- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) bersama Pustaka Wana Kartika SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru menaja Rimbawan Writing Camp 2. Kegiatan diikuti oleh guru serta murid kelas X dan kelas XI. Kegiatan dilaksanakan di komplek sekolah yang terletak di Jalan Swakarya selama 2 hari mulai Sabtu sampai Ahad, 3 dan 4 Agustus.
- Advertisement -
Rimbawan Writing Camp 2 atau pelatihan penulisan kreatif berbasis alam dan penguatan literasi sekolah dengan tema "Mengidentifikasi Kekayaan Flora dan Fauna Melalui Literasi Bahasa Tulis" menjadi agenda rutin tahunan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMK Kehutanan negeri Pekanbaru Dra Maryati MPd, sekaligus membuka secara resmi Rimbawan Writing Camp 2. Terlihat juga guru,murid serta pemateri dari balai bahasa Riau, Kepala Balai Bahasa Songgo Siruah MPd, Yulismar MPd, Penulis Nasional Mufli Helmi, Ketua Forum Lingkar Pena Riau Arlenara Guci SPsi, Penulis novel Yunita Sari SPd MPd yang juga guru sekaligus kepala perpustakaan SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru dan undangan lainya.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Dra Maryati MPd mengatakan pentingnya budaya literasi dalam dunia pendidikan di tengah kecangihan teknologi dan informasi yang masif melalui gadget saat ini. Ilmu apapun itu wajib kita buru dan buruan itu biar tidak lepas harus di ikat dengan tulisan. "Budaya menulis itu di awali dengan senang dan hobi membaca atau literasi terlebih dahulu," kata Maryati.
- Advertisement -
SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru adalah salah satu yang berada di Pulau Sumatera di bawah kepemimpinan Dra Maryati SPd banyak mendulang prestasi. Di antara, telah menjalin kerja sama sejak 2012 dengan pemerintah Jepang dengan program pertukaran pelajar di bidang kehutanan dengan Negara Sakura tersebut.
Maryati berharap semua peserta baik guru maupun siswa bisa mengikuti kegitan dengan sungguh-sungguh, ambil ilmu dari pemateri yang sudah berpengalaman menulis dan nantinya peserta bisa menghasilkan karya tulisan baik. Dengan tulisan baik akan merubah sesuatu dan jadi ladang ibadah baik tentang pendidikan, tentang keanekaragam alam baik flora maupun fauna.
"Menulis itu harus dilatih dan diniati. November nanti target lahir satu buku yang merupakan karya guru dan siswa. program kami ke depan akan ada target tiga guru satu buku terus kedepan target satu guru satu buku," ujar Maryati.(rul/c)
Laporan: Syahrul mukhlis
Editor: Arif Oktafian
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) bersama Pustaka Wana Kartika SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru menaja Rimbawan Writing Camp 2. Kegiatan diikuti oleh guru serta murid kelas X dan kelas XI. Kegiatan dilaksanakan di komplek sekolah yang terletak di Jalan Swakarya selama 2 hari mulai Sabtu sampai Ahad, 3 dan 4 Agustus.
- Advertisement -
Rimbawan Writing Camp 2 atau pelatihan penulisan kreatif berbasis alam dan penguatan literasi sekolah dengan tema "Mengidentifikasi Kekayaan Flora dan Fauna Melalui Literasi Bahasa Tulis" menjadi agenda rutin tahunan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMK Kehutanan negeri Pekanbaru Dra Maryati MPd, sekaligus membuka secara resmi Rimbawan Writing Camp 2. Terlihat juga guru,murid serta pemateri dari balai bahasa Riau, Kepala Balai Bahasa Songgo Siruah MPd, Yulismar MPd, Penulis Nasional Mufli Helmi, Ketua Forum Lingkar Pena Riau Arlenara Guci SPsi, Penulis novel Yunita Sari SPd MPd yang juga guru sekaligus kepala perpustakaan SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru dan undangan lainya.
- Advertisement -
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Dra Maryati MPd mengatakan pentingnya budaya literasi dalam dunia pendidikan di tengah kecangihan teknologi dan informasi yang masif melalui gadget saat ini. Ilmu apapun itu wajib kita buru dan buruan itu biar tidak lepas harus di ikat dengan tulisan. "Budaya menulis itu di awali dengan senang dan hobi membaca atau literasi terlebih dahulu," kata Maryati.
SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru adalah salah satu yang berada di Pulau Sumatera di bawah kepemimpinan Dra Maryati SPd banyak mendulang prestasi. Di antara, telah menjalin kerja sama sejak 2012 dengan pemerintah Jepang dengan program pertukaran pelajar di bidang kehutanan dengan Negara Sakura tersebut.
Maryati berharap semua peserta baik guru maupun siswa bisa mengikuti kegitan dengan sungguh-sungguh, ambil ilmu dari pemateri yang sudah berpengalaman menulis dan nantinya peserta bisa menghasilkan karya tulisan baik. Dengan tulisan baik akan merubah sesuatu dan jadi ladang ibadah baik tentang pendidikan, tentang keanekaragam alam baik flora maupun fauna.
"Menulis itu harus dilatih dan diniati. November nanti target lahir satu buku yang merupakan karya guru dan siswa. program kami ke depan akan ada target tiga guru satu buku terus kedepan target satu guru satu buku," ujar Maryati.(rul/c)
Laporan: Syahrul mukhlis
Editor: Arif Oktafian