PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan minta kepada pihak ketiga pengangkutan sampah PT Bina Riau Sejahtera (BRS) untuk dapat mengangkut sampah dari tempat sampah yang dibuat warga tanpa bersisa. Untuk itu Pemko Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) bisa melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pihak ketiga setiap hari.
Berdasarkan keluhan warga Jalan Punai, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, menyebutkan sampah yang diangkut oleh pihak ketiga tidak sampai habis. Di TPS buatan warga masih menyisakan sampah.
”Mereka hanya mengangkut sampah-sampah TPS kami yang di dalam karung saja dan sampah-sampah yang dibungkus kantong besar, sedangkan sampah-sampah yang tidak dikantongi ditinggal,” ungkap Herman, warga setempat, Ahad (7/1).
Ia katakan, sampah di TPS Jalan Punai sempat meluber. Dan juga sampah-sampah warga yang digantung di pagar depan rumah warga sampai berlapis-lapis dan juga digantung di batang pohon depan rumah.
”Sampah-sampah terbut akhirnya diangkut pada Rabu (3/1) siang lalu, setelah hampir dua pekan terbengkalai,” ungkap Herman.
Dia mengaku bersyukur pada akhirnya sampah itu diangkut meski tidak bersih diangkut karena masih bersisa. ”Harapan kami tentu sampah dikawasan kami ini (Jalan Punai, Sukajadi) diangkut minimal dua hari sekali, kalau bisa setiap hari supaya tetap bersih. Dan ini harus konsisten tidak seperti perusahaan sebelumnya,” ujar Herman.
Menanggapi keluhan warga ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan, keluhan warga ini menjadi atensi, agar setiap pengangkutan sampah itu benar-benar bersih saat diangkut tanpa bersisa.
”Ini keluhan masyarakat harus menjadi atensi, dan perhatian supaya pengangkut sampah ini serius dan tidak asal angkut, tapi harus sampai bersih dan tidak menyisakan sampah setelah itu,” harapnya.
Untuk itu, Nurul juga meminta kepada warga untuk membuang sampah itu dibungkus dalam karung besar atau diwadahi dalam bungkus besar agar mempermudah pengangkutan. ”Kita tidak mau lagi mendengar keluhan warga soal sampah ini, dan kita mau pemko dalam hal ini DLHK juga melakukan pengawasan setiap hari, dan juga ada evaluasi,” sebut Nurul.
Terkait rencana untuk melihat langsung di mana kantor atau dipo PT BRS, Nurul mengatakan pihaknya sedang menetapkan waktu yang tepat untuk agenda tersebut. Di mana pekan ini pihaknya akan melakukan rapat internal dahulu.
”Secepatnya, rencana ini pasti kita akan lakukan, karena ini sangat penting melihat kesiapan PT BRS untuk dua zona yang sidah ditetapkan, dan kita tidak ingin pengalaman dengan perusahaan sebelumnya terulang, masalah sampah ini sangat penting disikapi serius, tidak bisa main-main,” tuturnya.(gus)