PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 560 orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Pekanbaru sudah menjalani rapid test terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dari tes yang dilakukan, dua didapati positif dengan satu di antaranya sudah meninggal dunia. Terhadap satu yang positif dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test untuk memastikan apakah terjangkit Covid-19 atau tidak.
Demikian dipaparkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBB, Kamis (9/4). "Diskes Pekanbaru sudah melakukan rapid test terhadap 560 ODP. Satu rapid test positif dan satu lagi Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang mendapatkan. Jadi ada dua hasil positif rapid test," ungkapnya.
Pria yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru ini menjelaskan, satu ODP yang hasil rapid test-nya positif itu meninggal. Sementara satu orang lagi saat ini dirawat di RSD Madani.
"Satu sudah meninggal yang (dites, red) provinsi. Yang satu dirawat di RSD Madani belum keluar swab test-nya," urainya.
Rapid test dalam pemeriksaan hanya menggambarkan sistem pertahanan tubuh dari pasien tersebut. Berbeda dengan PCR yang memeriksa antigen. "Orang yang rapid test positif belum tentu terkena Covid-19. Tetap saja harus dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan PCR/swab dari tenggorokan," imbuhnya.
Terhadap orang yang positif rapid test artinya sudah mempunyai kekebalan tubuh terhadap virus corona. "Bisa saja ada virusnya, bisa saja tidak ada. Jadi belum bisa dikatakan konfirmasi positif Covid-19," paparnya.
Dia kemudian mengimbau pada masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19 untuk tidak panik. "Tetap tenang dan Jangan panik, jangan kucilkan pasien yang sudah sembuh. Itu saudara-suadara kita yang perlu dukungan. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari terkenanya Covid-19 ini. Tetap lakukan pembatasan fisik, tetap di rumah, pakai masker," singkatnya.(ali)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 560 orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Pekanbaru sudah menjalani rapid test terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dari tes yang dilakukan, dua didapati positif dengan satu di antaranya sudah meninggal dunia. Terhadap satu yang positif dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test untuk memastikan apakah terjangkit Covid-19 atau tidak.
Demikian dipaparkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBB, Kamis (9/4). "Diskes Pekanbaru sudah melakukan rapid test terhadap 560 ODP. Satu rapid test positif dan satu lagi Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang mendapatkan. Jadi ada dua hasil positif rapid test," ungkapnya.
- Advertisement -
Pria yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru ini menjelaskan, satu ODP yang hasil rapid test-nya positif itu meninggal. Sementara satu orang lagi saat ini dirawat di RSD Madani.
"Satu sudah meninggal yang (dites, red) provinsi. Yang satu dirawat di RSD Madani belum keluar swab test-nya," urainya.
- Advertisement -
Rapid test dalam pemeriksaan hanya menggambarkan sistem pertahanan tubuh dari pasien tersebut. Berbeda dengan PCR yang memeriksa antigen. "Orang yang rapid test positif belum tentu terkena Covid-19. Tetap saja harus dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan PCR/swab dari tenggorokan," imbuhnya.
Terhadap orang yang positif rapid test artinya sudah mempunyai kekebalan tubuh terhadap virus corona. "Bisa saja ada virusnya, bisa saja tidak ada. Jadi belum bisa dikatakan konfirmasi positif Covid-19," paparnya.
Dia kemudian mengimbau pada masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19 untuk tidak panik. "Tetap tenang dan Jangan panik, jangan kucilkan pasien yang sudah sembuh. Itu saudara-suadara kita yang perlu dukungan. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari terkenanya Covid-19 ini. Tetap lakukan pembatasan fisik, tetap di rumah, pakai masker," singkatnya.(ali)