Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kedelai Meroket, Pedagang Tempe Naikkan Harga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak beberapa bulan terakhir, para pedagang tempe dan tahu di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru mengeluhkan tingginya harga jual kacang kedelai. Harga bahan pokok pembuatan tempe dan tahu itu  mencapai Rp550 ribu per karung isi 50 kilogram (kg).

Mahalnya harga kedelai ini memaksa pedagang tempe dan tahu menaikkan harga jual produksi mereka sampai Rp1.000 hingga Rp1.500.

Pantauan Riau Pos, Ahad (4/7) di Pasar Dupa Jalan Jenderal Sudirman, sejumlah pedagang tempe menawarkan harga jual produk olahan dari kacang kedelai tersebut berkisar Rp3.500  hingga Rp6.000 per papan.

Menurut Yumi, salah seorang pedagang tempe di Pasar Dupa Pekanbaru, kenaikan harga jual tempe di Pasar Dupa Pekanbaru sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Sejak harga jual kacang kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.

Baca Juga:  Sebelum 21 November UMP Riau Diteken

Tak hanya itu, dikatakan Yumi, dirinya juga kerap mendapatkan protes dari sejumlah pembeli yang merupakan langganannya karena ia menaikkan harga menjual tempe. "Sebenarnya nggak mau naikkan harganya, tapi mau bagaimana lagi. Kami saja sudah ngos-ngosan dengan harga kedelai yang terus naik,” ucapnya.

Lanjut Yumi, untuk harga jual kacang kedelai sekarung sebelum mengalami kenaikan hanya berkisar Rp300.000 lebih. Kini harga kacang kedelai di pasaran sekarung bisa sekitar Rp550.000.

Ia berharap harga kacang kedelai bisa turun dan stabil seperti dulu lagi. Agar dirinya bisa menjual tempe dengan harga normal kepada para pelanggan. "Ini untungnya juga nggak banyak. Sekitar Rp500 saja," ucapnya.

Sementara itu, Sari, salah seorang pembeli mengaku terkejut dengan harga jual tempe dan tahu mulai mengalami kenaikan harga jual. Menurutnya, meskipun terdapat sejumlah pedagang yang tetap tidak melakukan kenaikan harga. Namun, banyak pedagang yang malah mengecilkan ukuran tempe dan tahu agar tidak merugi. "Kaget mau beli tempe. Biasa Rp5.00 itu sudah yang paling mahal. Ini malah naik Rp1.000. Malah ada juga yang ukurannya diperkecil," kata dia. Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera mengambil sikap guna menstabilkan kembali harga jual kacang kedelai, tahu dan tempe dipasaran.(lim)

Baca Juga:  Kemendagri: Soal Sekdaprov Tunggu Saja

Laporan Prapti Dwi Lestari, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak beberapa bulan terakhir, para pedagang tempe dan tahu di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru mengeluhkan tingginya harga jual kacang kedelai. Harga bahan pokok pembuatan tempe dan tahu itu  mencapai Rp550 ribu per karung isi 50 kilogram (kg).

Mahalnya harga kedelai ini memaksa pedagang tempe dan tahu menaikkan harga jual produksi mereka sampai Rp1.000 hingga Rp1.500.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Ahad (4/7) di Pasar Dupa Jalan Jenderal Sudirman, sejumlah pedagang tempe menawarkan harga jual produk olahan dari kacang kedelai tersebut berkisar Rp3.500  hingga Rp6.000 per papan.

Menurut Yumi, salah seorang pedagang tempe di Pasar Dupa Pekanbaru, kenaikan harga jual tempe di Pasar Dupa Pekanbaru sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Sejak harga jual kacang kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Guru Paling Diminati, Disabilitas Sepi Penerimaan CPNS 2019

Tak hanya itu, dikatakan Yumi, dirinya juga kerap mendapatkan protes dari sejumlah pembeli yang merupakan langganannya karena ia menaikkan harga menjual tempe. "Sebenarnya nggak mau naikkan harganya, tapi mau bagaimana lagi. Kami saja sudah ngos-ngosan dengan harga kedelai yang terus naik,” ucapnya.

Lanjut Yumi, untuk harga jual kacang kedelai sekarung sebelum mengalami kenaikan hanya berkisar Rp300.000 lebih. Kini harga kacang kedelai di pasaran sekarung bisa sekitar Rp550.000.

Ia berharap harga kacang kedelai bisa turun dan stabil seperti dulu lagi. Agar dirinya bisa menjual tempe dengan harga normal kepada para pelanggan. "Ini untungnya juga nggak banyak. Sekitar Rp500 saja," ucapnya.

Sementara itu, Sari, salah seorang pembeli mengaku terkejut dengan harga jual tempe dan tahu mulai mengalami kenaikan harga jual. Menurutnya, meskipun terdapat sejumlah pedagang yang tetap tidak melakukan kenaikan harga. Namun, banyak pedagang yang malah mengecilkan ukuran tempe dan tahu agar tidak merugi. "Kaget mau beli tempe. Biasa Rp5.00 itu sudah yang paling mahal. Ini malah naik Rp1.000. Malah ada juga yang ukurannya diperkecil," kata dia. Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera mengambil sikap guna menstabilkan kembali harga jual kacang kedelai, tahu dan tempe dipasaran.(lim)

Baca Juga:  Dewan Minta Pemko Pastikan Seluruh Bangunan Sesuai Perda

Laporan Prapti Dwi Lestari, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari