Senin, 7 April 2025
spot_img

Jaga Hutan dan Lindungi Satwa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belasan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) berkumpul di depan Tugu Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (5/11). Mereka melakukan aksi teatrikal sempena Hari Puspa dan Satwa. Mereka minta pemerintah peduli dengan kondisi hutan dan satwa yang dilindungi.

Dalam aksinya, massa membawa dua buah spanduk yang bertuliskan kampanye mereka untuk melindungi hutan di Indonesia. Sselain itu juga mereka membawa topeng-topeng hewan yang dilindungi. Seperti burung serindit, monyet, dan jenis hewan lainnya.

Bait per bait puisi mereka sampaikan. Meraka menyampaikan kampanye agar semua pihak bersama melindungi hutan dan perusak hutan dan melindungi hewan-hewan yang dilndungi agar tidak punah.

Baca Juga:  Ajukan 598 Napi untuk Dapat Remisi

Menteri Lingkungan Hidup BEM Unri Hafidzh Indrikh mengatakan, teatrikal yang digelar merupakan sempena Hari Puspa dan Satwa, mereka menilai satwa di Riau saat ini sudah mulai mengkhawatirkan, karena banyak sudah terjadi perusakan hutan dan pembakaran hutan.

"Kenapa kami gelar teatrikal karena kami ingin sampaikan kepada masyarakat luas bahwa saat ini kondisi hutan di Riau sudah mengkhawatirkan. Banyak hutan kita digunduli, banyak hewan lindung kita sudah punah," kata Hafidzh.

Ia ingin menyampaikan kepada pemerintah melalui kampanyenya, bahwa pemerintah agar peduli lagi terhadap hutan. Saat ini, akibat pengrusakan hutan, satwa yang dilindungi sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Ditambah lagi banyak pemburu satwa yang dilindungi.

Baca Juga:  Iduladha, MTsN 3 Pekanbaru Potong Dua Ekor Sapi

"Kami ingin diperketat izin-izin perusahan untuk merambah hutan dan perketat perizinan orang yang masuk hutan," jawabnya.

Selain itu, ia meminta kepada pihak berwewenang agar bekerja maksimal dalam melindungi hutan dari kerusakan. Pemerintah dalam pandangan mahasiswa, sangat minim kepeduliannya terhadap hutan. Ini dibuktikan masih banyak dijumpai orang yang merambah hutan dan penjualan gelap satwa-satwa yang dilindungi.

"Kami harap UU tentang hutan dan perlindungan satwa yang dilindungi ini harus diperketat. Jika tidak, jangan harap anak cucu kita ke depan bisa melihat hutan lindung dan satwa yang dilindungi saat ini lagi," tegasnya.(*4)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belasan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) berkumpul di depan Tugu Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (5/11). Mereka melakukan aksi teatrikal sempena Hari Puspa dan Satwa. Mereka minta pemerintah peduli dengan kondisi hutan dan satwa yang dilindungi.

Dalam aksinya, massa membawa dua buah spanduk yang bertuliskan kampanye mereka untuk melindungi hutan di Indonesia. Sselain itu juga mereka membawa topeng-topeng hewan yang dilindungi. Seperti burung serindit, monyet, dan jenis hewan lainnya.

Bait per bait puisi mereka sampaikan. Meraka menyampaikan kampanye agar semua pihak bersama melindungi hutan dan perusak hutan dan melindungi hewan-hewan yang dilndungi agar tidak punah.

Baca Juga:  Trotoar Simpang Imam Munandar Amblas

Menteri Lingkungan Hidup BEM Unri Hafidzh Indrikh mengatakan, teatrikal yang digelar merupakan sempena Hari Puspa dan Satwa, mereka menilai satwa di Riau saat ini sudah mulai mengkhawatirkan, karena banyak sudah terjadi perusakan hutan dan pembakaran hutan.

"Kenapa kami gelar teatrikal karena kami ingin sampaikan kepada masyarakat luas bahwa saat ini kondisi hutan di Riau sudah mengkhawatirkan. Banyak hutan kita digunduli, banyak hewan lindung kita sudah punah," kata Hafidzh.

Ia ingin menyampaikan kepada pemerintah melalui kampanyenya, bahwa pemerintah agar peduli lagi terhadap hutan. Saat ini, akibat pengrusakan hutan, satwa yang dilindungi sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Ditambah lagi banyak pemburu satwa yang dilindungi.

Baca Juga:  Iduladha, MTsN 3 Pekanbaru Potong Dua Ekor Sapi

"Kami ingin diperketat izin-izin perusahan untuk merambah hutan dan perketat perizinan orang yang masuk hutan," jawabnya.

Selain itu, ia meminta kepada pihak berwewenang agar bekerja maksimal dalam melindungi hutan dari kerusakan. Pemerintah dalam pandangan mahasiswa, sangat minim kepeduliannya terhadap hutan. Ini dibuktikan masih banyak dijumpai orang yang merambah hutan dan penjualan gelap satwa-satwa yang dilindungi.

"Kami harap UU tentang hutan dan perlindungan satwa yang dilindungi ini harus diperketat. Jika tidak, jangan harap anak cucu kita ke depan bisa melihat hutan lindung dan satwa yang dilindungi saat ini lagi," tegasnya.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Jaga Hutan dan Lindungi Satwa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belasan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) berkumpul di depan Tugu Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (5/11). Mereka melakukan aksi teatrikal sempena Hari Puspa dan Satwa. Mereka minta pemerintah peduli dengan kondisi hutan dan satwa yang dilindungi.

Dalam aksinya, massa membawa dua buah spanduk yang bertuliskan kampanye mereka untuk melindungi hutan di Indonesia. Sselain itu juga mereka membawa topeng-topeng hewan yang dilindungi. Seperti burung serindit, monyet, dan jenis hewan lainnya.

Bait per bait puisi mereka sampaikan. Meraka menyampaikan kampanye agar semua pihak bersama melindungi hutan dan perusak hutan dan melindungi hewan-hewan yang dilndungi agar tidak punah.

Baca Juga:  Gedung Plasa Telkom Pekanbaru Terbakar, Jaringan Telkomsel Lumpuh

Menteri Lingkungan Hidup BEM Unri Hafidzh Indrikh mengatakan, teatrikal yang digelar merupakan sempena Hari Puspa dan Satwa, mereka menilai satwa di Riau saat ini sudah mulai mengkhawatirkan, karena banyak sudah terjadi perusakan hutan dan pembakaran hutan.

"Kenapa kami gelar teatrikal karena kami ingin sampaikan kepada masyarakat luas bahwa saat ini kondisi hutan di Riau sudah mengkhawatirkan. Banyak hutan kita digunduli, banyak hewan lindung kita sudah punah," kata Hafidzh.

Ia ingin menyampaikan kepada pemerintah melalui kampanyenya, bahwa pemerintah agar peduli lagi terhadap hutan. Saat ini, akibat pengrusakan hutan, satwa yang dilindungi sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Ditambah lagi banyak pemburu satwa yang dilindungi.

Baca Juga:  Melalui Showcase, DKKP Inginkan Sungai Sail Pulih dan Jernih

"Kami ingin diperketat izin-izin perusahan untuk merambah hutan dan perketat perizinan orang yang masuk hutan," jawabnya.

Selain itu, ia meminta kepada pihak berwewenang agar bekerja maksimal dalam melindungi hutan dari kerusakan. Pemerintah dalam pandangan mahasiswa, sangat minim kepeduliannya terhadap hutan. Ini dibuktikan masih banyak dijumpai orang yang merambah hutan dan penjualan gelap satwa-satwa yang dilindungi.

"Kami harap UU tentang hutan dan perlindungan satwa yang dilindungi ini harus diperketat. Jika tidak, jangan harap anak cucu kita ke depan bisa melihat hutan lindung dan satwa yang dilindungi saat ini lagi," tegasnya.(*4)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belasan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) berkumpul di depan Tugu Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (5/11). Mereka melakukan aksi teatrikal sempena Hari Puspa dan Satwa. Mereka minta pemerintah peduli dengan kondisi hutan dan satwa yang dilindungi.

Dalam aksinya, massa membawa dua buah spanduk yang bertuliskan kampanye mereka untuk melindungi hutan di Indonesia. Sselain itu juga mereka membawa topeng-topeng hewan yang dilindungi. Seperti burung serindit, monyet, dan jenis hewan lainnya.

Bait per bait puisi mereka sampaikan. Meraka menyampaikan kampanye agar semua pihak bersama melindungi hutan dan perusak hutan dan melindungi hewan-hewan yang dilndungi agar tidak punah.

Baca Juga:  IKA Faperika Unri Bincang Santai Bahas Kemaritiman Riau

Menteri Lingkungan Hidup BEM Unri Hafidzh Indrikh mengatakan, teatrikal yang digelar merupakan sempena Hari Puspa dan Satwa, mereka menilai satwa di Riau saat ini sudah mulai mengkhawatirkan, karena banyak sudah terjadi perusakan hutan dan pembakaran hutan.

"Kenapa kami gelar teatrikal karena kami ingin sampaikan kepada masyarakat luas bahwa saat ini kondisi hutan di Riau sudah mengkhawatirkan. Banyak hutan kita digunduli, banyak hewan lindung kita sudah punah," kata Hafidzh.

Ia ingin menyampaikan kepada pemerintah melalui kampanyenya, bahwa pemerintah agar peduli lagi terhadap hutan. Saat ini, akibat pengrusakan hutan, satwa yang dilindungi sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Ditambah lagi banyak pemburu satwa yang dilindungi.

Baca Juga:  Trotoar Simpang Imam Munandar Amblas

"Kami ingin diperketat izin-izin perusahan untuk merambah hutan dan perketat perizinan orang yang masuk hutan," jawabnya.

Selain itu, ia meminta kepada pihak berwewenang agar bekerja maksimal dalam melindungi hutan dari kerusakan. Pemerintah dalam pandangan mahasiswa, sangat minim kepeduliannya terhadap hutan. Ini dibuktikan masih banyak dijumpai orang yang merambah hutan dan penjualan gelap satwa-satwa yang dilindungi.

"Kami harap UU tentang hutan dan perlindungan satwa yang dilindungi ini harus diperketat. Jika tidak, jangan harap anak cucu kita ke depan bisa melihat hutan lindung dan satwa yang dilindungi saat ini lagi," tegasnya.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari