- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kasus bom molotov yang terjadi pada 29 Januari lalu, di Kantor Satpol PP Provinsi pada malam pukul 20.10 WIB masih misterius. Hampir dua pekan belum ditemukan titik temu.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Awalludin Syam kepada Riau Pos, Senin (10/2) mengatakan, masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi. "Sejauh ini sudah ada 14 saksi yang diperiksa. Namun belum ditemukan kecocokan dengan yang ada di CCTv. Perlu digarisbawahi belum ditemukan kecocokan ya bukan nggak ditemukan kecocokan," sebutnya.
- Advertisement -
Lebih jauh, kesulitan lainnya sepeda motor yang ditunggangi tidak memakai nomor polisi. "Jadi sepeda motor metik yang digunakan untuk melakukan aksi molotov tak ada platnya," ungkapnya.
Perlu diketahui juga, saat kantor Satpol PP Provinsi di Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Sail sedang tidak ada petugas yang berjaga. Sebab hanya dijaga saat jam kantor.
Meski demikian, insiden itu diketahui oleh penjaga resepsionis yang mendengar ledakan itu. Secara berjenjang dilaporkan ke atasan lalu ke Polsek Limapuluh dan Satreskrim Polresta Pekanbaru.(s)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kasus bom molotov yang terjadi pada 29 Januari lalu, di Kantor Satpol PP Provinsi pada malam pukul 20.10 WIB masih misterius. Hampir dua pekan belum ditemukan titik temu.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Awalludin Syam kepada Riau Pos, Senin (10/2) mengatakan, masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi. "Sejauh ini sudah ada 14 saksi yang diperiksa. Namun belum ditemukan kecocokan dengan yang ada di CCTv. Perlu digarisbawahi belum ditemukan kecocokan ya bukan nggak ditemukan kecocokan," sebutnya.
Lebih jauh, kesulitan lainnya sepeda motor yang ditunggangi tidak memakai nomor polisi. "Jadi sepeda motor metik yang digunakan untuk melakukan aksi molotov tak ada platnya," ungkapnya.
Perlu diketahui juga, saat kantor Satpol PP Provinsi di Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Sail sedang tidak ada petugas yang berjaga. Sebab hanya dijaga saat jam kantor.
Meski demikian, insiden itu diketahui oleh penjaga resepsionis yang mendengar ledakan itu. Secara berjenjang dilaporkan ke atasan lalu ke Polsek Limapuluh dan Satreskrim Polresta Pekanbaru.(s)