- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menyebutkan, penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terhitung 1-7 Oktober tercatat ada 410 orang. Jumlah ini cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya penderita ISPA capai 7.601 orang.
Dikatakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengaku, umlah penderita ISPA dikarenakan kualitas udara di Pekanbaru yang semakin membaik. Pasca kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau mulai berkurang.
- Advertisement -
“Meski begitu kondisi udara masih fluktuatif. Kualitas udara masih berubah-ubah. Namun cenderung membaik,” kata Amin.
Penurunan diketahui terjadi di 21 Puskemas yang ada di Pekanbaru. Kendati begitu, bagi warga yang rentan terhadap kabut asap sisa karhutla diharapkan tetap menggunakan masker saat beraktivitas diluar ruangan.
Seperti diketahui bulan sebelumnya, kondisi udara di Pekanbaru berada di kategori tidak sehat, bahkan sempat menyentuh level sangat tidak sehat. Akibat kondisi itu, aktivitas belajar sempat dihentikan beberapa saat.
“Memang September itu meningkat penderita ISPA 7601 orang. Agustus saja ada 5.759 orang. Karena memang kualitas udara juga sempat berada dikategori tidak sehat. Sesuai edaran gubernur puskesmas tetap disiagakan apabila ada kelohan masyarakat. Untuk posko bencana dampak kabut asap memang sudah dicabut,” tutupnya.(*1)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menyebutkan, penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terhitung 1-7 Oktober tercatat ada 410 orang. Jumlah ini cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya penderita ISPA capai 7.601 orang.
Dikatakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengaku, umlah penderita ISPA dikarenakan kualitas udara di Pekanbaru yang semakin membaik. Pasca kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau mulai berkurang.
- Advertisement -
“Meski begitu kondisi udara masih fluktuatif. Kualitas udara masih berubah-ubah. Namun cenderung membaik,” kata Amin.
Penurunan diketahui terjadi di 21 Puskemas yang ada di Pekanbaru. Kendati begitu, bagi warga yang rentan terhadap kabut asap sisa karhutla diharapkan tetap menggunakan masker saat beraktivitas diluar ruangan.
- Advertisement -
Seperti diketahui bulan sebelumnya, kondisi udara di Pekanbaru berada di kategori tidak sehat, bahkan sempat menyentuh level sangat tidak sehat. Akibat kondisi itu, aktivitas belajar sempat dihentikan beberapa saat.
“Memang September itu meningkat penderita ISPA 7601 orang. Agustus saja ada 5.759 orang. Karena memang kualitas udara juga sempat berada dikategori tidak sehat. Sesuai edaran gubernur puskesmas tetap disiagakan apabila ada kelohan masyarakat. Untuk posko bencana dampak kabut asap memang sudah dicabut,” tutupnya.(*1)