PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek galian pipa air minum di jalan-jalan dalam Kota Pekanbaru masih menjadi sorotan kalangan DPRD Pekanbaru. Galian yang terus berulang dinilai sebagai tanda kontraktor pelaksana tidak profesional.
Hal itu menurutnya dilihat dari aktivitas galian yang terjadi berulang di titik tertentu seperti di Jalan Tuanku Tambusai. Penggalian berulang itu, kata Robin, memperlihatkan perencanaan proyek yang tidak matang. ”Galian-galian pipa ini kita lihat tidak terencana dengan baik. Jalan itu digali berkali-kali, harusnya dibikin perencanaan yang matang. Kalau bisa sekaligus digali itu pipa besar dan pipa kecil itu sekaligus ditanam. Jadi tidak berulang-ulang digali,” kata Robin.
Diungkapkan Robin, jalan bekas galian pipa PDAM masih banyak yang belum ditutup aspal kembali. Dirinya menilai lubang bekas galian dibiarkan terlalu lama menganga, sehingga pihaknya masih terus mendengarkan keluhan dari masyarakat.
”Hasilnya galian ini kita lihat dibiarkan begitu lama dan akibatnya apa, halan jadi rusak dan banyak korban, terus kendaraan itu banyak terperosok saya lihat. Bukan di Jalan Tuanku Tambusai saja, tapi di jalan-jalan lingkungan juga ada dibiarkan begitu saja,’’ ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mewanti-wanti pihak kontraktor galian pipa untuk bekerja profesional dan bertanggung jawab menutup lubang bekas galian. Perbaikan juga harus kokoh seperti kondisi semula.
”Jalan itu kalau ditambal, digali, terus tambal lagi, lama-lama ya hancur. Apa yang dikerjakan itu tidak maksimal dan seolah-olah jalan yang digali terus ditambal itu asal-asalan sehingga tidak sesuai spek yang dikerjakan. Tolong ini diperhatikan serius,” kata Robin.
Sementara itu, Humas PPTM Dina saat dikonfirmasi mengatakan kalau untuk galian ulang di Jalan Tuanku Tambusai atau Nangka waktu itu memang sempat dilakukan penggalian lantaran ada kebocoran pipa waktu hydrotest. Namun setelah itu langsung dilakukan penimbunan dan rekondisi jalan kembali.
”Kalau galian ulang di nangka waktu itu memang kita gali karena ada kebocoran pipa waktu hydrotest. Cuma untuk ruas lain, belum diaspal saja, cuma tidak dibiarkan menganga karena tetap diberi water barrier,” katanya.
Sementara itu, di jalan tersebut saat ini tengah dilakukan pengerjaan chamber yang memang diperuntukkan untuk jalur pemasangan water meter. ”Karena kami menunggu sambungan pipa. Kemudian kalau ada yang lubang galian besar kerjanya agak lama, itu bukan galian pipa, itu galian chamber. Tapi memang agak memakan waktu lama kalau untuk galian chamber ini,” tuturnya.(end/ayi)