Senin, 8 Juli 2024

Embarkasi Haji Antara Riau Disterilisasi, Siap Digunakan untuk JCH

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah calon haji (JCH) untuk mematuhi ketentuan koper. Sampai hari kelima pemberangkatan jemaah haji, banyak ditemukan koper yang tidak memenuhi ketentuan. Akibatnya koper harus dibongkar oleh petugas di bandara embarkasi. Sementara itu, Pemprov Riau sudah mensterilkan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau.

Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, selama proses keberangkatan, ada beberapa koper JCH yang harus dibongkar. "Di antaranya karena membawa barang yang tidak sesuai ketentuan," katanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (8/6).

- Advertisement -

Dia menyampaikan Kemenag terus mengingatkan supaya JCH mematuhi ketentuan koper. Baik itu soal berat maksimal serta isian yang diperbolehkan untuk dibawa. Dia mengatakan kepatuhan JCH soal koper sangat penting. Supaya tidak dibongkar.

Selain itu juga tidak sampai menganggu jadwal penerbangan pesawat, karena petugas memerlukan waktu untuk membongkar koper JCH.

"Agar koper tidak dibongkar lagi saat di bandara, kami minta jemaah untuk memperhatikan dan mematuhi ketentuan barang bawaan," jelasnya.

- Advertisement -

Di antara ketentuan koper adalah soal berat. Kemenag sudah mengeluarkan surat edaran yang menyebutkan tas bagasi tercatat JCH maksimal 32 kg. Aturan ini dikecualikan untuk JCH Embarkasi Surabaya yang bagasinya maksimal hanya bisa diisi 28 kg. Sedangkan tas tenteng dapat diisi barang maksimal 7 kg.

Ketentuan isi koper, tas tenteng, serta tas paspor sama dengan penerbangan umumnya. Misalnya tidak boleh membawa barang mudah terbakar dan meledak. Lalu senjata tajam, gas, aerosol, serta cairan melebihi 100 mg kecuali obat-obatan. Kemudian benda tajam seperti gunting, potong kuku, alat pencukur, dan lainnya dimasukkan ke dalam tas bagasi tercatat. "Bukan dalam tas tenteng," kata Wibowo.

Ada kasus juga tas tenteng jemaah harus dibongkar karena ada barang yang tidak memenuhi ketentuan. Dalam kesempatan itu, Wibowo juga menyampaikan aturan dari General Auhority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Yaitu JCH dilarang memasukkan air zamzam ke dalam tas tenteng dan tas bagasi tercatat.

Baca Juga:  Bayi Berumur Dua Hari Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap

Informasi ini dia sampaikan untuk antisipasi masa kepulangan jemaah nantinya. Jemaah tidak bisa lagi sembunyi-sembunyi membawa air zam-zam dengan dilapisi aluminium foil, dimasukkan ke pipa paralon, atau barang lainnya. "Selain itu, empat hari ini ditemukan ada JCH yang membawa rokok dengan jumlah berlebihan," kata dia.

Membawa rokok dalam jumlah berlebihan dipastikan akan dilakukan pembongkaran koper. Beberapa JCH bahkan terlihat kerepotan sendiri ketika kopernya dibongkar usai dilakukan pemindaian oleh mesin X-ray.

Sementara itu, Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau di Jalan Mekar Sari, Pekanbaru untuk jemaah calon (JCH) Riau tahun ini sudah selesai dibenahi petugas. Sebelumnya gedung ini digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat di EHA Riau tersebut. Seluruh ruangan sudah disterilkan dan sudah disemprot disinfektan.

"Di dalam kamar seluruh fasilitas sudah disiapkan. Mulai dari lemari, tempat tidur dan pendingin ruangan sudah terpasang rapi," katanya, Rabu (8/6).

Lebih lanjut dikatakannya, seluruh fasilitas pendukung sudah dilengkapi dan sudah siap untuk ditempati oleh JCH Riau sebelum diterbangkan ke Arab Saudi melalui Bandara Hang Nadim Batam. "Sudah siap semua, fasilitas pendukung sudah kita siapkan karena tahun 2019 lalu kan kita sudah gunakan asrama haji itu untuk keberangkatan jemaah calon haji," katanya.

Masrul mengungkapkan, sehari sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Hang Nadim Batam, seluruh JCH Riau wajib masuk asrama. "Nanti akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan, dokumen, pemakaian gelang, pemeriksaan kesehatan termasuk proses keimigrasian juga akan dilakukan di asrama haji Riau," ujarnya.

Setelah semua lengkap, keesokan harinya, JCH Riau baru diberangkatkan dari EHA menuju ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menggunakan bus. Setelah itu baru JCH diterbangkan ke Batam. "Setelah sampai di Bandara Hang Nadim Batam, mereka tidak menginap lagi, tidak ada pemeriksaan lagi, hanya singgah sebentar. Transit saja dan langsung diterbangkan ke Arab Saudi," katanya.

Baca Juga:  Mahasiswi IBT Pelita Indonesia Raih Juara 1 di Sinofest UI 2021

Sesuai jadwal kloter pertama JCH Riau atau kloter 4 Embarkasi Batam (BTH) akan berangkat ke Tanah Suci pada 18 Juni 2022 sekitar pukul 12.45 dari Bandara Hang Nadim Batam ke Madinah. Pemberangkatan JCH Riau terbagi dalam 7 kloter. Dengan rincian 5 kloter penuh dan 2 kloter gabungan.

Sementara itu, secara nasional memasuki hari kelima (8/6) keberangkatan JCH Indonesia, sebanyak 8.702 orang  sudah berada di Madinah. Kemarin kembali diberangkatkan lima kloter berisi sebanyak 1.949 JCH. Mereka berasal dari empat embarkasi yaitu Embarkasi Pondok Gede ada dua kloter, serta Embarkasi Bekasi, Padang, dan Solo masing-masing satu kloter. JCH yang sakit masih tercatat dua orang. Lalu yang meninggal satu orang.

Sementara itu, JCH dari kloter 8 Embarkasi Jakarta Pondok Gede kemarin merasakan fasilitas jalur cepat atau fast track di bandara Soekarno-Hatta. Layanan jalur cepat ini disiapkan oleh pemerintah Saudi. Dengan adanya layanan ini, proses keimigrasian Saudi digeser ke Cengkareng. Sehingga saat mendarat di Madinah, JCH langsung melenggang keluar bandara.

"Fasilitas fast track ini akan diterapkan untuk JCH Embarkasi Jakarta Pondok Gede dan Bekasi," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Teknisnya layanan keimigrasian dan pengecekan visa kedatangan oleh Saudi dilakukan di Indonesia.

Fasilitas fast track ini akan diterapkan kepada 29.126 orang JCH atau setara dengan 31 persen kuota haji reguler. Perinciannya adalah 29 kloter Embarkasi Pondok Gede dan 44 kloter Embarkasi Bekasi. Dengan layanan ini proses JCH turun dari pesawat hingga keluar bandara di Madinah sekitar 30 menit sampai satu jam. Sementara layanan biasanya bisa sampai tiga jam.(wan/das)

Laporan SOLEH SAPUTRA dan JPG, Pekanbaru dan Jakarta

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah calon haji (JCH) untuk mematuhi ketentuan koper. Sampai hari kelima pemberangkatan jemaah haji, banyak ditemukan koper yang tidak memenuhi ketentuan. Akibatnya koper harus dibongkar oleh petugas di bandara embarkasi. Sementara itu, Pemprov Riau sudah mensterilkan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau.

Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, selama proses keberangkatan, ada beberapa koper JCH yang harus dibongkar. "Di antaranya karena membawa barang yang tidak sesuai ketentuan," katanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (8/6).

Dia menyampaikan Kemenag terus mengingatkan supaya JCH mematuhi ketentuan koper. Baik itu soal berat maksimal serta isian yang diperbolehkan untuk dibawa. Dia mengatakan kepatuhan JCH soal koper sangat penting. Supaya tidak dibongkar.

Selain itu juga tidak sampai menganggu jadwal penerbangan pesawat, karena petugas memerlukan waktu untuk membongkar koper JCH.

"Agar koper tidak dibongkar lagi saat di bandara, kami minta jemaah untuk memperhatikan dan mematuhi ketentuan barang bawaan," jelasnya.

Di antara ketentuan koper adalah soal berat. Kemenag sudah mengeluarkan surat edaran yang menyebutkan tas bagasi tercatat JCH maksimal 32 kg. Aturan ini dikecualikan untuk JCH Embarkasi Surabaya yang bagasinya maksimal hanya bisa diisi 28 kg. Sedangkan tas tenteng dapat diisi barang maksimal 7 kg.

Ketentuan isi koper, tas tenteng, serta tas paspor sama dengan penerbangan umumnya. Misalnya tidak boleh membawa barang mudah terbakar dan meledak. Lalu senjata tajam, gas, aerosol, serta cairan melebihi 100 mg kecuali obat-obatan. Kemudian benda tajam seperti gunting, potong kuku, alat pencukur, dan lainnya dimasukkan ke dalam tas bagasi tercatat. "Bukan dalam tas tenteng," kata Wibowo.

Ada kasus juga tas tenteng jemaah harus dibongkar karena ada barang yang tidak memenuhi ketentuan. Dalam kesempatan itu, Wibowo juga menyampaikan aturan dari General Auhority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Yaitu JCH dilarang memasukkan air zamzam ke dalam tas tenteng dan tas bagasi tercatat.

Baca Juga:  Uang Nasabah untuk Bangun Dua Hotel di Bali

Informasi ini dia sampaikan untuk antisipasi masa kepulangan jemaah nantinya. Jemaah tidak bisa lagi sembunyi-sembunyi membawa air zam-zam dengan dilapisi aluminium foil, dimasukkan ke pipa paralon, atau barang lainnya. "Selain itu, empat hari ini ditemukan ada JCH yang membawa rokok dengan jumlah berlebihan," kata dia.

Membawa rokok dalam jumlah berlebihan dipastikan akan dilakukan pembongkaran koper. Beberapa JCH bahkan terlihat kerepotan sendiri ketika kopernya dibongkar usai dilakukan pemindaian oleh mesin X-ray.

Sementara itu, Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau di Jalan Mekar Sari, Pekanbaru untuk jemaah calon (JCH) Riau tahun ini sudah selesai dibenahi petugas. Sebelumnya gedung ini digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat di EHA Riau tersebut. Seluruh ruangan sudah disterilkan dan sudah disemprot disinfektan.

"Di dalam kamar seluruh fasilitas sudah disiapkan. Mulai dari lemari, tempat tidur dan pendingin ruangan sudah terpasang rapi," katanya, Rabu (8/6).

Lebih lanjut dikatakannya, seluruh fasilitas pendukung sudah dilengkapi dan sudah siap untuk ditempati oleh JCH Riau sebelum diterbangkan ke Arab Saudi melalui Bandara Hang Nadim Batam. "Sudah siap semua, fasilitas pendukung sudah kita siapkan karena tahun 2019 lalu kan kita sudah gunakan asrama haji itu untuk keberangkatan jemaah calon haji," katanya.

Masrul mengungkapkan, sehari sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Hang Nadim Batam, seluruh JCH Riau wajib masuk asrama. "Nanti akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan, dokumen, pemakaian gelang, pemeriksaan kesehatan termasuk proses keimigrasian juga akan dilakukan di asrama haji Riau," ujarnya.

Setelah semua lengkap, keesokan harinya, JCH Riau baru diberangkatkan dari EHA menuju ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menggunakan bus. Setelah itu baru JCH diterbangkan ke Batam. "Setelah sampai di Bandara Hang Nadim Batam, mereka tidak menginap lagi, tidak ada pemeriksaan lagi, hanya singgah sebentar. Transit saja dan langsung diterbangkan ke Arab Saudi," katanya.

Baca Juga:  MAN 1 Pekanbaru Juara Kompetisi Robotik Nasional

Sesuai jadwal kloter pertama JCH Riau atau kloter 4 Embarkasi Batam (BTH) akan berangkat ke Tanah Suci pada 18 Juni 2022 sekitar pukul 12.45 dari Bandara Hang Nadim Batam ke Madinah. Pemberangkatan JCH Riau terbagi dalam 7 kloter. Dengan rincian 5 kloter penuh dan 2 kloter gabungan.

Sementara itu, secara nasional memasuki hari kelima (8/6) keberangkatan JCH Indonesia, sebanyak 8.702 orang  sudah berada di Madinah. Kemarin kembali diberangkatkan lima kloter berisi sebanyak 1.949 JCH. Mereka berasal dari empat embarkasi yaitu Embarkasi Pondok Gede ada dua kloter, serta Embarkasi Bekasi, Padang, dan Solo masing-masing satu kloter. JCH yang sakit masih tercatat dua orang. Lalu yang meninggal satu orang.

Sementara itu, JCH dari kloter 8 Embarkasi Jakarta Pondok Gede kemarin merasakan fasilitas jalur cepat atau fast track di bandara Soekarno-Hatta. Layanan jalur cepat ini disiapkan oleh pemerintah Saudi. Dengan adanya layanan ini, proses keimigrasian Saudi digeser ke Cengkareng. Sehingga saat mendarat di Madinah, JCH langsung melenggang keluar bandara.

"Fasilitas fast track ini akan diterapkan untuk JCH Embarkasi Jakarta Pondok Gede dan Bekasi," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Teknisnya layanan keimigrasian dan pengecekan visa kedatangan oleh Saudi dilakukan di Indonesia.

Fasilitas fast track ini akan diterapkan kepada 29.126 orang JCH atau setara dengan 31 persen kuota haji reguler. Perinciannya adalah 29 kloter Embarkasi Pondok Gede dan 44 kloter Embarkasi Bekasi. Dengan layanan ini proses JCH turun dari pesawat hingga keluar bandara di Madinah sekitar 30 menit sampai satu jam. Sementara layanan biasanya bisa sampai tiga jam.(wan/das)

Laporan SOLEH SAPUTRA dan JPG, Pekanbaru dan Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari