PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pada bulan November 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat indeks harga konsumen (IHK) tiga kota di Provinsi Riau mengalami deflasi. Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,26 persen, Dumai 0,12 persen dan Tembilahan 0,15 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misfaruddin. “Ada tiga kota di Riau yang mengalami deflasi, Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan,” kata Misfaruddin, Ahad (8/12).
Misfaruddin mengatakan deflasi ini disebabkan karena adanya penurunan yang signifikan IHK pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 0,92 persen. Tak hanya itu, kelompok lainnya juga mengalami deflasi. Seperti pendidikan, rekreasi dan olahraga, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, transpor, komunikasi dan jasa keuangan, sandang dan kesehatan.
“Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, sandang sebesar 0,03 persen dan kesehatan 0,02 persen. Kalau yang turut ambil andil terjadinya deflasi itu ada cabai merah, ikan serai, cabai hijau, daging ayam ras, cabai rawit, tongkol, apel, ayam hidup, timun dan batu bata,” pungkas Misfaruddin.
Selain itu, juga terdapat kelompok yang mengalami inflasi pada November ini. Seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen. Tak hanya itu, Misfaruddin menambahkan komoditas yang turut ambil andil dalam inflasi di antaranya bawang merah, beras, anggur, udang basah, telur, ayam ras, bayam dan minyak goreng.
Sementara itu harga cabai mengalami deflasi hingga 0,23 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 140,15.
Misfaruddin mengatakan dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK. 18 kota mengalami deflasi, Kota Tanjung padang mengalami deflasi tertinggi yaitu 1,06 persen, Pangkal Pinang 0,82 persen, Medan 0,77 persen dan Kota Batam 0,01 persen.(*2)
Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru