Kamis, 10 April 2025

Empat Sungai Akan Dinormalisasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah aliran sungai menjadi sasaran normalisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dalam upaya mencegah banjir. Aliran sungai tersebut yakni Sungai Sail, Sungai Batak, Sungai Air Hitam dan Sungai Sibam.

Di Pekanbaru saat ini permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum tuntas. Sejumlah wilayah masih digenangi banjir saat hujan deras turun dengan intensitas tinggi. Banjir juga melanda sejumlah pemukiman yang berada di sepanjang bantaran sungai.

Disampaikan Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (11/1), empat sungai yang akan dinormalisasi adalah yang berpotensi menyebabkan banjir. "Maka kita bakal lakukan normalisasi secara bertahap," terang dia.

Baca Juga:  Carikan Solusi Bagaikan APBD Bisa Digunakan

Menurutnya, sejumlah sungai telah mengalami pendangkalan. Ada pulau pulau kecil yang berada di tengah sungai. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air dalam jumlah banyak.

Luapan air sungai itu menyebabkan banjir di pemukiman sekitarnya. Pihaknya berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III untuk melakukan normalisasi sungai dalam menangani banjir. "Sekarang kita lakukan upaya normalisasi di sejumlah aliran sungai, secara bertahap agar tidak terjadi luapan air sungai ke pemukiman," imbuhnya.

Dirinya menyadari bahwa normalisasi sungai itu butuh waktu. Pihaknya pun bakal memberlakukan prioritas wilayah yang perlu penanganan ekstra dalam penanganan banjir. "Kita juga sedang menyusun nota kesepahaman terkait kewenangan dalam penanganan banjir. Nota kesepahaman ini melibatkan Kementerian PUPR, pemerintah provinsi dan pemerintah kota," jelasnya.

Baca Juga:  Balai Bahasa Umumkan Juara Sayembara Jurnalistik

Berdasarkan masterplan penanganan banjir, ada total 371 titik banjir di Kota Pekanbaru. Program penanganan banjir di Kota Pekanbaru pun terus berlanjut hingga tahun 2022 ini.

Ia menyebut, proses penanganan banjir berpedoman pada masterplan penanganan banjir. Anggaran untuk penanganan banjir pun meningkat menjadi Rp20 miliar pada tahun ini.

Pihaknya sudah memasukkan sejumlah program penanganan banjir dalam kegiatan tahun 2022. "Program itu termasuk perencanaan sejumlah pembangunan seperti bendungan kecil hingga drainase panjang," singkatnya.(lim)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah aliran sungai menjadi sasaran normalisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dalam upaya mencegah banjir. Aliran sungai tersebut yakni Sungai Sail, Sungai Batak, Sungai Air Hitam dan Sungai Sibam.

Di Pekanbaru saat ini permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum tuntas. Sejumlah wilayah masih digenangi banjir saat hujan deras turun dengan intensitas tinggi. Banjir juga melanda sejumlah pemukiman yang berada di sepanjang bantaran sungai.

Disampaikan Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (11/1), empat sungai yang akan dinormalisasi adalah yang berpotensi menyebabkan banjir. "Maka kita bakal lakukan normalisasi secara bertahap," terang dia.

Baca Juga:  Balai Bahasa Umumkan Juara Sayembara Jurnalistik

Menurutnya, sejumlah sungai telah mengalami pendangkalan. Ada pulau pulau kecil yang berada di tengah sungai. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air dalam jumlah banyak.

Luapan air sungai itu menyebabkan banjir di pemukiman sekitarnya. Pihaknya berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III untuk melakukan normalisasi sungai dalam menangani banjir. "Sekarang kita lakukan upaya normalisasi di sejumlah aliran sungai, secara bertahap agar tidak terjadi luapan air sungai ke pemukiman," imbuhnya.

Dirinya menyadari bahwa normalisasi sungai itu butuh waktu. Pihaknya pun bakal memberlakukan prioritas wilayah yang perlu penanganan ekstra dalam penanganan banjir. "Kita juga sedang menyusun nota kesepahaman terkait kewenangan dalam penanganan banjir. Nota kesepahaman ini melibatkan Kementerian PUPR, pemerintah provinsi dan pemerintah kota," jelasnya.

Baca Juga:  Ribuan Produk Kosmetik Diduga Ilegal Disita

Berdasarkan masterplan penanganan banjir, ada total 371 titik banjir di Kota Pekanbaru. Program penanganan banjir di Kota Pekanbaru pun terus berlanjut hingga tahun 2022 ini.

Ia menyebut, proses penanganan banjir berpedoman pada masterplan penanganan banjir. Anggaran untuk penanganan banjir pun meningkat menjadi Rp20 miliar pada tahun ini.

Pihaknya sudah memasukkan sejumlah program penanganan banjir dalam kegiatan tahun 2022. "Program itu termasuk perencanaan sejumlah pembangunan seperti bendungan kecil hingga drainase panjang," singkatnya.(lim)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Empat Sungai Akan Dinormalisasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah aliran sungai menjadi sasaran normalisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dalam upaya mencegah banjir. Aliran sungai tersebut yakni Sungai Sail, Sungai Batak, Sungai Air Hitam dan Sungai Sibam.

Di Pekanbaru saat ini permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum tuntas. Sejumlah wilayah masih digenangi banjir saat hujan deras turun dengan intensitas tinggi. Banjir juga melanda sejumlah pemukiman yang berada di sepanjang bantaran sungai.

Disampaikan Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (11/1), empat sungai yang akan dinormalisasi adalah yang berpotensi menyebabkan banjir. "Maka kita bakal lakukan normalisasi secara bertahap," terang dia.

Baca Juga:  Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia Taja Sunatan Massal

Menurutnya, sejumlah sungai telah mengalami pendangkalan. Ada pulau pulau kecil yang berada di tengah sungai. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air dalam jumlah banyak.

Luapan air sungai itu menyebabkan banjir di pemukiman sekitarnya. Pihaknya berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III untuk melakukan normalisasi sungai dalam menangani banjir. "Sekarang kita lakukan upaya normalisasi di sejumlah aliran sungai, secara bertahap agar tidak terjadi luapan air sungai ke pemukiman," imbuhnya.

Dirinya menyadari bahwa normalisasi sungai itu butuh waktu. Pihaknya pun bakal memberlakukan prioritas wilayah yang perlu penanganan ekstra dalam penanganan banjir. "Kita juga sedang menyusun nota kesepahaman terkait kewenangan dalam penanganan banjir. Nota kesepahaman ini melibatkan Kementerian PUPR, pemerintah provinsi dan pemerintah kota," jelasnya.

Baca Juga:  Target Dua Pekan PPKM Turun ke Level 1

Berdasarkan masterplan penanganan banjir, ada total 371 titik banjir di Kota Pekanbaru. Program penanganan banjir di Kota Pekanbaru pun terus berlanjut hingga tahun 2022 ini.

Ia menyebut, proses penanganan banjir berpedoman pada masterplan penanganan banjir. Anggaran untuk penanganan banjir pun meningkat menjadi Rp20 miliar pada tahun ini.

Pihaknya sudah memasukkan sejumlah program penanganan banjir dalam kegiatan tahun 2022. "Program itu termasuk perencanaan sejumlah pembangunan seperti bendungan kecil hingga drainase panjang," singkatnya.(lim)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah aliran sungai menjadi sasaran normalisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dalam upaya mencegah banjir. Aliran sungai tersebut yakni Sungai Sail, Sungai Batak, Sungai Air Hitam dan Sungai Sibam.

Di Pekanbaru saat ini permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum tuntas. Sejumlah wilayah masih digenangi banjir saat hujan deras turun dengan intensitas tinggi. Banjir juga melanda sejumlah pemukiman yang berada di sepanjang bantaran sungai.

Disampaikan Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (11/1), empat sungai yang akan dinormalisasi adalah yang berpotensi menyebabkan banjir. "Maka kita bakal lakukan normalisasi secara bertahap," terang dia.

Baca Juga:  Ribuan Produk Kosmetik Diduga Ilegal Disita

Menurutnya, sejumlah sungai telah mengalami pendangkalan. Ada pulau pulau kecil yang berada di tengah sungai. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air dalam jumlah banyak.

Luapan air sungai itu menyebabkan banjir di pemukiman sekitarnya. Pihaknya berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III untuk melakukan normalisasi sungai dalam menangani banjir. "Sekarang kita lakukan upaya normalisasi di sejumlah aliran sungai, secara bertahap agar tidak terjadi luapan air sungai ke pemukiman," imbuhnya.

Dirinya menyadari bahwa normalisasi sungai itu butuh waktu. Pihaknya pun bakal memberlakukan prioritas wilayah yang perlu penanganan ekstra dalam penanganan banjir. "Kita juga sedang menyusun nota kesepahaman terkait kewenangan dalam penanganan banjir. Nota kesepahaman ini melibatkan Kementerian PUPR, pemerintah provinsi dan pemerintah kota," jelasnya.

Baca Juga:  Pemko Tak Bisa Berikan Bantuan

Berdasarkan masterplan penanganan banjir, ada total 371 titik banjir di Kota Pekanbaru. Program penanganan banjir di Kota Pekanbaru pun terus berlanjut hingga tahun 2022 ini.

Ia menyebut, proses penanganan banjir berpedoman pada masterplan penanganan banjir. Anggaran untuk penanganan banjir pun meningkat menjadi Rp20 miliar pada tahun ini.

Pihaknya sudah memasukkan sejumlah program penanganan banjir dalam kegiatan tahun 2022. "Program itu termasuk perencanaan sejumlah pembangunan seperti bendungan kecil hingga drainase panjang," singkatnya.(lim)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari