Rabu, 25 Juni 2025

Disdik Perlu Konfirmasi Kedua Belah Pihak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Perihal adanya informasi pihak sekolah setingkat SMA sederajat yang menahan ijazah siswanya karena belum menyelesaikan persoalan administrasi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Rudyanto mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

"Saya sudah dapat laporan soal itu. Pihak sekolah yang disebut juga sudah memberikan laporan," katanya.

Menyikapi persoalan tersebut, Rudyanto mengaku pihaknya perlu mengkonfirmasi kedua belah pihak. Pasalnya, informasi yang mereka dapatkan dari pihak sekolah, orang tua siswa tersebut tidak membayar kewajibannya sejak tahun pertama anaknya bersekolah. Akhirnya, hingga tahun ketiga, kewajiban pembayaran tersebut menjadi banyak.

"Kalau dulu memang ada diwajibkan anak-anak mengambil baju yang ditanggung orang tuanya. Namun sudah tiga tahun dan siswa sudah lulus tidak dibayar-bayar. Setelah dikumpulkan tiga tahun akhirnya banyak," sebutnya.

Baca Juga:  Juli, Lapangan Sepakbola Sport Center Tenayan Raya Ditargetkan Selesai

Untuk itu, Rudyanto meminta orang tua siswa untuk dapat langsung datang ke sekolah agar bisa dikonfirmasi secara langsung. Karena, selama ini orang tua yang siswanya ada masalah administrasi, tidak pernah datang langsung dan justru mengutus orang lain.

"Kalau orang tua datang, tentu akan kami konfirmasi langsung. Kenapa orang tuanya tak bayar, apakah karena tidak mampu atau bagaimana. Tapi kalau tidak mampu, pasti dari awal dibantu pembiayaannya," ujarnya.

Atas hal tersebut Rudyanto meminta orang tua untuk dapat kooperatif datang langsung ke sekolah. Karena kalau ternyata orang tuanya mampu, namun tidak mau membayar kewajibannya, tidak mungkin dibebankan kepada guru di sekolah.

"Kalau tak mau bayar siapa yang mau menanggung, apakah mungkin guru? Coba cross check, bagaimana kondisi orang tuanya. Karena dari awal komite sudah mengatakan, kalau siswa miskin tidak bayar. Kalau orang tua mampu, tapi tidak mau bayar kewajibannya, kemudian ribut-ribut, tentu tidak benar seperti itu. Jadi kita jangan mendengar informasi sepihak, tapi perlu di cek kebenarannya ke sekolah, biar sama-sama fair," katanya.(sol)

Baca Juga:  SDN 175 Pekanbaru Menuju Akreditasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Perihal adanya informasi pihak sekolah setingkat SMA sederajat yang menahan ijazah siswanya karena belum menyelesaikan persoalan administrasi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Rudyanto mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

"Saya sudah dapat laporan soal itu. Pihak sekolah yang disebut juga sudah memberikan laporan," katanya.

Menyikapi persoalan tersebut, Rudyanto mengaku pihaknya perlu mengkonfirmasi kedua belah pihak. Pasalnya, informasi yang mereka dapatkan dari pihak sekolah, orang tua siswa tersebut tidak membayar kewajibannya sejak tahun pertama anaknya bersekolah. Akhirnya, hingga tahun ketiga, kewajiban pembayaran tersebut menjadi banyak.

"Kalau dulu memang ada diwajibkan anak-anak mengambil baju yang ditanggung orang tuanya. Namun sudah tiga tahun dan siswa sudah lulus tidak dibayar-bayar. Setelah dikumpulkan tiga tahun akhirnya banyak," sebutnya.

Baca Juga:  Pj Bupati Kampar Rakor Persiapan Distribusi Logistik Pemilu 2024

Untuk itu, Rudyanto meminta orang tua siswa untuk dapat langsung datang ke sekolah agar bisa dikonfirmasi secara langsung. Karena, selama ini orang tua yang siswanya ada masalah administrasi, tidak pernah datang langsung dan justru mengutus orang lain.

- Advertisement -

"Kalau orang tua datang, tentu akan kami konfirmasi langsung. Kenapa orang tuanya tak bayar, apakah karena tidak mampu atau bagaimana. Tapi kalau tidak mampu, pasti dari awal dibantu pembiayaannya," ujarnya.

Atas hal tersebut Rudyanto meminta orang tua untuk dapat kooperatif datang langsung ke sekolah. Karena kalau ternyata orang tuanya mampu, namun tidak mau membayar kewajibannya, tidak mungkin dibebankan kepada guru di sekolah.

- Advertisement -

"Kalau tak mau bayar siapa yang mau menanggung, apakah mungkin guru? Coba cross check, bagaimana kondisi orang tuanya. Karena dari awal komite sudah mengatakan, kalau siswa miskin tidak bayar. Kalau orang tua mampu, tapi tidak mau bayar kewajibannya, kemudian ribut-ribut, tentu tidak benar seperti itu. Jadi kita jangan mendengar informasi sepihak, tapi perlu di cek kebenarannya ke sekolah, biar sama-sama fair," katanya.(sol)

Baca Juga:  Perhatikan Hal-Hal Wajib Ini untuk Ikut Tes SKD ASN
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Perihal adanya informasi pihak sekolah setingkat SMA sederajat yang menahan ijazah siswanya karena belum menyelesaikan persoalan administrasi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Rudyanto mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

"Saya sudah dapat laporan soal itu. Pihak sekolah yang disebut juga sudah memberikan laporan," katanya.

Menyikapi persoalan tersebut, Rudyanto mengaku pihaknya perlu mengkonfirmasi kedua belah pihak. Pasalnya, informasi yang mereka dapatkan dari pihak sekolah, orang tua siswa tersebut tidak membayar kewajibannya sejak tahun pertama anaknya bersekolah. Akhirnya, hingga tahun ketiga, kewajiban pembayaran tersebut menjadi banyak.

"Kalau dulu memang ada diwajibkan anak-anak mengambil baju yang ditanggung orang tuanya. Namun sudah tiga tahun dan siswa sudah lulus tidak dibayar-bayar. Setelah dikumpulkan tiga tahun akhirnya banyak," sebutnya.

Baca Juga:  Perhatikan Hal-Hal Wajib Ini untuk Ikut Tes SKD ASN

Untuk itu, Rudyanto meminta orang tua siswa untuk dapat langsung datang ke sekolah agar bisa dikonfirmasi secara langsung. Karena, selama ini orang tua yang siswanya ada masalah administrasi, tidak pernah datang langsung dan justru mengutus orang lain.

"Kalau orang tua datang, tentu akan kami konfirmasi langsung. Kenapa orang tuanya tak bayar, apakah karena tidak mampu atau bagaimana. Tapi kalau tidak mampu, pasti dari awal dibantu pembiayaannya," ujarnya.

Atas hal tersebut Rudyanto meminta orang tua untuk dapat kooperatif datang langsung ke sekolah. Karena kalau ternyata orang tuanya mampu, namun tidak mau membayar kewajibannya, tidak mungkin dibebankan kepada guru di sekolah.

"Kalau tak mau bayar siapa yang mau menanggung, apakah mungkin guru? Coba cross check, bagaimana kondisi orang tuanya. Karena dari awal komite sudah mengatakan, kalau siswa miskin tidak bayar. Kalau orang tua mampu, tapi tidak mau bayar kewajibannya, kemudian ribut-ribut, tentu tidak benar seperti itu. Jadi kita jangan mendengar informasi sepihak, tapi perlu di cek kebenarannya ke sekolah, biar sama-sama fair," katanya.(sol)

Baca Juga:  Pengendara Ojol Minta Dispensasi Melintas

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari