Kamis, 4 Juli 2024

Festival Kopi Nasional, Dorong UMKM Berstandar SNI

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Puluhan pegiat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pekanbaru, antusias mengikuti Festival Kopi Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam rangka Hari Kopi Nasional, yang ditaja oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) Riau, di UKM Hub (Kafe Tiktok) Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Rabu (11/3).

Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Riau, Daya Aruna Bratajaya menjelaskan, kegiatan ini untuk memperingati Hari Kopi Nasional. Sempena itu juga, pihaknya mendorong pelaku UMKM di bumi Melayu tersebut agar produknya berstandar SNI.

- Advertisement -

"Kenapa harus SNI? Karena dengan SNI setidaknya UMKM kita punya nilai tambah. Konsumen sekarang sudah cerdas, bukan cuma harga yang dilihat, tapi kualitas. Penerapan SNI sendiri yaitu untuk penerapan kualitas. Penerapannya sukarela, boleh iya boleh tidak. Tapi kalau miliki SNI, tentu lebih baik," ujar Daya Aruna, dalam talk show tersebut.

Baca Juga:  Polemik Pemilihan Kades di Inhil Selesai

Dia menjelaskan, dengan standarisasi SNI tentunya membuat mutu barang tersebut menjadi meningkat, terutama bagi pelaku UMKM. Sedangkan dalam pengurusan SNI, persyaratan yang paling mendasar adalah legalitas usaha. Khusus produk pangan, paling tidak adalah merk dan nomor registrasi.  "Dengan itu maka bisa diurus untuk standarisasi SNI-nya," ujarnya.

Selain itu, dalam talk show itu juga hadir beberapa usahawan yang sukses meniti karir di dunia UMKM. Mereka juga berbagi tips dan pengalaman selama berwirausaha, terutama setelah mengantongi label SNI tersebut.

- Advertisement -

Ada, Sunarno seorang UKM Kopi ber SNI Tunggu Tubang dari Palembang, dan Hani seorang pengusaha bakso ikan ber-SNI Shanaya asal Pekanbaru. Selain itu ada juga Sri Rujiati, Kasi Pelayanan dan Pengembangan Teknologi UPT Industri Olahan Pangan dan Kemasan Pekanbaru sebagai pembicara. Masing-masing mereka berbagi pengalaman dan kisah suksesnya.

Baca Juga:  Waspada Peredaran Mi Basah Berformalin

Seperti Hani, usaha bakso ikannya tersebut merupakan yang pertama kali berstandar SNI di pulau Sumatera. Awalnya pada tahun 2009, dirinya meniti usahanya tersebut dari nol, hingga terbilang sukses sampai saat ini.

"SNI tersebut menambah nilai dan kualitas produk. Susah gak sih dapatkan standarisasi SNI itu? Kalau kita tak punya komitmen ya tentu susah. Tapi kalau kita miliki komitmen itu, tidak ada yang susah," tuturnya.

Makanya, Dia pun mengajak para pegiat UMKM yang hadir tersebut untuk meningkatkan kualias produk dan mutu. Salah satunya lewat standarisasi ini. "Jadilah UMKM yang berkelas dan UMKM yang naik kelas," ajaknya.(*1)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Puluhan pegiat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pekanbaru, antusias mengikuti Festival Kopi Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam rangka Hari Kopi Nasional, yang ditaja oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) Riau, di UKM Hub (Kafe Tiktok) Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Rabu (11/3).

Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Riau, Daya Aruna Bratajaya menjelaskan, kegiatan ini untuk memperingati Hari Kopi Nasional. Sempena itu juga, pihaknya mendorong pelaku UMKM di bumi Melayu tersebut agar produknya berstandar SNI.

"Kenapa harus SNI? Karena dengan SNI setidaknya UMKM kita punya nilai tambah. Konsumen sekarang sudah cerdas, bukan cuma harga yang dilihat, tapi kualitas. Penerapan SNI sendiri yaitu untuk penerapan kualitas. Penerapannya sukarela, boleh iya boleh tidak. Tapi kalau miliki SNI, tentu lebih baik," ujar Daya Aruna, dalam talk show tersebut.

Baca Juga:  Ubah Strategi Penyekatan Jalan

Dia menjelaskan, dengan standarisasi SNI tentunya membuat mutu barang tersebut menjadi meningkat, terutama bagi pelaku UMKM. Sedangkan dalam pengurusan SNI, persyaratan yang paling mendasar adalah legalitas usaha. Khusus produk pangan, paling tidak adalah merk dan nomor registrasi.  "Dengan itu maka bisa diurus untuk standarisasi SNI-nya," ujarnya.

Selain itu, dalam talk show itu juga hadir beberapa usahawan yang sukses meniti karir di dunia UMKM. Mereka juga berbagi tips dan pengalaman selama berwirausaha, terutama setelah mengantongi label SNI tersebut.

Ada, Sunarno seorang UKM Kopi ber SNI Tunggu Tubang dari Palembang, dan Hani seorang pengusaha bakso ikan ber-SNI Shanaya asal Pekanbaru. Selain itu ada juga Sri Rujiati, Kasi Pelayanan dan Pengembangan Teknologi UPT Industri Olahan Pangan dan Kemasan Pekanbaru sebagai pembicara. Masing-masing mereka berbagi pengalaman dan kisah suksesnya.

Baca Juga:  Gedung SMPN 43 Retak-Retak

Seperti Hani, usaha bakso ikannya tersebut merupakan yang pertama kali berstandar SNI di pulau Sumatera. Awalnya pada tahun 2009, dirinya meniti usahanya tersebut dari nol, hingga terbilang sukses sampai saat ini.

"SNI tersebut menambah nilai dan kualitas produk. Susah gak sih dapatkan standarisasi SNI itu? Kalau kita tak punya komitmen ya tentu susah. Tapi kalau kita miliki komitmen itu, tidak ada yang susah," tuturnya.

Makanya, Dia pun mengajak para pegiat UMKM yang hadir tersebut untuk meningkatkan kualias produk dan mutu. Salah satunya lewat standarisasi ini. "Jadilah UMKM yang berkelas dan UMKM yang naik kelas," ajaknya.(*1)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari