selain para instansi yang terlibat, Firman juga mengakui peran serta yang diberikan oleh masyarakat Riau sangat membantu upaya dalam menjaga kamtibmas dan kamseltibcar lantas selama mudik hari raya. Pihaknya sangat mengapresiasi dan ucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Baca Juga:  Tempatkan Personel di Titik Rawan Macet

Secara data, Firman menerangkan terdapat beberapa gangguan kejahatan seperti tindak pidana yang ditindak oleh kepolisian. Di antaranta kejahatan konvensional terjadi sebanyak 220 kasus. Ini mengalami penurunan sebanyak 62 kasus dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 282 kasus.

Untuk kejahatan transnasional sebanyak 11 kasus, juga menurun 11 kasus dari periode tahun sebelumnya 22 kasus. Sedangkan jenis kejahatan menonjol, narkoba turun 11 kasus dari sebelumnya sebanyak 22 kasus. Pencurian dengan pemberatan turun 21 kasus dari sebelumnya 64 kasus. Pencurian dengan kekerasan turun 7 kasus dari sebelumnya 13 kasus. Pencurian kendaraan bermotor juga turun 20 kasus dari sebelumnya 39 kasus.

"Untuk arus lalu lintas, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 relatif lancar, apalagi dengan dibukanya sementara Tol Pekanbaru-Bangkinan ini sangat membantu mengurai kemacetan," paparnya.

Baca Juga:  HPN 2022, Gubernur Riau Siap Bersinergi dengan Insan Pers

Menyinggung kasus kecelakaan lalu lintas, perwira jebolan Akpol 1997 tersebut menerangkan, terjadi penurunan angka kecelakaan maupun tingkat fatalitasnya.

“Jumlah lakalantas selama operasi digelar adalah sebanyak 24 kejadian, hal ini menurun jika dibanding dengan periode sebelumnya yakni 29 kejadian. Dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 25 orang serta kerugian material Rp141.900.000," ungkap Firman.

Dirlantas menegaskan bahwa dari 13 korban meninggal tersebut, hanya 1 korban merupakan pemudik.

"Jadi bukan semua korban tersebut merupakan masyarakat pemudik ya. Ada 1 korban saja yang merupakan pemudik (hendak mudik ke Sumatera Barat dari Pelalawan dan mengalami kecelakaan di wilayah Polres Kampar). Sedangkan 12 korban meninggal lainnya adalah pengguna jalan biasa, bukan pemudik," terang Firman.

Firman mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bersama seluruh jajarannya untuk perbaikan lagi tugas ke depannya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari