Warga Keluhkan Bekas Galian SPALD Tak Diaspal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bekas proyek pembangunan Sistem  Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di sejumlah jalan dan gang di Kota Pekanbaru yang sudah selesai dikerjakan, terlihat belum dilakukan perbaikan (pengaspalan). Seperti di Jalan Dagang, Jalan Tanjung/Pepaya dan sejumlah lalan lainnya. Hal tersebut menuai protes dan keluhan dari sejumlah pengendara bermotor. 

Salah seorang pengendara sepeda motor, Riki (35) yang sehari-hari melintas di Jalan Tanjung dan Jalan Dagang mengeluh. Pasalnya, setelah dilakukan pengerjaan proyek SPALD tersebut belum terlihat dilakukan perbaikan kembali, seperti kembali dilakukan pengaspalan pasca pengerjaan pemasangan SPALD.

- Advertisement -

Menurutnya, hal tersebut sangat berdampak kepada arus lalu lintas yang memyebabkan kemacetan. Karena, bekas galian SPALD yang memakan setengah badan jalan itu terlihat tidak rata dan bergelombang. Otamatis pengendara yang melintas akan melewati jalan yang bagus. Hal tersebutlah yang bisa membuat kemacetan. 

"Saya berharap agar ini menjadi perhatian dari pemerintah dan bisa dilakukan perbaikan seperti semula (di aspal/semenisasi). Ini kan tidak memberikan kenyaman kepada pengendara yang melintas," ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (6/11).

- Advertisement -

Sementara itu, dari pantauan Riau Pos, Rabu, (6/11) di beberapa jalan bekas proyek galian SPALD seperti di Jalan Dagang dan Jalan Tanjung/Pepaya belum terlihat diperbaiki (di aspal). Meski sudah tidak ada lagi aktivitas pengerjaan proyek. Bekas pengerjaan setelah dilakukan pemasangan SPALD terlihat dibiarkan saja. Tidak jarang sering terjadi kemacetan. 

Diberitakan sebelumnya, proyek SPALD di Jalan Teratai tepatnya simpang Imigrasi dan Jalan Cut Nyak Dien juga menuai protes dari masyarakat dan pengendara (penguna jalan). Pasalnya, selain merugikan pengguna jalan, proyek tersebut juga merugikan masyarakat yang berdagang di sepanjang jalan tersebut.

Proyek yang berbulan-bulan tak kunjung selesai tersebut mengakibatkan kemacetan akibat penyempitan badan jalan. Begitu juga di Jalan Cut Nyak Dien depan gedung Veteran dan Jalan Ahmad Yani Pekanbaru. 

Akibatnya pengendara yang hendak melintas apalagi jam sibuk aktivitas menyebabkan kemacetan. Selain macet juga terlihat banyak debu dan warung pedagang yang ada di sekitar area pengerjaan proyek tersebut memang terlihat sepi pengunjung.

Sebelumnya, warga sekitar  pembangunan SPALD juga sudah pernah melakukan protes dan warga menyesalkan lambannya proses pengerjaan SPALD yang berujung matinya usaha pedagang yang biasa berjualan di sana.(ksm)

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bekas proyek pembangunan Sistem  Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di sejumlah jalan dan gang di Kota Pekanbaru yang sudah selesai dikerjakan, terlihat belum dilakukan perbaikan (pengaspalan). Seperti di Jalan Dagang, Jalan Tanjung/Pepaya dan sejumlah lalan lainnya. Hal tersebut menuai protes dan keluhan dari sejumlah pengendara bermotor. 

Salah seorang pengendara sepeda motor, Riki (35) yang sehari-hari melintas di Jalan Tanjung dan Jalan Dagang mengeluh. Pasalnya, setelah dilakukan pengerjaan proyek SPALD tersebut belum terlihat dilakukan perbaikan kembali, seperti kembali dilakukan pengaspalan pasca pengerjaan pemasangan SPALD.

Menurutnya, hal tersebut sangat berdampak kepada arus lalu lintas yang memyebabkan kemacetan. Karena, bekas galian SPALD yang memakan setengah badan jalan itu terlihat tidak rata dan bergelombang. Otamatis pengendara yang melintas akan melewati jalan yang bagus. Hal tersebutlah yang bisa membuat kemacetan. 

"Saya berharap agar ini menjadi perhatian dari pemerintah dan bisa dilakukan perbaikan seperti semula (di aspal/semenisasi). Ini kan tidak memberikan kenyaman kepada pengendara yang melintas," ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (6/11).

Sementara itu, dari pantauan Riau Pos, Rabu, (6/11) di beberapa jalan bekas proyek galian SPALD seperti di Jalan Dagang dan Jalan Tanjung/Pepaya belum terlihat diperbaiki (di aspal). Meski sudah tidak ada lagi aktivitas pengerjaan proyek. Bekas pengerjaan setelah dilakukan pemasangan SPALD terlihat dibiarkan saja. Tidak jarang sering terjadi kemacetan. 

Diberitakan sebelumnya, proyek SPALD di Jalan Teratai tepatnya simpang Imigrasi dan Jalan Cut Nyak Dien juga menuai protes dari masyarakat dan pengendara (penguna jalan). Pasalnya, selain merugikan pengguna jalan, proyek tersebut juga merugikan masyarakat yang berdagang di sepanjang jalan tersebut.

Proyek yang berbulan-bulan tak kunjung selesai tersebut mengakibatkan kemacetan akibat penyempitan badan jalan. Begitu juga di Jalan Cut Nyak Dien depan gedung Veteran dan Jalan Ahmad Yani Pekanbaru. 

Akibatnya pengendara yang hendak melintas apalagi jam sibuk aktivitas menyebabkan kemacetan. Selain macet juga terlihat banyak debu dan warung pedagang yang ada di sekitar area pengerjaan proyek tersebut memang terlihat sepi pengunjung.

Sebelumnya, warga sekitar  pembangunan SPALD juga sudah pernah melakukan protes dan warga menyesalkan lambannya proses pengerjaan SPALD yang berujung matinya usaha pedagang yang biasa berjualan di sana.(ksm)

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya