Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Penutupan Jalan Jangan Kaku

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penutupan jalan masuk ke Kota Pekanbaru sudah diberlakukan oleh aparat gabungan mulai 6 Mei hingga 17 Mei mendatang. Dari kebijakan ini politisi Gerindra Pekanbaru Nurul Ikhsan menyarankan agar petugas di lapangan tidak terlalu kaku dalam penerapannya, namun tetap tegas.

"Kami mendukung penutupan jalan pintu masuk Pekanbaru jika itu dianggap bisa menekan penyebaran Covid-19,"kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan kepada wartawan Kamis (6/5).

Disebut Nurul juga, larangan mudik ini pun mesti dipahami oleh masyarakat guna mendukung dalam menekan penyebaran virus corona di Pekanbaru. Artinya menunda untuk sementara waktu sampai kondisi dinyatakan aman.

"Petugas kami minta tegas namun tidak kaku. Pertimbangkan juga ketika ada warga yang benar-benar punya kepentingan melintas masuk, tentu dengan bukti-bukti yang kuat,"katanya.

Baca Juga:  MAN 1 Tuan Rumah KSM Tingkat Provinsi

Bisa dimaklumi, semisal ada warga yang tanpa mengetahui syarat pengecualian yang disosialisasikan namun punya hajat atau kepentingan ke daerah tujuannya ini mesti jadi atensi untuk dibantu.

Begitu juga bagi masyarakat yang misalkan ada yang bekerja di Pekanbaru, tapi orang Kampar, atau sebaliknya, atau di wilayah Pekan Sikawan (Pekanbaru Siak Kampar Pelalawan, red). "Harus ada dispensasi bagi masyarakat yang bekerja di wilayah perbatasan Pekanbaru-Kampar, misalnya," ungkap Nurul.

Disampaikan Nurul, jika melihat dari tujuan penutupan perbatasan ini untuk membatasi keluar masuk orang, agar tidak ada penularan atau memutus mata rantai penyebaran, maka disarankannya, harus menjadi perhatian juga keramaian di mall, pasar-pasar dan sumber keramaian yang memungkinkan menjadi klaster baru. 

Baca Juga:  Pabrik Ban Bekas Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

"Harus juga ditertibkan mal yang diyakini bakal dikunjungi banyak orang, dan juga pasar-pasar. Karena jangan pula dibatasi orang masuk, sementara di dalam sumber kerumunan seperti mal-mal itu dibiarkan tetap beroperasi, akan sama saja kesannya tetap juga berkembang Covid-19 nya di Pekanbaru, iya kan," ungkap Nurul.

Yang paling penting ditegaskan Nurul, pada penutupan jalan, sementara warga sudah terlanjur sampai, karena ingin coba-coba melintas, agar tidak menjadi sumber kemacetan parah.

"Perlu diwaspadai jangan sampai terjadi macet, kerumunan, atau penumpukan kendaraan, di pintu masuk itu karena ada yang terlanjur sampai," bebernya.

Maka dari itu, diminta supaya di setiap pintu masuk harus disiapkan tempat memutar balik kendaraan yang luas supaya tidak terjadi macet total.(yls)

Laporan : AGUSTIAR (Pekanbaru)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penutupan jalan masuk ke Kota Pekanbaru sudah diberlakukan oleh aparat gabungan mulai 6 Mei hingga 17 Mei mendatang. Dari kebijakan ini politisi Gerindra Pekanbaru Nurul Ikhsan menyarankan agar petugas di lapangan tidak terlalu kaku dalam penerapannya, namun tetap tegas.

"Kami mendukung penutupan jalan pintu masuk Pekanbaru jika itu dianggap bisa menekan penyebaran Covid-19,"kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan kepada wartawan Kamis (6/5).

- Advertisement -

Disebut Nurul juga, larangan mudik ini pun mesti dipahami oleh masyarakat guna mendukung dalam menekan penyebaran virus corona di Pekanbaru. Artinya menunda untuk sementara waktu sampai kondisi dinyatakan aman.

"Petugas kami minta tegas namun tidak kaku. Pertimbangkan juga ketika ada warga yang benar-benar punya kepentingan melintas masuk, tentu dengan bukti-bukti yang kuat,"katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  DPRD dan Chevron Bahas Air Baku PDAM dan Lahan

Bisa dimaklumi, semisal ada warga yang tanpa mengetahui syarat pengecualian yang disosialisasikan namun punya hajat atau kepentingan ke daerah tujuannya ini mesti jadi atensi untuk dibantu.

Begitu juga bagi masyarakat yang misalkan ada yang bekerja di Pekanbaru, tapi orang Kampar, atau sebaliknya, atau di wilayah Pekan Sikawan (Pekanbaru Siak Kampar Pelalawan, red). "Harus ada dispensasi bagi masyarakat yang bekerja di wilayah perbatasan Pekanbaru-Kampar, misalnya," ungkap Nurul.

Disampaikan Nurul, jika melihat dari tujuan penutupan perbatasan ini untuk membatasi keluar masuk orang, agar tidak ada penularan atau memutus mata rantai penyebaran, maka disarankannya, harus menjadi perhatian juga keramaian di mall, pasar-pasar dan sumber keramaian yang memungkinkan menjadi klaster baru. 

Baca Juga:  BMKG Deteksi 28 Hotspot Muncul di Riau

"Harus juga ditertibkan mal yang diyakini bakal dikunjungi banyak orang, dan juga pasar-pasar. Karena jangan pula dibatasi orang masuk, sementara di dalam sumber kerumunan seperti mal-mal itu dibiarkan tetap beroperasi, akan sama saja kesannya tetap juga berkembang Covid-19 nya di Pekanbaru, iya kan," ungkap Nurul.

Yang paling penting ditegaskan Nurul, pada penutupan jalan, sementara warga sudah terlanjur sampai, karena ingin coba-coba melintas, agar tidak menjadi sumber kemacetan parah.

"Perlu diwaspadai jangan sampai terjadi macet, kerumunan, atau penumpukan kendaraan, di pintu masuk itu karena ada yang terlanjur sampai," bebernya.

Maka dari itu, diminta supaya di setiap pintu masuk harus disiapkan tempat memutar balik kendaraan yang luas supaya tidak terjadi macet total.(yls)

Laporan : AGUSTIAR (Pekanbaru)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari