PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah diprediksi sejak awal, pasca kelangkaan minyak goreng, akan terjadi persoalan lainnya, yaitu lonjakan harga bahan pokok jelang Ramadan. Dan ini terjadi saat ini. Ibu rumah tangga (IRT) pun mulai menjerit. Pemkot diminta segera bertindak mengambil sikap.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga. Dia mengatakan, sudah banyak IRT mengadu soal lonjakan harga bahan pokok ini, seperti cabai, bawang, telur dan kebutuhan harian lainnya. "Sudah naik harganya, bahkan untuk cabai mencapai Rp65 ribu per kilo di pasar tradisional," kata Dapot kepada wartawan.
Politisi PDIP ini menyarankan Disperindag selaku leading sector harga pasar untuk tidak berdiam diri. Dan diminta melakukan langkah-langkah konkrit untuk meredam kenaikan harga bahan pokok semakin menggila.
"Contoh, lakukan operasi pasar (OP) di titik-titik tertentu, dan juga harus lakukan sidak ke semua pasar, jangan hanya didengar saja informasi kenaikan harga bahan pokok ini, rakyat sudah menjerit," paparnya.
Yang paling disesalkan IRT terhadap sudah mulai naiknya harga bahan pokok ialah, kondisi ekonomi masih kacau, kesejahteraan pun dinilai belum stabil. "Masih corona ini, jadi tolong diawasi pergerakan dan perubahan harga ini," saran Dapot.
Tidak hanya itu, Dapot juga minta Pemerintah dapat menjamin kesediaan bahan pokok, baik jelang Ramadan maupun saat idul Fitri. "Jangan sampai ada kelangkaan lagi. Rakyat tidak tahu masalah kendala distribusi itu. Rakyat tahunya stok aman dan tersedia," tuturnya.(gus)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah diprediksi sejak awal, pasca kelangkaan minyak goreng, akan terjadi persoalan lainnya, yaitu lonjakan harga bahan pokok jelang Ramadan. Dan ini terjadi saat ini. Ibu rumah tangga (IRT) pun mulai menjerit. Pemkot diminta segera bertindak mengambil sikap.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga. Dia mengatakan, sudah banyak IRT mengadu soal lonjakan harga bahan pokok ini, seperti cabai, bawang, telur dan kebutuhan harian lainnya. "Sudah naik harganya, bahkan untuk cabai mencapai Rp65 ribu per kilo di pasar tradisional," kata Dapot kepada wartawan.
- Advertisement -
Politisi PDIP ini menyarankan Disperindag selaku leading sector harga pasar untuk tidak berdiam diri. Dan diminta melakukan langkah-langkah konkrit untuk meredam kenaikan harga bahan pokok semakin menggila.
"Contoh, lakukan operasi pasar (OP) di titik-titik tertentu, dan juga harus lakukan sidak ke semua pasar, jangan hanya didengar saja informasi kenaikan harga bahan pokok ini, rakyat sudah menjerit," paparnya.
- Advertisement -
Yang paling disesalkan IRT terhadap sudah mulai naiknya harga bahan pokok ialah, kondisi ekonomi masih kacau, kesejahteraan pun dinilai belum stabil. "Masih corona ini, jadi tolong diawasi pergerakan dan perubahan harga ini," saran Dapot.
Tidak hanya itu, Dapot juga minta Pemerintah dapat menjamin kesediaan bahan pokok, baik jelang Ramadan maupun saat idul Fitri. "Jangan sampai ada kelangkaan lagi. Rakyat tidak tahu masalah kendala distribusi itu. Rakyat tahunya stok aman dan tersedia," tuturnya.(gus)