Jumat, 22 November 2024

Ledakan Membuat Rumah Warga Bergetar

- Advertisement -

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Terjawab sudah pertanyaan Muharni (31), warga Desa Pandau Jaya, yang mengaku mendengarkan dentuman keras dari arah Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu pada Ahad (7/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat akan tidur, dirinya mendengar ada suara ledakan.

Kendati sering mendengar ledakan ban mobil yang terjadi di Jalan Pasir Pu­tih, namun ledakan malam itu

- Advertisement -

berbeda. Benar, ledakan itu bukan dari ban, melainkan tungku pelebur besi milik PT Riau Perkasa Steel (RPS) yang terjadi pada jam yang sama.

Salah seorang warga sekitar,  Faisal (35) menuturkan, ledakan sangat keras dan membuat rumah warga yang berada di sekitar pabrik baja tersebut bergetar.

"Setelah terjadi ledakan, saya langsung pergi ke pabrik itu. Setelah sesampainya di pabrik saya melihat sudah banyak warga di gerbang PT RPS," ujarnya, Senin (8/6).

- Advertisement -

Dijelaskannya, warga yang merasa penasaran dan ingin melihat kondisi dalam pabrik pascaterjadinya ledakan, berusaha menerobos gerbang pabrik, tetapi pihak sekuriti pabrik menutup gerbangnya. Warga yang penasaran mencoba memanjat gerbang PT RPS. Dan akhirnya pihak sekuriti mempersilakan warga masuk dan melihat kondisi pabrik.

"Tak lama kemudian pihak kepolisan datang ke lokasi kejadian," jelasnya.

Warga lainnya yang tinggalnya tidak jauh dari area pabrik, Buyung mengatakan, sempat mendengar suara ledakan yang sangat keras berasal dari PT RPS.

"Saya mendengar suara ledakan itu sangat kuat sekali, sehingga membuat rumah saya bergetar. Kejadiannya sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.

Riau Pos mencoba melakukan konfirmasi ke pihak PT RPS, namun salah seorang sekuriti yang berjaga di gerbang masuk yang enggan namanya disebutkan mengatakan, pimpinan pabrik sedang tidak berada di tempat. Ia mengungkapkan, memang benar telah terjadi ledakan di PT RPS.

"Ledakan itu berasal dari tungku yang berada di dalam pabrik. Setelah ledakan, tungku tersebut melambung ke atap pabrik sehingga mengakibatkan atapnya jebol.  Tungku tersebut melambung tinggi ke atap sekitar 30 meter," terangnya.

Tidak hanya meledak, suara keras yang disertai kebakaran itu juga memakan korban. Kendati tidak ada korban meninggal, sejumlah tenaga kerja asing di pabrik tersebut menjadi korban. Terjadi simpang siur di tengah masyarakat terkait jumlah korban yang informasi berseliweran di kedai-kedai kopi maupun di media sosial. Namun Kapolsek Siak Hulu Kompol Zulkarnain mencatat, berdasarkan laporan perusahaan, setidaknya ada enam korban luka bakar. Salah satunya merupakan seorang mandor.

Baca Juga:  Segera Bayarkan Insentif Ketua RT/RW

Zulkarnain menyebutkan, sumber ledakan itu adalah tungku IV peleburan besi PT RPS. Dugaan sementara, tungku mengalami kelebihan panas hingga meledak. Korban, yang sebagian besar merupakan penjaga tungku dilarikan ke rumah sakit.

Para korban yang mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan sebanyak empat orang. Mereka adalah Saroh (22) yang mengalami luka bagian pendengaran telinga. Lalu, ada nama Destor Gulo (29) dan juga Li Mao Xian (47), keduanya juga mengalami luka  bagian pendengaran telinga. Dua korban ini dan juga Saroh harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Mesra, Jalan Pasir Putih, Kampar.  Sementara itu, satu orang lainnya, Destiamani Zendratu (36) yang juga menjadi petugas bagian jaga tungku peleburan besi No 4 di malam nahas itu bersama tiga korban rawat inap lainnya, mengalami luka gores bagian sebelah tangan kiri, namun dibolehkan pulang.

Sebelum pernyataan dari kepolisian keluar, bertebaran isu bahwa korban kebakaran mencapai 18 orang dan semuanya adalah tenaga kerja asing (TKA).

Namun salah satu korban, memang merupakan warga negara asing. Hal ini dibenarkan Manajer Humas Rumah Sakit Mesra Pasir Putih Nofiyadi.

"Dari tiga korban yang dirawat di Rumah Sakit Mesra, satu merupakan warga negara asing. Sementara dua lainnya ber-KTP Kampar," terangnya ketika dikonfirmasi Riau Pos pada Senin (8/6) petang.

Namun sedikit berbeda dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan hanya ada enam korban, namun Nofiyadi menyebutkan rumah sakit tersebut setidaknya menerima sembilan pasien. Tiga di antaranya, sama dengan keterangan kepolisian, hingga petang kemarin masih dirawat di rumah sakit satu-satunya di Kecamatan Siak Hulu tersebut. Dari tiga itu, termasuk satu di antaranya seorang TKA.

Baca Juga:  PPKM Level 3 Batal, Pengusaha Jangan Abai Prokes

Terkait keberadaan TKA di PT RPS ini memang sejak lama mencuat. Riau Pos mencoba mengkonfirmasi keberadaan mereka ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kampar Ali Sabri. Saat ditemui Riau Pos pagi kemarin, Ali mengaku sedang menggelar rapat. Begitu juga saat dihubungi lewat telepon genggamnya pada pukul 13.17 WIB belum bisa memberikan keterangan, karena mengaku masih rapat. Hingga tulisan ini diturunkan Ali Sabri tak kunjung memberikan keterangna terkait keberadan TKA di PT RPS.

Terkait ledakan dan juga TKA itu, Riau Pos mencoba menghubungi lewat perusahaan lewat nomor telepon yang tertera di laman resmi mereka. Dua kali ditelepon, pihak yang menerima telepon enggan memberikan informasi secara langsung. Di balik telepon dirinya menyebutkan, akan ada perwakilan perusahaan yang akan menelepon wartawan Riau Pos. Riau Pos kembali menelepon yang bersangkuta pada petang hari, namun masih menerima jawaban yang sama. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari PT RPS.

Sementara itu, terkait ledakan yang terjadi, Kapolsek Siak Hulu Kompol Zulkarnain menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengindentifikasian tempat kejadian perkara (TKP), hingga belum bisa memberikan keterangan.

"Penyebabnya masih didalami. Namun dugaan awal disebabkan suhu mesin peleburan besi terlalu tinggi dan membuat tungku meledak," sebut Zulkarnain.

Berdasarkan keterangan saksi, Saroh yang juga menjadi korban, awalnya para pekerja pabrik tersebut melakukan uji sampel besi baja di dalam tungku peleburan nomor 4. Itu sekitar pukul 23.00 WIB. Beberpa menit kemudian, terjadi ledakan di tungku tersebut yang membuat para pekerja di sekitar tempat tersebut langsung terlempar.

Sebanyak enam orang, dengan rincian lima pekerja dan satu mandor, menjadi korban ledakan yang terjadi tiba-tiba itu. Seluruh korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Mesra untuk dilakukan perawatan medis.(end/dof)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Terjawab sudah pertanyaan Muharni (31), warga Desa Pandau Jaya, yang mengaku mendengarkan dentuman keras dari arah Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu pada Ahad (7/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat akan tidur, dirinya mendengar ada suara ledakan.

Kendati sering mendengar ledakan ban mobil yang terjadi di Jalan Pasir Pu­tih, namun ledakan malam itu

- Advertisement -

berbeda. Benar, ledakan itu bukan dari ban, melainkan tungku pelebur besi milik PT Riau Perkasa Steel (RPS) yang terjadi pada jam yang sama.

Salah seorang warga sekitar,  Faisal (35) menuturkan, ledakan sangat keras dan membuat rumah warga yang berada di sekitar pabrik baja tersebut bergetar.

- Advertisement -

"Setelah terjadi ledakan, saya langsung pergi ke pabrik itu. Setelah sesampainya di pabrik saya melihat sudah banyak warga di gerbang PT RPS," ujarnya, Senin (8/6).

Dijelaskannya, warga yang merasa penasaran dan ingin melihat kondisi dalam pabrik pascaterjadinya ledakan, berusaha menerobos gerbang pabrik, tetapi pihak sekuriti pabrik menutup gerbangnya. Warga yang penasaran mencoba memanjat gerbang PT RPS. Dan akhirnya pihak sekuriti mempersilakan warga masuk dan melihat kondisi pabrik.

"Tak lama kemudian pihak kepolisan datang ke lokasi kejadian," jelasnya.

Warga lainnya yang tinggalnya tidak jauh dari area pabrik, Buyung mengatakan, sempat mendengar suara ledakan yang sangat keras berasal dari PT RPS.

"Saya mendengar suara ledakan itu sangat kuat sekali, sehingga membuat rumah saya bergetar. Kejadiannya sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.

Riau Pos mencoba melakukan konfirmasi ke pihak PT RPS, namun salah seorang sekuriti yang berjaga di gerbang masuk yang enggan namanya disebutkan mengatakan, pimpinan pabrik sedang tidak berada di tempat. Ia mengungkapkan, memang benar telah terjadi ledakan di PT RPS.

"Ledakan itu berasal dari tungku yang berada di dalam pabrik. Setelah ledakan, tungku tersebut melambung ke atap pabrik sehingga mengakibatkan atapnya jebol.  Tungku tersebut melambung tinggi ke atap sekitar 30 meter," terangnya.

Tidak hanya meledak, suara keras yang disertai kebakaran itu juga memakan korban. Kendati tidak ada korban meninggal, sejumlah tenaga kerja asing di pabrik tersebut menjadi korban. Terjadi simpang siur di tengah masyarakat terkait jumlah korban yang informasi berseliweran di kedai-kedai kopi maupun di media sosial. Namun Kapolsek Siak Hulu Kompol Zulkarnain mencatat, berdasarkan laporan perusahaan, setidaknya ada enam korban luka bakar. Salah satunya merupakan seorang mandor.

Baca Juga:  STIKes Payung Negeri Taja Kuliah Pakar HIV/AIDS

Zulkarnain menyebutkan, sumber ledakan itu adalah tungku IV peleburan besi PT RPS. Dugaan sementara, tungku mengalami kelebihan panas hingga meledak. Korban, yang sebagian besar merupakan penjaga tungku dilarikan ke rumah sakit.

Para korban yang mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan sebanyak empat orang. Mereka adalah Saroh (22) yang mengalami luka bagian pendengaran telinga. Lalu, ada nama Destor Gulo (29) dan juga Li Mao Xian (47), keduanya juga mengalami luka  bagian pendengaran telinga. Dua korban ini dan juga Saroh harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Mesra, Jalan Pasir Putih, Kampar.  Sementara itu, satu orang lainnya, Destiamani Zendratu (36) yang juga menjadi petugas bagian jaga tungku peleburan besi No 4 di malam nahas itu bersama tiga korban rawat inap lainnya, mengalami luka gores bagian sebelah tangan kiri, namun dibolehkan pulang.

Sebelum pernyataan dari kepolisian keluar, bertebaran isu bahwa korban kebakaran mencapai 18 orang dan semuanya adalah tenaga kerja asing (TKA).

Namun salah satu korban, memang merupakan warga negara asing. Hal ini dibenarkan Manajer Humas Rumah Sakit Mesra Pasir Putih Nofiyadi.

"Dari tiga korban yang dirawat di Rumah Sakit Mesra, satu merupakan warga negara asing. Sementara dua lainnya ber-KTP Kampar," terangnya ketika dikonfirmasi Riau Pos pada Senin (8/6) petang.

Namun sedikit berbeda dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan hanya ada enam korban, namun Nofiyadi menyebutkan rumah sakit tersebut setidaknya menerima sembilan pasien. Tiga di antaranya, sama dengan keterangan kepolisian, hingga petang kemarin masih dirawat di rumah sakit satu-satunya di Kecamatan Siak Hulu tersebut. Dari tiga itu, termasuk satu di antaranya seorang TKA.

Baca Juga:  Maksimalkan Pengamanan Jalur Lintas Riau-Sumbar

Terkait keberadaan TKA di PT RPS ini memang sejak lama mencuat. Riau Pos mencoba mengkonfirmasi keberadaan mereka ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kampar Ali Sabri. Saat ditemui Riau Pos pagi kemarin, Ali mengaku sedang menggelar rapat. Begitu juga saat dihubungi lewat telepon genggamnya pada pukul 13.17 WIB belum bisa memberikan keterangan, karena mengaku masih rapat. Hingga tulisan ini diturunkan Ali Sabri tak kunjung memberikan keterangna terkait keberadan TKA di PT RPS.

Terkait ledakan dan juga TKA itu, Riau Pos mencoba menghubungi lewat perusahaan lewat nomor telepon yang tertera di laman resmi mereka. Dua kali ditelepon, pihak yang menerima telepon enggan memberikan informasi secara langsung. Di balik telepon dirinya menyebutkan, akan ada perwakilan perusahaan yang akan menelepon wartawan Riau Pos. Riau Pos kembali menelepon yang bersangkuta pada petang hari, namun masih menerima jawaban yang sama. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari PT RPS.

Sementara itu, terkait ledakan yang terjadi, Kapolsek Siak Hulu Kompol Zulkarnain menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengindentifikasian tempat kejadian perkara (TKP), hingga belum bisa memberikan keterangan.

"Penyebabnya masih didalami. Namun dugaan awal disebabkan suhu mesin peleburan besi terlalu tinggi dan membuat tungku meledak," sebut Zulkarnain.

Berdasarkan keterangan saksi, Saroh yang juga menjadi korban, awalnya para pekerja pabrik tersebut melakukan uji sampel besi baja di dalam tungku peleburan nomor 4. Itu sekitar pukul 23.00 WIB. Beberpa menit kemudian, terjadi ledakan di tungku tersebut yang membuat para pekerja di sekitar tempat tersebut langsung terlempar.

Sebanyak enam orang, dengan rincian lima pekerja dan satu mandor, menjadi korban ledakan yang terjadi tiba-tiba itu. Seluruh korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Mesra untuk dilakukan perawatan medis.(end/dof)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari