Kamis, 4 Juli 2024

Kenalkan Destinasi Wisata Riau ke Mancanegara

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah wisatawan dari negara Malaysia dan Thailand datang ke Riau melalui pintu masuk utama Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Kedatangan turis itu guna mengunjungi beberapa destinasi di Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis sekaligus meramaikan agenda pariwisata perang air atau Cian Cui di Kota Selat Panjang, Riau.

Rombongan wisatawan mancanegara (wisman) dari dua negara tersebut tiba pada Sabtu (25/1) lalu. Terbagi dari 2 penerbangan. Wisman dari Malaysia tiba pada pukul 10.30 WIB dan dari Thailand pada pukul 15:40 WIB. Kedatangan para pelancong disambut Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, Tengku Riza Tri Wijaya beserta staf Dispar Riau. 

- Advertisement -

"Rombongan wisman itu adalah Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Thailand dan Malaysia yang pernah dibentuk Kemenparekraf tahun 2019 lalu. Mereka datang membantu promosi dan marketing pariwisata di Riau," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau, Raja Yoserizal, Kamis (6/2) di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, selain rombongan dari dua negara tersebut, ada juga tamu yang tiba dari Jakarta. Adalah Miss Tourism Internasional 2018-2019, Astari Indah Vernideani dan Miss Cosmo World 2018, Delvia Wirajaya. Kedatangan para duta pariwisata ini untuk mengunjungi destinasi wisata di Riau.

"Para tamu yang datang, mengikuti kegiatan Perang Air. Rombongan juga mengunjungi Kampung Bandar Senapelan guna menjajal atraksi wisata Pekanbaru Heritage Walk. Setelah itu, melancong ke Kabupaten Bengkalis melihat atraksi tari zapin, rumah tenun dan pantai Selat Baru," Raja Yoserizal menuturkan.

- Advertisement -
Baca Juga:  DPRD Riau Minta Pemprov Gerak Cepat Tangani Jalan Putus di Rohul

Disampaikan Raja Yoserizal, tari zapin di Riau dianggap sebagai buah akulturasi budaya Arab dan budaya Melayu di masa silam. Nilai dan filosofi dari ragam gerak Tari Zapin Bengkalis diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya.

"Tari Zapin bukan hanya semata-mata sebagai ungkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi kultural masyarakat yang melahirkan. Lahir di lingkungan masyarakat Melayu Riau yang sarat dengan berbagai tata nilai," kata Raja Yoserizal.

Dijelaskanya, bagi wisatawan domestik dan mancanegara, selain bisa mengunjungi destinasi wisata bahari di kabupaten yang dijuluki negeri kunjungan itu, Tari Zapin di Bengkalis juga bisa menjadi atraksi wisata unik.

"Di Kampung Zapin Meskom, selain disuguhi tari zapin wisatawan juga ikut belajar menari dan menggali sejarahnya," ujarnya.

Sementara itu, wisatawan dari Malaysia Juhfaidzal Azwad menuturkan, di Kampung Zapin Meskom pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang menarik. Menurutnya warga di Kampung itu jelas terlihat secara bersama-sama menaikan martabat warisan budaya daerahnya.

"Kalau di Malaysia juga ada zapin tapi hanya satu-satu saja. Di Meskom ada zapin dalam satu kampung dan ini sangat luar biasa. Anak-anak muda disini masih banyak yang berminat mempelajari Tari Zapin sehingga budaya Zapin terus hidup tidak mati ditinggal jaman. Atraksi ini sangat menarik," ucap Juhfaidzal.

Ia menyarankan, alangkah lebih baik lagi bila di Kampung Zapin Meskom disediakan home stay atau pondok wisata bagi wisatawan yang hendak mempelajari tari zapin Riau lebih banyak. Para pelancong yang datang ke Kampung Zapin Meskom hanya melihat atraksi ini selama 2 hingga 3 jam. Menari bersama sambil mencicipi kuliner lokal. 

Baca Juga:  Legislatif dan Eksekutif Harus Bersinergi Bangun Pekanbaru

"Apabila ada biro perjalanan pariwisata yang menawarkan penginapan pondok wisata, mungkin para pelancong bisa menginap disini untuk mempelajari gerakan tari zapin lebih banyak dan menggali kearifan lokal lainya di Kampung ini," pungkasnya.

Setelah mengunjungi Kampung Meskom di Kabupaten yang dijuluki negeri junjungan itu, rombongan wisatawan melanjutkan perjalanan ke Pantai Selat Baru. Kemudian keesokan harinya melanjutkan kegiatannya ke Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengikuti agenda wisata Perang Air atau Cian Cui, kemudian mendatangi Destinasi Ekowisata di Desa Bokor.

Perang air digelar rutin setiap tahun bertepatan perayaan Imlek. Pada tahun ini perhelatan yang rutin menyedot puluhan ribu wisatawan itu dilaksanakan selama 7 hari, mulai tanggal 25 hingga 31 Januari 2020, digelar setiap sore hari pukul 16.00-18.00 WIB, di ruas jalan protokol mengelilingi kota Selat Panjang.

Pada agenda wisata Perang Air tahun 2020, Dispar Riau juga memberikan dukungan dengan menghadirkan artis Ibu Kota, Indonesian Idol, Ihsan Tarore. Selain dimeriahkan oleh artis nasional, pada iven Perang Air 2020 juga menggelar berbagai kegiatan lainya yakni, Meranti Night Carnival, Seni Pertunjukan, Bazar dan Pemeran yang menyajikan potensi, kebudayaan dan kuliner khas Kepulauan Meranti.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah wisatawan dari negara Malaysia dan Thailand datang ke Riau melalui pintu masuk utama Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Kedatangan turis itu guna mengunjungi beberapa destinasi di Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis sekaligus meramaikan agenda pariwisata perang air atau Cian Cui di Kota Selat Panjang, Riau.

Rombongan wisatawan mancanegara (wisman) dari dua negara tersebut tiba pada Sabtu (25/1) lalu. Terbagi dari 2 penerbangan. Wisman dari Malaysia tiba pada pukul 10.30 WIB dan dari Thailand pada pukul 15:40 WIB. Kedatangan para pelancong disambut Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, Tengku Riza Tri Wijaya beserta staf Dispar Riau. 

"Rombongan wisman itu adalah Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Thailand dan Malaysia yang pernah dibentuk Kemenparekraf tahun 2019 lalu. Mereka datang membantu promosi dan marketing pariwisata di Riau," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau, Raja Yoserizal, Kamis (6/2) di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, selain rombongan dari dua negara tersebut, ada juga tamu yang tiba dari Jakarta. Adalah Miss Tourism Internasional 2018-2019, Astari Indah Vernideani dan Miss Cosmo World 2018, Delvia Wirajaya. Kedatangan para duta pariwisata ini untuk mengunjungi destinasi wisata di Riau.

"Para tamu yang datang, mengikuti kegiatan Perang Air. Rombongan juga mengunjungi Kampung Bandar Senapelan guna menjajal atraksi wisata Pekanbaru Heritage Walk. Setelah itu, melancong ke Kabupaten Bengkalis melihat atraksi tari zapin, rumah tenun dan pantai Selat Baru," Raja Yoserizal menuturkan.

Baca Juga:  Legislatif dan Eksekutif Harus Bersinergi Bangun Pekanbaru

Disampaikan Raja Yoserizal, tari zapin di Riau dianggap sebagai buah akulturasi budaya Arab dan budaya Melayu di masa silam. Nilai dan filosofi dari ragam gerak Tari Zapin Bengkalis diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya.

"Tari Zapin bukan hanya semata-mata sebagai ungkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi kultural masyarakat yang melahirkan. Lahir di lingkungan masyarakat Melayu Riau yang sarat dengan berbagai tata nilai," kata Raja Yoserizal.

Dijelaskanya, bagi wisatawan domestik dan mancanegara, selain bisa mengunjungi destinasi wisata bahari di kabupaten yang dijuluki negeri kunjungan itu, Tari Zapin di Bengkalis juga bisa menjadi atraksi wisata unik.

"Di Kampung Zapin Meskom, selain disuguhi tari zapin wisatawan juga ikut belajar menari dan menggali sejarahnya," ujarnya.

Sementara itu, wisatawan dari Malaysia Juhfaidzal Azwad menuturkan, di Kampung Zapin Meskom pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang menarik. Menurutnya warga di Kampung itu jelas terlihat secara bersama-sama menaikan martabat warisan budaya daerahnya.

"Kalau di Malaysia juga ada zapin tapi hanya satu-satu saja. Di Meskom ada zapin dalam satu kampung dan ini sangat luar biasa. Anak-anak muda disini masih banyak yang berminat mempelajari Tari Zapin sehingga budaya Zapin terus hidup tidak mati ditinggal jaman. Atraksi ini sangat menarik," ucap Juhfaidzal.

Ia menyarankan, alangkah lebih baik lagi bila di Kampung Zapin Meskom disediakan home stay atau pondok wisata bagi wisatawan yang hendak mempelajari tari zapin Riau lebih banyak. Para pelancong yang datang ke Kampung Zapin Meskom hanya melihat atraksi ini selama 2 hingga 3 jam. Menari bersama sambil mencicipi kuliner lokal. 

Baca Juga:  Pedagang di Agus Salim: Berikan Kami Tempat yang Layak

"Apabila ada biro perjalanan pariwisata yang menawarkan penginapan pondok wisata, mungkin para pelancong bisa menginap disini untuk mempelajari gerakan tari zapin lebih banyak dan menggali kearifan lokal lainya di Kampung ini," pungkasnya.

Setelah mengunjungi Kampung Meskom di Kabupaten yang dijuluki negeri junjungan itu, rombongan wisatawan melanjutkan perjalanan ke Pantai Selat Baru. Kemudian keesokan harinya melanjutkan kegiatannya ke Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengikuti agenda wisata Perang Air atau Cian Cui, kemudian mendatangi Destinasi Ekowisata di Desa Bokor.

Perang air digelar rutin setiap tahun bertepatan perayaan Imlek. Pada tahun ini perhelatan yang rutin menyedot puluhan ribu wisatawan itu dilaksanakan selama 7 hari, mulai tanggal 25 hingga 31 Januari 2020, digelar setiap sore hari pukul 16.00-18.00 WIB, di ruas jalan protokol mengelilingi kota Selat Panjang.

Pada agenda wisata Perang Air tahun 2020, Dispar Riau juga memberikan dukungan dengan menghadirkan artis Ibu Kota, Indonesian Idol, Ihsan Tarore. Selain dimeriahkan oleh artis nasional, pada iven Perang Air 2020 juga menggelar berbagai kegiatan lainya yakni, Meranti Night Carnival, Seni Pertunjukan, Bazar dan Pemeran yang menyajikan potensi, kebudayaan dan kuliner khas Kepulauan Meranti.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari