PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sosok harimau pascaditemukan tapaknya di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar beberapa hari lalu sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, meski tersiar kabar di media sosial harimau tersebut sudah menerkam manusia hal itu dibantah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Informasi tentang sudah ada harimau menerkam manusia itu tidak benar, kami saat ini masih di desa tepatnya di daerah ditemukan tapak harimau tersebut," kata kepala BBKSDA, Suharyono, Selasa (3/12).
Suharyono mengatakan, timnya saat ini sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk antisipasi jika berjumpa dengan harimau tersebut. “Kita menduga, tapak kaki tersebut merupakan tapak harimau sumatera,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama polisi hutan, pemangku adat, melakukan sosialisasi dan membagi brosur kepada masyarakat, terkait bagaimana jika bertemu harimau tersebut. “Kita undang tadi seperti aparat desa, kepala dusun, RT, RW dan masyarakat untuk sosialisasi,” katanya.
Di sosialisasi tersebut masyarakat diminta untuk waspada saat menjelang Magrib dan saat Subuh, karena biasanya harimau diwaktu itu sering menampakkan diri.
"Intinya, kita minta masyarakat tetap waspada, terutama di waktu-waktu yang sebutkan tadi," katanya.
Kemunculan tapak harimau sumatera tersebut kata nya, diduga berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) yang jaraknya sekitar lebih kurang 15 kilometer dari lokasi penemuan tapak harimau tersebut.
"Kemungkinan harimau ini dari Tahura karena jaraknya lebih kurang 15 kilometer saja, kemungkinan masuk ke daerah pemukiman warga karena daya jangkau dan jelajah harimau dewasa sangat jauh," katanya.(*4)