Sabtu, 11 Mei 2024

Tip bagi Penderita Diabetes Mellitus Menghadapi Buka Puasa dan Idulfitri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bagaimana seorang penderita diabetes mellitus menghadapi situasi berbuka dan lebaran? Bolehkah penderita diabetes makan takjil dan kue Idulfitri? Sebuah pertanyaan yang sering diajukan seorang penderita diabetes setiap akan masuk suasana Ramadan.

Ada perasaan waswas dalam hati mereka, karena jika salah makan akan berdampak tidak baik pada tubuhnya. Tapi ada juga penderita yang nekad, setiap makanan yang terhidang tanpa basa basi disantap.

Yamaha

Sikap tanpa basa basi tentu saja merugikan penderita sendiri. Makan melebihi porsi yang ditetapkan akan menyebabkan gula darah naik tidak terkontrol dan berujung masuk rumah sakit.

Kondisi ini tentu saja membuat penderita tidak nyaman. Alih alih bergembira di rumah bersama keluarga dalam suasana lebaran, malah menjadi pasien rawat inap dengan segala aturan ketat dari rumah sakit dan kesempatan beribadah jadi berkurang.

Bagi penderita yang terlalu ketat dalam menyikapinya juga berdampak kurang baik. Badan letih karena kekurangan kalori dan kehilangan semangat ketika keluarga lain dalam suasana gembira.

- Advertisement -

Menurut Spesialis Penyakit Dalam RSI Ibnu Sina Pekanbaru dr Elfizon Amir SpPD FINASIM, penderita diabetes harus selalu mengontrol gula darah agar dalam batas nilai normal ( 80 mg persen-140 mg persen). Untuk itu yang perlu dikerjakan penderita diabetes adalah mengatur makan agar tidak melebihi takaran yang telah dihitung bersama petugas gizi. Penderita diabetes makannya harus cukup, jangan berlebih dan tidak boleh kurang. Jika berlebih, kadar gula darah akan naik dan jika kurang menyebabkan badan lemas.

Baca Juga:  Positif Narkoba, Dicopot dari Jabatan

Bagaimana dengan banyaknya jenis makanan yang tersedia disaat buka puasa dan Idulfitri? Penderita diabetes mellitus dapat saja mencicipinya.

- Advertisement -

Tapi yang penting diingat adalah porsi makannya jangan berlebih. Dalam porsi yang telah dihitung, boleh berbagai jenis bentuk makanan. Dalam porsi yang sama, penderita dapat mengganti makanan yang ada dengan makanan lain yang diinginkannya.

Seperti mengurangi porsi nasi dan menggantinya dengan pastel atau bakwan ataupun makanan cemilan lain yang disukai.

Penderita harus hati hati dengan makanan yang mengandung kadar gula tinggi atau yang punya indeks glikemik tinggi.

‘’Beras, terigu, jagung dan umbi umbian merupakan karbohidrat yang punya indek glikemik tinggi. Semua jenis makanan dari bahan tersebut tentu saja juga mengandung kadar gula yang dapat menaikkan kadar gula darah. Jadi kalau sudah makan dengan porsi yang cukup, hindari cemilan yang berasal dari bahan baku keempat jenis karbohidrat tersebut,” ucapnya

Baca Juga:  Pengungsi Rohingya Hanya Tersisa 35 Orang

Namun, kalaupun ingin memakan pastel, kue dan cemilan lain, kurangi nasi sebanyak cemilan yang dimakan. Jangan pengganti lebih banyak dari pada yang diganti.

Semua makanan mengandung gula. Perbedaannya adalah kadar gulanya ada yang tinggi dan ada yang rendah. Daun-daunan merupakan makanan yang paling rendah kadar gulanya. Makanya sayur dalam bentuk daun daunan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Selain kadar gulanya sangat rendah, sayur daunan ini juga mengandung banyak mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Apakah mengonsumsi buah buahan akan berpengaruh pada kadar gula darah? Buah buahan juga punya indek glikemik yang beragam. Pepaya mempunyai indeks glikemik tinggi, sedangkan jeruk punya indeks glikemik rendah.

Walaupun jeruk indeks glikemiknya rendah, jika di makan dalam jumlah banyak juga akan meningkatkan kadar gula darah.

“Jadi para penderita diabetes mellitus tidak perlu was-was dan jangan juga nekad dalam menghadapai suasana berbuka dan lebaran. Penderita diabetes dapat memakan makanan yang tersedia tapi ingat, jangan melebihi porsi yang telah diukur. Dan yang lebih penting, obat tetap dimakan sesuai aturan dan selalu konsultasi dengan dokter yang merawatnya,” tegasnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bagaimana seorang penderita diabetes mellitus menghadapi situasi berbuka dan lebaran? Bolehkah penderita diabetes makan takjil dan kue Idulfitri? Sebuah pertanyaan yang sering diajukan seorang penderita diabetes setiap akan masuk suasana Ramadan.

Ada perasaan waswas dalam hati mereka, karena jika salah makan akan berdampak tidak baik pada tubuhnya. Tapi ada juga penderita yang nekad, setiap makanan yang terhidang tanpa basa basi disantap.

Sikap tanpa basa basi tentu saja merugikan penderita sendiri. Makan melebihi porsi yang ditetapkan akan menyebabkan gula darah naik tidak terkontrol dan berujung masuk rumah sakit.

Kondisi ini tentu saja membuat penderita tidak nyaman. Alih alih bergembira di rumah bersama keluarga dalam suasana lebaran, malah menjadi pasien rawat inap dengan segala aturan ketat dari rumah sakit dan kesempatan beribadah jadi berkurang.

Bagi penderita yang terlalu ketat dalam menyikapinya juga berdampak kurang baik. Badan letih karena kekurangan kalori dan kehilangan semangat ketika keluarga lain dalam suasana gembira.

Menurut Spesialis Penyakit Dalam RSI Ibnu Sina Pekanbaru dr Elfizon Amir SpPD FINASIM, penderita diabetes harus selalu mengontrol gula darah agar dalam batas nilai normal ( 80 mg persen-140 mg persen). Untuk itu yang perlu dikerjakan penderita diabetes adalah mengatur makan agar tidak melebihi takaran yang telah dihitung bersama petugas gizi. Penderita diabetes makannya harus cukup, jangan berlebih dan tidak boleh kurang. Jika berlebih, kadar gula darah akan naik dan jika kurang menyebabkan badan lemas.

Baca Juga:  Tingkatkan Pengetahuan Generasi Muda dengan Pesantren Ramadan

Bagaimana dengan banyaknya jenis makanan yang tersedia disaat buka puasa dan Idulfitri? Penderita diabetes mellitus dapat saja mencicipinya.

Tapi yang penting diingat adalah porsi makannya jangan berlebih. Dalam porsi yang telah dihitung, boleh berbagai jenis bentuk makanan. Dalam porsi yang sama, penderita dapat mengganti makanan yang ada dengan makanan lain yang diinginkannya.

Seperti mengurangi porsi nasi dan menggantinya dengan pastel atau bakwan ataupun makanan cemilan lain yang disukai.

Penderita harus hati hati dengan makanan yang mengandung kadar gula tinggi atau yang punya indeks glikemik tinggi.

‘’Beras, terigu, jagung dan umbi umbian merupakan karbohidrat yang punya indek glikemik tinggi. Semua jenis makanan dari bahan tersebut tentu saja juga mengandung kadar gula yang dapat menaikkan kadar gula darah. Jadi kalau sudah makan dengan porsi yang cukup, hindari cemilan yang berasal dari bahan baku keempat jenis karbohidrat tersebut,” ucapnya

Baca Juga:  DPMPTSP Tolak Disalahkan soal THM

Namun, kalaupun ingin memakan pastel, kue dan cemilan lain, kurangi nasi sebanyak cemilan yang dimakan. Jangan pengganti lebih banyak dari pada yang diganti.

Semua makanan mengandung gula. Perbedaannya adalah kadar gulanya ada yang tinggi dan ada yang rendah. Daun-daunan merupakan makanan yang paling rendah kadar gulanya. Makanya sayur dalam bentuk daun daunan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Selain kadar gulanya sangat rendah, sayur daunan ini juga mengandung banyak mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Apakah mengonsumsi buah buahan akan berpengaruh pada kadar gula darah? Buah buahan juga punya indek glikemik yang beragam. Pepaya mempunyai indeks glikemik tinggi, sedangkan jeruk punya indeks glikemik rendah.

Walaupun jeruk indeks glikemiknya rendah, jika di makan dalam jumlah banyak juga akan meningkatkan kadar gula darah.

“Jadi para penderita diabetes mellitus tidak perlu was-was dan jangan juga nekad dalam menghadapai suasana berbuka dan lebaran. Penderita diabetes dapat memakan makanan yang tersedia tapi ingat, jangan melebihi porsi yang telah diukur. Dan yang lebih penting, obat tetap dimakan sesuai aturan dan selalu konsultasi dengan dokter yang merawatnya,” tegasnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari